Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Siti Nafsiah meminta pemerintah provinsi bersama kabupaten-kota kembali mengelola secara maksimal anjungan Kalteng, yang berada di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Kondisi maupun fasilitas yang ada anjungan Kalteng TMIII sekarang ini memerlukan perbaikan dan peningkatan agar tidak kalah dengan provinsi lain, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.
"Saya pernah berkunjung ke sana, kondisinya memang kurang dibandingkan anjungan milik provinsi lain. Padahal, keberadaan anjungan Kalteng itu kan untuk provinsi di tingkat nasional," tambahnya.
Anggota DPRD Kalteng dari fraksi Golongan Karya (Golkar) itu mengakui minimnya dana operasional dan pemeliharaan, menjadi penyebab utama kalahnya anjungan Kalteng dibandingkan provinsi lain yang ada di TMII.
Nafsiah pun bertekat mendorong dan memperjuangkan agar dana operasional dan memperbaiki serta meningkatkan fasilitas anjungan Kalteng, disediakan lebih besar di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), setidaknya mulai tahun 2020.
"Ke depan kami dorong supaya anjungan kita bisa lebih baik, minimal ada peningkat dalam pengelolaan," ucapnya.
Selain meningkatkan fasilitas, wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu berharap, adanya upaya promosi/memperkenalkan Kalteng dengan berbagai cara, termasuk situs-situs resmi dan even-even kedaerahan.
Dia mengatakan keberadaan anjungan Kalteng di TMII sebenarnya bisa dimanfaatkan juga untuk promosi potensi wisata yang dimiliki masing-masing kabupaten/kota se-Kalteng. Dengan begitu, wisawatan domestik maupun mancanegara semakin banyak yang datang ke Kalteng.
Baca juga: Alat kelengkapan DPRD Kalteng ditetapkan 7 Oktober 2019
"Sebenarnya saat ini pun masyarakat juga sangat membutuhkan lokasi wisata. Karena itu berbagai potensi wisata yang ada agar di kembangkan. Misal, air terjun di Kabupaten Barito Timur dan Murung Raya. Itu perlu dikembangkan," kata Nafsiah.
Meski begitu, dia bangga dan aspresiasi atas upaya dinas pariwisata dalam mengembangkan wisata. Sebab, ada beberapa wisata di Kalteng meraih penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Wisata Kereng Bangkirai berhasil meraih pengharagaan ISTA 2019 pada kategori ‘pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal’. Kereng Bangkirai meraih Green Silver dari Kemenpar RI.
"Taman Nasional Sebangau dikenal sebagai kawasan Sebangau Koran River meraih ISTA 2019 kategori ‘Pelestarian Lingkungan’. Semoga ada lagi objek wisata lain yang mendapat penghargaan dari Kemenpar RI," demikia Nafsiah.
Baca juga: Pimpinan defenitif DPRD Kalteng dilantik 7 Oktober 2019
Baca juga: Kecamatan Pulau Malan berharap dibangun SMK, kata Legislator Kalteng
Kondisi maupun fasilitas yang ada anjungan Kalteng TMIII sekarang ini memerlukan perbaikan dan peningkatan agar tidak kalah dengan provinsi lain, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.
"Saya pernah berkunjung ke sana, kondisinya memang kurang dibandingkan anjungan milik provinsi lain. Padahal, keberadaan anjungan Kalteng itu kan untuk provinsi di tingkat nasional," tambahnya.
Anggota DPRD Kalteng dari fraksi Golongan Karya (Golkar) itu mengakui minimnya dana operasional dan pemeliharaan, menjadi penyebab utama kalahnya anjungan Kalteng dibandingkan provinsi lain yang ada di TMII.
Nafsiah pun bertekat mendorong dan memperjuangkan agar dana operasional dan memperbaiki serta meningkatkan fasilitas anjungan Kalteng, disediakan lebih besar di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), setidaknya mulai tahun 2020.
"Ke depan kami dorong supaya anjungan kita bisa lebih baik, minimal ada peningkat dalam pengelolaan," ucapnya.
Selain meningkatkan fasilitas, wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu berharap, adanya upaya promosi/memperkenalkan Kalteng dengan berbagai cara, termasuk situs-situs resmi dan even-even kedaerahan.
Dia mengatakan keberadaan anjungan Kalteng di TMII sebenarnya bisa dimanfaatkan juga untuk promosi potensi wisata yang dimiliki masing-masing kabupaten/kota se-Kalteng. Dengan begitu, wisawatan domestik maupun mancanegara semakin banyak yang datang ke Kalteng.
Baca juga: Alat kelengkapan DPRD Kalteng ditetapkan 7 Oktober 2019
"Sebenarnya saat ini pun masyarakat juga sangat membutuhkan lokasi wisata. Karena itu berbagai potensi wisata yang ada agar di kembangkan. Misal, air terjun di Kabupaten Barito Timur dan Murung Raya. Itu perlu dikembangkan," kata Nafsiah.
Meski begitu, dia bangga dan aspresiasi atas upaya dinas pariwisata dalam mengembangkan wisata. Sebab, ada beberapa wisata di Kalteng meraih penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Wisata Kereng Bangkirai berhasil meraih pengharagaan ISTA 2019 pada kategori ‘pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal’. Kereng Bangkirai meraih Green Silver dari Kemenpar RI.
"Taman Nasional Sebangau dikenal sebagai kawasan Sebangau Koran River meraih ISTA 2019 kategori ‘Pelestarian Lingkungan’. Semoga ada lagi objek wisata lain yang mendapat penghargaan dari Kemenpar RI," demikia Nafsiah.
Baca juga: Pimpinan defenitif DPRD Kalteng dilantik 7 Oktober 2019
Baca juga: Kecamatan Pulau Malan berharap dibangun SMK, kata Legislator Kalteng