Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti mengakui bahwa jajaran pelatih membatasi penggunaan gawai para pemain demi menjaga fokus skuat menjalani pertandingan.
"Seperti hari ini saya hanya memberikan waktu satu jam kepada pemain untuk memegang telepon genggam. Kami berikan mereka kesempatan menghubungi orang tua. Setelah itu semua gawai kami kumpulkan," ujar Bima usai memimpin timnya menghadapi Filipina dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin malam.
Menurut pelatih asal Balikpapan itu, pihaknya tidak ingin para pemain berusia remaja tersebut terpengaruh media sosial.
Bukan cuma kritikan, semua pujian yang hinggap di media sosial dan ditujukan ke pemain bisa berbahaya.
"Anak-anak ini harus dibina. Pencapaiannya jangan terlalu dibesar-besarkan dan jangan terlalu dipuji karena itu racun. Saya juga sudah mendiskusikan ini dengan pelatih timnas U-19 Fakhri Husaini dan pelatih timnas U-23 Indra Sjafri," tutur Bima.
Tim nasional U-16 mendapatkan sorotan positif dari publik setelah menjadi peringkat ketiga Piala AFF U-15 tahun 2019 yang digelar di Thailand.
Setelah itu, tim berjuluk Garuda Asia juga meraih peringkat kedua Boys Elite yang berlangsung di Myanmar. Di sana, mereka tidak pernah kalah, menaklukkan tim Eropa Montenegro dan menahan imbang tim kuat Korea Selatan 1-1.
Kemudian, timnas U-16 juga merebut peringkat kedua di Turnamen Empat Negara, Qatar.
Terkini, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan meraup kemenangan 4-0 atas Filipina di laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 AFC 2020, Senin (16/9) malam.
Gol-gol Indonesia dicetak oleh Ahmad Athallah Araihan (37'), Marselino Ferdinan (46'), Alfin Lestaluhu (52') dan Wahyu Agung (78').
Tiga angka membawa Indonesia menduduki peringkat kedua klasemen sementara Grup G dengan koleksi tiga poin. China masih kokoh di peringkat pertama dengan yang poin yang sama tetapi unggul selisih gol.
Di posisi ketiga sampai kelima berturut-turut ada Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Mariana Utara.
"Seperti hari ini saya hanya memberikan waktu satu jam kepada pemain untuk memegang telepon genggam. Kami berikan mereka kesempatan menghubungi orang tua. Setelah itu semua gawai kami kumpulkan," ujar Bima usai memimpin timnya menghadapi Filipina dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin malam.
Menurut pelatih asal Balikpapan itu, pihaknya tidak ingin para pemain berusia remaja tersebut terpengaruh media sosial.
Bukan cuma kritikan, semua pujian yang hinggap di media sosial dan ditujukan ke pemain bisa berbahaya.
"Anak-anak ini harus dibina. Pencapaiannya jangan terlalu dibesar-besarkan dan jangan terlalu dipuji karena itu racun. Saya juga sudah mendiskusikan ini dengan pelatih timnas U-19 Fakhri Husaini dan pelatih timnas U-23 Indra Sjafri," tutur Bima.
Tim nasional U-16 mendapatkan sorotan positif dari publik setelah menjadi peringkat ketiga Piala AFF U-15 tahun 2019 yang digelar di Thailand.
Setelah itu, tim berjuluk Garuda Asia juga meraih peringkat kedua Boys Elite yang berlangsung di Myanmar. Di sana, mereka tidak pernah kalah, menaklukkan tim Eropa Montenegro dan menahan imbang tim kuat Korea Selatan 1-1.
Kemudian, timnas U-16 juga merebut peringkat kedua di Turnamen Empat Negara, Qatar.
Terkini, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan meraup kemenangan 4-0 atas Filipina di laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 AFC 2020, Senin (16/9) malam.
Gol-gol Indonesia dicetak oleh Ahmad Athallah Araihan (37'), Marselino Ferdinan (46'), Alfin Lestaluhu (52') dan Wahyu Agung (78').
Tiga angka membawa Indonesia menduduki peringkat kedua klasemen sementara Grup G dengan koleksi tiga poin. China masih kokoh di peringkat pertama dengan yang poin yang sama tetapi unggul selisih gol.
Di posisi ketiga sampai kelima berturut-turut ada Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Mariana Utara.