Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah Dr Syamsuddin menyampaikan, bahwa tujuan dibentuknya BPTP adalah untuk mengangkat harkat, martabat dan kesejahteraan petani.
"Jadi apa yang telah terlaksana dan sudah bagus, wajib kami pertahankan serta tentunya akan berusaha ditingkatkan lagi," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Terkait kebijakan yang terus berubah, apalagi dengan kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) RI yang baru, lebih berorientasi kepada pertanian perdesaan.
Para peneliti dan penyuluh pun, harus bersiap menjadi tenaga pendamping Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di setiap kabupaten.
"Tentunya harus lebih dekat dengan pemerintah daerah, agar BPTP bisa memaksimalkan fungsinya mengenai inovasi yang ada bisa diimplementasikan oleh petani," tuturnya.
Untuk diketahui, Syamsudin baru saja melakukan serah terima jabatan dengan pejabat lama, yakni Dr Fery Munier yang selanjutnya bertugas memimpin BPTP Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Fery mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah dilakukan selama menjabat 3,5 tahun. Ia berharap program stretegis Kementan RI bisa terus didukung pelaksanaannya di Kalteng.
"Seperti Upsus padi, jagung, kedelai, perbenihan dan kegiatan lainnya, agar terus ditingkatkan pelayanannya kepada masyarakat," tuturnya.
Capaian itu harus dipertahankan, bahkan diharapkan bisa dikembangkan lagi, baik dari aspek teknis, penelitian dan pengkajiannya. Semua petugas diminta memacu kinerjanya, guna mewujudkan keinginan tersebut.
Sementara itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan, BPTP diharapkan bisa terus bersinergi dengan pemda.
"Utamanya dalam menghasilkan inovasi teknologi spesifik lokasi dan mendampingi, membina petani serta memajukan pertanian di Kalteng," jelasnya.
Kemudian, Kepala BBSDLP Husnain berpesan bahwa BPTP merupakan instansi Kementan RI yang menjembatani dalam hal koordinasi ke daerah dan fungsi penyuluhan atau diseminasi.
Pergantian pejabat yang berarti juga pergantian jenis wilayah lahan pertanian yang dihadapi, harusnya tidak menghalangi kinerja pejabat lama maupun pejabat baru.
"Kami berharap kinerja BPTP Kalteng dan Sulteng sama-sama baik mengingat didukungan oleh sumber daya manusia yang sangat baik dari kedua instansi," paparnya.
"Jadi apa yang telah terlaksana dan sudah bagus, wajib kami pertahankan serta tentunya akan berusaha ditingkatkan lagi," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Terkait kebijakan yang terus berubah, apalagi dengan kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) RI yang baru, lebih berorientasi kepada pertanian perdesaan.
Para peneliti dan penyuluh pun, harus bersiap menjadi tenaga pendamping Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di setiap kabupaten.
"Tentunya harus lebih dekat dengan pemerintah daerah, agar BPTP bisa memaksimalkan fungsinya mengenai inovasi yang ada bisa diimplementasikan oleh petani," tuturnya.
Untuk diketahui, Syamsudin baru saja melakukan serah terima jabatan dengan pejabat lama, yakni Dr Fery Munier yang selanjutnya bertugas memimpin BPTP Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Fery mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah dilakukan selama menjabat 3,5 tahun. Ia berharap program stretegis Kementan RI bisa terus didukung pelaksanaannya di Kalteng.
"Seperti Upsus padi, jagung, kedelai, perbenihan dan kegiatan lainnya, agar terus ditingkatkan pelayanannya kepada masyarakat," tuturnya.
Capaian itu harus dipertahankan, bahkan diharapkan bisa dikembangkan lagi, baik dari aspek teknis, penelitian dan pengkajiannya. Semua petugas diminta memacu kinerjanya, guna mewujudkan keinginan tersebut.
Sementara itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan, BPTP diharapkan bisa terus bersinergi dengan pemda.
"Utamanya dalam menghasilkan inovasi teknologi spesifik lokasi dan mendampingi, membina petani serta memajukan pertanian di Kalteng," jelasnya.
Kemudian, Kepala BBSDLP Husnain berpesan bahwa BPTP merupakan instansi Kementan RI yang menjembatani dalam hal koordinasi ke daerah dan fungsi penyuluhan atau diseminasi.
Pergantian pejabat yang berarti juga pergantian jenis wilayah lahan pertanian yang dihadapi, harusnya tidak menghalangi kinerja pejabat lama maupun pejabat baru.
"Kami berharap kinerja BPTP Kalteng dan Sulteng sama-sama baik mengingat didukungan oleh sumber daya manusia yang sangat baik dari kedua instansi," paparnya.