Jakarta (ANTARA) - Tetap bergerak aktif selama hamil bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental, termasuk memudahkan ibu melahirkan karena otot berkontraksi dan rileks beberapa kali saat melakukan aktivitas fisik.
Beraktivitas fisik rutin juga meningkatkan suasana hati, energi, membantu tidur yang lebih baik dan mengurangi kelelahan bagi ibu yang harus melakukan banyak pekerjaan selama sembilan bulan dan setelahnya.
Sebaiknya berdiskusi dengan dokter kandungan juga bisa dilakukan terlebih dulu untuk menghindari komplikasi pada beberapa kasus.
Pada umumnya, ada beberapa latihan intensitas rendah yang mudah dilakukan saat hamil, berikut seperti dilansir Medical Daily:
Baca juga: Idealnya, ibu hamil sarapan dulu atau olahraga dulu?
Baca juga: Olahraga hindarkan diabetes saat hamil
Aerobik
Ada latihan aerobik yang dirancang sesuai dengan kebutuhan wanita hamil, yang jika mungkin, harus mengambil bimbingan seorang instruktur.
Menjaga satu kaki tidak bergerak di tanah selama latihan dianjurkan untuk menjaga keseimbangan. Sebaiknya jangan meregangkan sendi dan melonggarkan otot-otot dasar panggul, yang menyebabkan kebocoran urin.
Yoga
Yoga membantu menjaga tekanan darah selama kehamilan yang disertai dengan semua jenis kecemasan. Yoga juga meregangkan dan menguatkan otot, meningkatkan sirkulasi darah.
Jangan berbaring telentang setelah semester kedua kehamilan karena janin dapat menghambat sirkulasi darah ke jantung.
Selain itu, jangan terlalu menekankan perut dan cobalah untuk tidak melakukan peregangan terlalu banyak saat melakukan latihan yoga karena dapat mengakibatkan cedera. Jalan cepat
Senam hamil. (FOTO ANTARA/Eric Ireng)
Jalan cepat dapat dilakukan di mana saja sesuai dengan waktu luang, dan ini cara termudah untuk beraktivitas fisik ketika hamil. Jalan cepat juga memberikan latihan kardiovaskular yang baik.
Sebaiknya, hindari permukaan yang tidak rata dan pastikan alas kaki Anda mendukung keseimbangan dan koordinasi Anda.
Bersepeda statis
Bersepeda mengguakan sepeda statis mencegah beban pada sendi. Dengan posisinya yang tak tergoyahkan, aktivitas ini mencegah jatuh dan menopang berat badan.
Beraktivitas fisik rutin juga meningkatkan suasana hati, energi, membantu tidur yang lebih baik dan mengurangi kelelahan bagi ibu yang harus melakukan banyak pekerjaan selama sembilan bulan dan setelahnya.
Sebaiknya berdiskusi dengan dokter kandungan juga bisa dilakukan terlebih dulu untuk menghindari komplikasi pada beberapa kasus.
Pada umumnya, ada beberapa latihan intensitas rendah yang mudah dilakukan saat hamil, berikut seperti dilansir Medical Daily:
Baca juga: Idealnya, ibu hamil sarapan dulu atau olahraga dulu?
Baca juga: Olahraga hindarkan diabetes saat hamil
Aerobik
Ada latihan aerobik yang dirancang sesuai dengan kebutuhan wanita hamil, yang jika mungkin, harus mengambil bimbingan seorang instruktur.
Menjaga satu kaki tidak bergerak di tanah selama latihan dianjurkan untuk menjaga keseimbangan. Sebaiknya jangan meregangkan sendi dan melonggarkan otot-otot dasar panggul, yang menyebabkan kebocoran urin.
Yoga
Yoga membantu menjaga tekanan darah selama kehamilan yang disertai dengan semua jenis kecemasan. Yoga juga meregangkan dan menguatkan otot, meningkatkan sirkulasi darah.
Jangan berbaring telentang setelah semester kedua kehamilan karena janin dapat menghambat sirkulasi darah ke jantung.
Selain itu, jangan terlalu menekankan perut dan cobalah untuk tidak melakukan peregangan terlalu banyak saat melakukan latihan yoga karena dapat mengakibatkan cedera. Jalan cepat
Jalan cepat dapat dilakukan di mana saja sesuai dengan waktu luang, dan ini cara termudah untuk beraktivitas fisik ketika hamil. Jalan cepat juga memberikan latihan kardiovaskular yang baik.
Sebaiknya, hindari permukaan yang tidak rata dan pastikan alas kaki Anda mendukung keseimbangan dan koordinasi Anda.
Bersepeda statis
Bersepeda mengguakan sepeda statis mencegah beban pada sendi. Dengan posisinya yang tak tergoyahkan, aktivitas ini mencegah jatuh dan menopang berat badan.