Palangka Raya (ANTARA) - Seorang tahanan perempuan Mapolda Kalimantan Tengah yang tersandung kasus tindak pindana penjualan orang (TPPO) bernama Yuliana yang dititipkan di Mapolresta Palangka Raya dinyatakan meninggal dunia di RSUD dr. Doris Sylvanus, Selasa (28/1) malam.
"Penyebab kematian tahanan tersebut belum diketahui secara pasti, sebab hal ini masih dilakukan visum doketer rumah sakit dan tim indentivikasi Polresta setempat," kata Kasubdit Jatanras Polda Kalteng Kompol Sajarot.
Perwira melati satu itu menjelaskan, bahwa pihaknya juga masih menunggu hasil keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad perempuan tersebut, apakah meninggal karena apa dan sebagainya.
"Untuk informasi meninggalnya seorang tahanan perempuan itu apakah di sel atau di IGD, saya juga belum tahu," ucapnya.
Di lain pihak, Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri saat dihubungi melalui via Whatsap, membenarkan bahwa ada tahanan titipan Polda Kalteng di sel tahanan Mapolresta setempat meninggal dunia.
"Informasinya usai bangun tidur korban mau ke kamar mandi dan kemudian terpeleset hingga bagian kepalanya terbentur beton di sekitar kamar mandi tersebut," kata Jaladri.
Baca juga: Sejumlah anggota Polri di Kalteng dipecat karena terlibat narkoba hingga Illegal logging
Ditanya apakah ada unsur tindak pidana dalam perkara tersebut, Jaladri menegaskan belum tahu, yang jelas informasi sementara yang ia dapatkan korban terbentur di lantai kamar mandi ruang tahanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sekitar pukul 16.55 WIB, yang bersangkutan (Yuliana) baru bangun tidur dan tergesa-gesa ingin melaksanakan salat asar.
Diduga ia sempat melompat saat berada di depan kamar mandi, namun saat melompat kakinya tidak sempurna saat mendarat.
Baca juga: Polisi bekuk pembunuh sadis pria paruh baya di Palangka Raya
Baca juga: Anak tewas tanpa kepala diduga korban asusila
Alhasil, wanita yang tersandung kasus perdagangan orang itu terpeleset, sehingga terjatuh dan bagian kepala belakangnya terbentur lantai.
Setelah bagian kepala terbentur, di bagian hidung korban mengeluarkan darah dan tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Melihat hal itu petugas yang saat itu sedang piket, melaporkan kejadian itu ke Kepala Satuan Tahanan dan Barang Bukti Iptu Suharno.
Saat itu juga sejumlah petugas dan Kasat Tahti langsung membawa yang bersangkutan ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, untuk mendapatkan tindakan intensif dari tim medis.
Namun setelah mendapatkan tindakan medis oleh petugas rumah sakit, Yuliana meninggal dunia lalu Kasat Tahti Iptu Suharno menghubungi penyidik Renata Polda Kalteng dan menjelaskan peristiwa tersebut ke penyidik.
Jasad perempuan malang itu kini masih berada di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, sambil menunggu sanak saudaranya untuk di makamkan.
Baca juga: Polisi sita 196 gram sabu dari dua pengedar di Kalteng
Baca juga: Pemenggal kepala anak di bawah umur terancam hukuman seumur hidup
"Penyebab kematian tahanan tersebut belum diketahui secara pasti, sebab hal ini masih dilakukan visum doketer rumah sakit dan tim indentivikasi Polresta setempat," kata Kasubdit Jatanras Polda Kalteng Kompol Sajarot.
Perwira melati satu itu menjelaskan, bahwa pihaknya juga masih menunggu hasil keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad perempuan tersebut, apakah meninggal karena apa dan sebagainya.
"Untuk informasi meninggalnya seorang tahanan perempuan itu apakah di sel atau di IGD, saya juga belum tahu," ucapnya.
Di lain pihak, Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri saat dihubungi melalui via Whatsap, membenarkan bahwa ada tahanan titipan Polda Kalteng di sel tahanan Mapolresta setempat meninggal dunia.
"Informasinya usai bangun tidur korban mau ke kamar mandi dan kemudian terpeleset hingga bagian kepalanya terbentur beton di sekitar kamar mandi tersebut," kata Jaladri.
Baca juga: Sejumlah anggota Polri di Kalteng dipecat karena terlibat narkoba hingga Illegal logging
Ditanya apakah ada unsur tindak pidana dalam perkara tersebut, Jaladri menegaskan belum tahu, yang jelas informasi sementara yang ia dapatkan korban terbentur di lantai kamar mandi ruang tahanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sekitar pukul 16.55 WIB, yang bersangkutan (Yuliana) baru bangun tidur dan tergesa-gesa ingin melaksanakan salat asar.
Diduga ia sempat melompat saat berada di depan kamar mandi, namun saat melompat kakinya tidak sempurna saat mendarat.
Baca juga: Polisi bekuk pembunuh sadis pria paruh baya di Palangka Raya
Baca juga: Anak tewas tanpa kepala diduga korban asusila
Alhasil, wanita yang tersandung kasus perdagangan orang itu terpeleset, sehingga terjatuh dan bagian kepala belakangnya terbentur lantai.
Setelah bagian kepala terbentur, di bagian hidung korban mengeluarkan darah dan tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Melihat hal itu petugas yang saat itu sedang piket, melaporkan kejadian itu ke Kepala Satuan Tahanan dan Barang Bukti Iptu Suharno.
Saat itu juga sejumlah petugas dan Kasat Tahti langsung membawa yang bersangkutan ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, untuk mendapatkan tindakan intensif dari tim medis.
Namun setelah mendapatkan tindakan medis oleh petugas rumah sakit, Yuliana meninggal dunia lalu Kasat Tahti Iptu Suharno menghubungi penyidik Renata Polda Kalteng dan menjelaskan peristiwa tersebut ke penyidik.
Jasad perempuan malang itu kini masih berada di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, sambil menunggu sanak saudaranya untuk di makamkan.
Baca juga: Polisi sita 196 gram sabu dari dua pengedar di Kalteng
Baca juga: Pemenggal kepala anak di bawah umur terancam hukuman seumur hidup