Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid mengatakan dirinya sempat melihat bibir jenazah Salahuddin Wahid (Gus Sholah) seperti tersenyum.
"Saya melihat bibir jenazah almarhum seperti sedikit menyunggingkan senyum," kata Hidayat saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Hidayat yang mengikuti prosesi pemulasaraan jenazah di rumah duka mengatakan, wajah jenazah Gus Sholah kontras dengan saat terakhir ia membesuk almarhum di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Minggu pada pukul 18.00 WIB.
"Wajahnya teduh, saya rasa almarhum memang menerima dengan baik kepergiannya," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Baca juga: Sosok Gus Solah di mata Wapres Ma'ruf Amin
Hidayat menyebut sosok Salahuddin Wahid sebagai figur yang cocok dijadikan panutan bagi dunia pendidikan.
Ia mengatakan Gus Sholah adalah tokoh yang dibesarkan oleh ulama KH Wahid Hasyim namun memilih untuk bersekolah di sekolah umum.
"Beliau bersekolah di sekolah umum, hingga menggapai gelar insinyur. Jadi memang selain memiliki basis ilmu agama, juga beliau memiliki kemampuan di bidang arsitektur," kata Hidayat.
Sehingga ketika dipercaya memegang amanah memimpin pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, ia mampu memadukan keunggulan yang dimiliki sekolah umum dengan nilai-nilai agama sehingga pesantren tersebut terbilang maju cukup pesat.
Baca juga: Pengamat sebut wafatnya Gus Sholah membuat RI kehilangan tokoh pendidikan inklusif
Sosok Salahuddin Wahid juga berkesan bagi Hidayat Nur Wahid karena selain bergiat di pendidikan, beliau juga merupakan tokoh yang cukup besar namanya di dunia politik.
Ia pun tak heran ketika prosesi pemulasaraan jenazah almarhum Gus Sholah dihadiri pula oleh tokoh-tokoh nasional bahkan juga oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Salahuddin Wahid juga pernah diusung menjadi calon wakil presiden oleh partai politik di Pemilihan Presiden Tahun 2004 berpasangan dengan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto.
Hidayat Nur Wahid mengatakan kepergian Salahuddin Wahid menjadi kehilangan berbagai pihak, untuk itu ia mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhum.
Baca juga: Putra Gus Sholah ungkap penyakit yang diderita ayahnya
"Saya melihat bibir jenazah almarhum seperti sedikit menyunggingkan senyum," kata Hidayat saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Hidayat yang mengikuti prosesi pemulasaraan jenazah di rumah duka mengatakan, wajah jenazah Gus Sholah kontras dengan saat terakhir ia membesuk almarhum di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Minggu pada pukul 18.00 WIB.
"Wajahnya teduh, saya rasa almarhum memang menerima dengan baik kepergiannya," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Baca juga: Sosok Gus Solah di mata Wapres Ma'ruf Amin
Hidayat menyebut sosok Salahuddin Wahid sebagai figur yang cocok dijadikan panutan bagi dunia pendidikan.
Ia mengatakan Gus Sholah adalah tokoh yang dibesarkan oleh ulama KH Wahid Hasyim namun memilih untuk bersekolah di sekolah umum.
"Beliau bersekolah di sekolah umum, hingga menggapai gelar insinyur. Jadi memang selain memiliki basis ilmu agama, juga beliau memiliki kemampuan di bidang arsitektur," kata Hidayat.
Sehingga ketika dipercaya memegang amanah memimpin pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, ia mampu memadukan keunggulan yang dimiliki sekolah umum dengan nilai-nilai agama sehingga pesantren tersebut terbilang maju cukup pesat.
Baca juga: Pengamat sebut wafatnya Gus Sholah membuat RI kehilangan tokoh pendidikan inklusif
Sosok Salahuddin Wahid juga berkesan bagi Hidayat Nur Wahid karena selain bergiat di pendidikan, beliau juga merupakan tokoh yang cukup besar namanya di dunia politik.
Ia pun tak heran ketika prosesi pemulasaraan jenazah almarhum Gus Sholah dihadiri pula oleh tokoh-tokoh nasional bahkan juga oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Salahuddin Wahid juga pernah diusung menjadi calon wakil presiden oleh partai politik di Pemilihan Presiden Tahun 2004 berpasangan dengan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto.
Hidayat Nur Wahid mengatakan kepergian Salahuddin Wahid menjadi kehilangan berbagai pihak, untuk itu ia mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhum.
Baca juga: Putra Gus Sholah ungkap penyakit yang diderita ayahnya