Sampit (ANTARA) - Banjir mulai merendam sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan yang diikuti dengan air pasang pada sungai-sungai ada di wilayah setempat.
“Hari ini saya bersama instansi terkait, camat dan kepala desa meninjau kondisi banjir di Desa Sungai Ubar Mandiri yang berdasarkan laporan tadi pagi debit air meningkat dan merendam rumah warga,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sungai Ubar Mandiri, Kamis.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau kondisi banjir di Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, sekaligus mengecek kondisi warga yang terdampak musibah tersebut.
Dalam kegiatan ini, Irawati didampingi Staf Ahli Bupati Wim RK Benung, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Camat Mentaya Hulu Gusti Mukafi bersama Forkopimcam dan kepala desa setempat.
Irawati menyambangi langsung beberapa rumah warga yang terendam banjir guna memastikan kondisi warga, jika ada yang membutuhkan bantuan medis dan semacamnya agar bisa segera dibantu.
Berdasarkan hasil peninjauan tersebut diketahui ada 120 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sungai Ubar Mandiri yang terdampak banjir dan 24 KK di antaranya memilih untuk mengungsi karena kedalaman air sudah mencapai satu meter lebih dari permukaan tanah.
“Dalam kesempatan ini kami juga menyampaikan sedikit bantuan berupa sembako, yang mana ini juga merupakan amanah dari Pak Bupati untuk membantu warga yang terdampak banjir,” sebutnya.
Irawati juga mengimbau kepada warga yang terdampak banjir tapi masih bertahan di rumah masing-masing agar segera mengungsi apabila debit air terus meningkat, demi keamanan dan keselamatan diri sendiri maupun keluarga.
Baca juga: Fraksi Golkar sebut pengawasan DD dan ADD perlu ditingkatkan
“Apalagi, keterangan kepala desa pintu masuk RT 01 dan 02 sudah tidak bisa dilalui kendaraan darat karena banjir sudah satu meter lebih, jadi kami berharap warga bisa mengamankan diri ke tempat yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Klimatologi Meteorologi Geofisika (BMKG) Kotim telah menyampaikan bahwa sejak dasarian II September lalu Kotim telah memasuki musim hujan kemudian pada dasarian III November diprakirakan intensitas curah hujan akan memasuki puncaknya.
Seiring dengan prakiraan tersebut, BMKG Kotim mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir terutama yang bermukim di sekitar bantaran sungai atau kawasan rawan banjir.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Ubar Mandiri Andreka Setiadi menyampaikan bahwa banjir terjadi sejak Rabu (27/11) malam akibat curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ubar yang berada di dekat desa tersebut.
“Sampai dengan tadi siang kedalaman air sudah mencapai satu meter dari permukaan tanah. Total warga yang terdampak ada 120 KK dan sebagian ada yang mengungsi ke rumah keluarga dan rumah ibadah,” bebernya.
Sehubungan dengan adanya banjir ini, pihaknya berharap adanya bantuan dari Pemkab Kotim maupun Pemprov Kalimantan Tengah bagi warga yang terdampak.
Pihaknya juga berharap, pemerintah daerah bisa mengerahkan ekskavator amfibi untuk menormalisasi Sungai Ubar, sebab menurutnya faktor utama penyebab banjir ini adalah sungai yang tersumbat sehingga aliran air tidak lancar.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dibantu ekskavator amfibi untuk membersihkan Sungai Ubar ini, karena penyebab utama banjir di sini adalah sungai yang tersumbat sehingga arus sungai tidak lancar,” demikian Andreka.
Baca juga: Bawaslu Kotim tak temukan indikasi PSU di Pilkada 2024
Baca juga: Polda Kalteng pastikan Pilkada di Kotim berlangsung aman dan lancar
Baca juga: Unggul hasil hitung cepat, Halikinnor-Irawati deklarasikan kemenangan