Jakarta (ANTARA) - Operator jet pribadi di Turki, MNG Jet mengatakan pada Jumat (3/1) bahwa mantan bos Nissan, Carlos Ghosn menggunakan dua pesawatnya secara ilegal saat meninggalkan Jepang menuju Turki kemudian bertolak ke Lebanon.
Dilansir Reuters, perusahaan menyatakan bahwa ada "orang dalam" perusahaan atau karyawan yang memalsukan catatan sewa pesawat dengan tidak menuliskan nama Carlos Ghosn dalam dokumen penyewaan dan penerbangan.
MNG Jet mengatakan pihaknya telah mengajukan pengaduan pidana atas insiden itu, sehari setelah polisi Turki menahan tujuh orang, termasuk empat pilot, setelah Ghosn meninggalkan Jepang menuju Lebanon dengan transit di Istanbul.
Ghosn telah menjadi buronan internasional setelah ia mengumumkan pada Selasa (31/12) telah pindah ke Lebanon. Mantan bos Michelin itu menyebut kepulangannya ke Lebanon adalah demi melepaskan diri dari "peradilan yang curang" di Jepang.
Lebanon pada Kamis (2/4) menerima surat perintah penangkapan Ghosn dari Interpol.
Kamera pengawas dekat rumah Carlos Ghosn di Tokyo menangkap gambar saat mantan bos Nissan itu meninggalkan kediamannya dan tidak kembali lagi ke rumah itu.
Media Jepang NHK, mengutip sumber terdekat dalam proses penyelidikan Ghosn, menyebutkan bahwa pria berusia 65 tahun itu tidak kembali lagi ke rumah setelah meninggalkan kediamannya pada Minggu (29/12) siang.
Ghosn diduga tiba di Istanbul pada Senin (30/12).
TC-RZA, jenis privat jet yang dipakai Carlos Ghosn dari Jepang ke Lebanon dengan transit di Turki.(COURTESY YIGIT CICEKCI/via REUTERS)
Libatkan karyawan
MNG Jet mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka menyewakan dua jet untuk dua orang klien berbeda.
Dalam perjanjian sewa, MNG Jet menyebut "tampaknya (dua penyewa) tidak terhubung satu sama lain."
Satu pesawat terbang dari Osaka ke Istanbul, yang lain dari Istanbul ke Beirut.
"Nama Ghosn tidak muncul dalam dokumen resmi dari salah satu penerbangan," kata perusahaan.
"Setelah tahu dari media bahwa penyewaan ini menguntungkan Ghosn dan bukan penumpang yang dinyatakan secara resmi, MNG Jet membuka penyelidikan internal dan mengajukan pengaduan pidana di Turki," tambahnya.
Seorang karyawan sudah mengaku sengaja memalsukan catatan dan mengkonfirmasi bahwa dia "bertindak dalam kapasitas pribadinya," kata perusahaan itu.
Pilot dan tahanan lainnya, termasuk dua staf lapangan bandara dan satu pegawai kargo, dikirim ke pengadilan pada Jumat setelah memberikan pernyataan kepada polisi, menurut sumber Reuters.
Ghosn akan menjelaskan kepergiannya dari Jepang ke Lebanon di hadapan publik pada 8 Januari 2020.
Dilansir Reuters, perusahaan menyatakan bahwa ada "orang dalam" perusahaan atau karyawan yang memalsukan catatan sewa pesawat dengan tidak menuliskan nama Carlos Ghosn dalam dokumen penyewaan dan penerbangan.
MNG Jet mengatakan pihaknya telah mengajukan pengaduan pidana atas insiden itu, sehari setelah polisi Turki menahan tujuh orang, termasuk empat pilot, setelah Ghosn meninggalkan Jepang menuju Lebanon dengan transit di Istanbul.
Ghosn telah menjadi buronan internasional setelah ia mengumumkan pada Selasa (31/12) telah pindah ke Lebanon. Mantan bos Michelin itu menyebut kepulangannya ke Lebanon adalah demi melepaskan diri dari "peradilan yang curang" di Jepang.
Lebanon pada Kamis (2/4) menerima surat perintah penangkapan Ghosn dari Interpol.
Kamera pengawas dekat rumah Carlos Ghosn di Tokyo menangkap gambar saat mantan bos Nissan itu meninggalkan kediamannya dan tidak kembali lagi ke rumah itu.
Media Jepang NHK, mengutip sumber terdekat dalam proses penyelidikan Ghosn, menyebutkan bahwa pria berusia 65 tahun itu tidak kembali lagi ke rumah setelah meninggalkan kediamannya pada Minggu (29/12) siang.
Ghosn diduga tiba di Istanbul pada Senin (30/12).
Libatkan karyawan
MNG Jet mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka menyewakan dua jet untuk dua orang klien berbeda.
Dalam perjanjian sewa, MNG Jet menyebut "tampaknya (dua penyewa) tidak terhubung satu sama lain."
Satu pesawat terbang dari Osaka ke Istanbul, yang lain dari Istanbul ke Beirut.
"Nama Ghosn tidak muncul dalam dokumen resmi dari salah satu penerbangan," kata perusahaan.
"Setelah tahu dari media bahwa penyewaan ini menguntungkan Ghosn dan bukan penumpang yang dinyatakan secara resmi, MNG Jet membuka penyelidikan internal dan mengajukan pengaduan pidana di Turki," tambahnya.
Seorang karyawan sudah mengaku sengaja memalsukan catatan dan mengkonfirmasi bahwa dia "bertindak dalam kapasitas pribadinya," kata perusahaan itu.
Pilot dan tahanan lainnya, termasuk dua staf lapangan bandara dan satu pegawai kargo, dikirim ke pengadilan pada Jumat setelah memberikan pernyataan kepada polisi, menurut sumber Reuters.
Ghosn akan menjelaskan kepergiannya dari Jepang ke Lebanon di hadapan publik pada 8 Januari 2020.