Buntok (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah Daud Danda menyebut bahwa pengerjaan fender Jembatan Kalahien yang roboh akibat ditabrak tongkang bermuatan batubara itu terlambat.

"Karena hingga saat ini, fender Jembatan Kalahien yang roboh tersebut masih belum juga dikerjakan," katanya di Buntok, Kamis.

Ia mengakui, memang awalnya jumlah dana yang disiapkan untuk mengerjakan fender jembatan adalah sebesar Rp4,3 miliar dan penyedia jasa tidak ada yang sanggup mengerjakan dengan nilai tersebut.

Setelah didiskusikan kembali, pihak perusahaan PT Indo Trans dan PT Asmin Bara Baronang menyetujui untuk menambah anggaran pembangunan fender Jembatan Kalahien menjadi Rp5,3 miliar.

"Dana tambahan untuk mengerjakan fender jembatan berasal dari asuransi yang didapatkan pihak perusahaan," jelasnya.

Baca juga: Tak ada kontraktor yang berani mengerjakan perbaikan Jembatan Kalahien

Baca juga: Wagub desak perusahaan segera memperbaiki fender jembatan Kalahien

Namun setelah pihaknya pertanyakan kembali waktu pengerjaannya, alasan dari Dinas Perhubungan Kalteng tinggal menunggu dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Padahal pada saat pihaknya berkoordinasi dengan satuan kerja Kementerian Pekerjaan Umum, draf dan proposalnya sudah siap.

Terkait hal itu, Daud Danda pun akan berangkat ke Palangka Raya untuk mempertanyakan kembalidan meminta kepastian waktu dilaksanakannya pembangunan fender Jembatan Kalahien tersebut.

Hal itu mengingat, kondisi air sudah mulai pasang dan bila demikian, dikhawatirkan dalam pengerjaannya menjadi terhambat dan kurang lancar.

"Kalau memang belum juga dikerjakan hingga air pasang, maka kami akan menyiapkan jasa pemandu yang nantinya memandu tongkang bermuatan batu bara melintas," terangnya.

Baca juga: Dishub desak Kementerian PUPR laksanakan perbaikan fender Jembatan Kalahien

Pewarta : Bayu Ilmiawan
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024