Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah akan membeli mobil tangki air untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla dan kekeringan yang biasanya terjadi setiap musim kemarau.
"Untuk tahap pertama yang segera dilelang ini sebanyak enam armada mobil tangki yang akan dibeli. Kebutuhan kita ini antara 10 sampai 15 armada mobil tangki," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Halikinnor yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur mengatakan, bencana kebakaran hutan dan lahan, kekeringan dan krisis air bersih hampir setiap tahun terjadi saat musim kemarau.
Saat kebakaran terjadi sporadis di banyak tempat, pemerintah daerah cukup kewalahan memadamkan api karena terbatasnya armada dan personel. Mobil tangki sangat dibutuhkan untuk memasok air kepada petugas pemadam kebakaran yang berjibaku memadamkan api karena sumber air di sekitar lokasi sudah kering.
Mobil tangki air juga dibutuhkan untuk memasok air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih seperti yang terjadi akhir 2019 lalu, pemerintah memasok air bersih dari Sampit menggunakan mobil tangki sejumlah instansi.
Masyarakat mengandalkan pasokan air bersih dari Sampit yang dipasok menggunakan mobil tangki karena sumur dan danau sumber air bersih sudah kering, sementara air sungai keruh dan payau akibat intrusi air laut.
Baca juga: DPRD Kotim sambut positif antusiasme masyarakat meningkatkan sumber daya manusia
Untuk mengantisipasi kejadian serupa saat kemarau, pemerintah daerah membeli mobil tangki air. Selain untuk menangani kebakaran hutan lahan, pengadaan mobil tangki tersebut juga untuk menanggulangi krisis air bersih.
"Supaya kita tidak repot lagi mencari mobil tangki untuk memasok air. Ini juga supaya penanggulangan kebakaran dan krisis air bersih bisa lebih cepat dan maksimal," harap Halikinnor.
Saat kemarau tahun lalu, keberadaan mobil tangki milik sejumlah pihak seperti PDAM, PMI, perusahaan perkebunan kelapa sawit dan instansi lainnya sangat membantu dalam memasok air untuk memadamkan kebakaran lahan.
Di sisi lain, mobil-mobil tersebut juga digunakan untuk memasok air ke lokasi kekeringan atau krisis air bersih. Pasokan air bisa diatur berkelanjutan sehingga pemadaman api maupun distribusi air bersih berjalan dengan baik.
Baca juga: Gubernur apresiasi Kotim memulai pembangunan di awal tahun
Baca juga: Legislator Kotim minta alat berat dikerahkan untuk pencegahan banjir
"Untuk tahap pertama yang segera dilelang ini sebanyak enam armada mobil tangki yang akan dibeli. Kebutuhan kita ini antara 10 sampai 15 armada mobil tangki," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Halikinnor yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur mengatakan, bencana kebakaran hutan dan lahan, kekeringan dan krisis air bersih hampir setiap tahun terjadi saat musim kemarau.
Saat kebakaran terjadi sporadis di banyak tempat, pemerintah daerah cukup kewalahan memadamkan api karena terbatasnya armada dan personel. Mobil tangki sangat dibutuhkan untuk memasok air kepada petugas pemadam kebakaran yang berjibaku memadamkan api karena sumber air di sekitar lokasi sudah kering.
Mobil tangki air juga dibutuhkan untuk memasok air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih seperti yang terjadi akhir 2019 lalu, pemerintah memasok air bersih dari Sampit menggunakan mobil tangki sejumlah instansi.
Masyarakat mengandalkan pasokan air bersih dari Sampit yang dipasok menggunakan mobil tangki karena sumur dan danau sumber air bersih sudah kering, sementara air sungai keruh dan payau akibat intrusi air laut.
Baca juga: DPRD Kotim sambut positif antusiasme masyarakat meningkatkan sumber daya manusia
Untuk mengantisipasi kejadian serupa saat kemarau, pemerintah daerah membeli mobil tangki air. Selain untuk menangani kebakaran hutan lahan, pengadaan mobil tangki tersebut juga untuk menanggulangi krisis air bersih.
"Supaya kita tidak repot lagi mencari mobil tangki untuk memasok air. Ini juga supaya penanggulangan kebakaran dan krisis air bersih bisa lebih cepat dan maksimal," harap Halikinnor.
Saat kemarau tahun lalu, keberadaan mobil tangki milik sejumlah pihak seperti PDAM, PMI, perusahaan perkebunan kelapa sawit dan instansi lainnya sangat membantu dalam memasok air untuk memadamkan kebakaran lahan.
Di sisi lain, mobil-mobil tersebut juga digunakan untuk memasok air ke lokasi kekeringan atau krisis air bersih. Pasokan air bisa diatur berkelanjutan sehingga pemadaman api maupun distribusi air bersih berjalan dengan baik.
Baca juga: Gubernur apresiasi Kotim memulai pembangunan di awal tahun
Baca juga: Legislator Kotim minta alat berat dikerahkan untuk pencegahan banjir