Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Partai Demokrat sekaligus Bupati Barito Utara Nadalsyah, menyatakan bahwa dirinya sampai saat ini belum memutuskan mencalon atau tidak di pemilihan Kepala Daerah Kalimantan Tengah pada tahun 2020.
"Tidak mudah menjadi Gubernur. Saya sudah merasakan bagaimana menjadi bupati, berat juga. Jadi, perlu pertimbangan yang matang dalam memutuskan maju atau tidak di Pilkada Kalteng," kata Nadalsyah di Palangka Raya, Rabu.
Partai Demokrat Kalteng sudah merekomendasikan kepada DPP agar calon Gubernur atau Wakil Gubernur Kalteng tahun 2020 dari internal atau kader. Namun, rekomendasi tersebut tetap tergantung Nadalsyah apakah siap mencalon atau tidak di Pilkada Kalteng pada tahun 2020.
Dia mengatakan keputusan maju atau tidak itu harus mempertimbangkan apakah bisa menjadi pemenang di Pilkada Kalteng. Dan, setelah menang, apakah bisa lebih memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalteng.
"Dua hal itu satu kesatuan dan sangat penting untuk dipertimbangkan. Jangan hanya berpikir bisa menang tapi tidak bisa memajukan pembangunan Kalteng. Itu yang saya sedang pikirkan," kata Nadalsyah.
Baca juga: Razak dan Edy berpeluang diusung Golkar di Pilkada 2020 Kalteng
Dia itu membenarkan ada berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait politik, khususnya Pilkada Kalteng 2020. Namun, komunikasi tersebut wajar karena menjabat Ketua Partai Demokrat sekaligus Bupati Barito Utara.
Dia pun memastikan bahwa dalam setiap komunikasi dengan berbagai pihak, tidak pernah ada pernyataan siap menjadi calon di Pilkada Kalteng, dan lebih kepada bagaimana dinamika sekaligus upaya yang bisa dilakukan untuk mensukseskan pilkada.
"Terpenting itukan bagaiman Pilkada Kalteng tahun 2020 bisa berlangsung dengan sukses. Itu yang lebih banyak dibicarakan kalau ketemu dengan para tokoh," kata Nadalsyah.
Partai Demokrat memiliki enam kursi di DPRD Kalteng, sehingga hanya memerlukan tiga kursi lagi untuk dapat mengusung pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur di Pilkada Kalteng.
Baca juga: Kader PDIP Kalteng dicalonkan parpol lain maju di Pilkada 2020
Baca juga: DPC PPP se-Kalteng usulkan Sugianto bacalon Gubernur di pilkada 2020
"Tidak mudah menjadi Gubernur. Saya sudah merasakan bagaimana menjadi bupati, berat juga. Jadi, perlu pertimbangan yang matang dalam memutuskan maju atau tidak di Pilkada Kalteng," kata Nadalsyah di Palangka Raya, Rabu.
Partai Demokrat Kalteng sudah merekomendasikan kepada DPP agar calon Gubernur atau Wakil Gubernur Kalteng tahun 2020 dari internal atau kader. Namun, rekomendasi tersebut tetap tergantung Nadalsyah apakah siap mencalon atau tidak di Pilkada Kalteng pada tahun 2020.
Dia mengatakan keputusan maju atau tidak itu harus mempertimbangkan apakah bisa menjadi pemenang di Pilkada Kalteng. Dan, setelah menang, apakah bisa lebih memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalteng.
"Dua hal itu satu kesatuan dan sangat penting untuk dipertimbangkan. Jangan hanya berpikir bisa menang tapi tidak bisa memajukan pembangunan Kalteng. Itu yang saya sedang pikirkan," kata Nadalsyah.
Baca juga: Razak dan Edy berpeluang diusung Golkar di Pilkada 2020 Kalteng
Dia itu membenarkan ada berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait politik, khususnya Pilkada Kalteng 2020. Namun, komunikasi tersebut wajar karena menjabat Ketua Partai Demokrat sekaligus Bupati Barito Utara.
Dia pun memastikan bahwa dalam setiap komunikasi dengan berbagai pihak, tidak pernah ada pernyataan siap menjadi calon di Pilkada Kalteng, dan lebih kepada bagaimana dinamika sekaligus upaya yang bisa dilakukan untuk mensukseskan pilkada.
"Terpenting itukan bagaiman Pilkada Kalteng tahun 2020 bisa berlangsung dengan sukses. Itu yang lebih banyak dibicarakan kalau ketemu dengan para tokoh," kata Nadalsyah.
Partai Demokrat memiliki enam kursi di DPRD Kalteng, sehingga hanya memerlukan tiga kursi lagi untuk dapat mengusung pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur di Pilkada Kalteng.
Baca juga: Kader PDIP Kalteng dicalonkan parpol lain maju di Pilkada 2020
Baca juga: DPC PPP se-Kalteng usulkan Sugianto bacalon Gubernur di pilkada 2020