Jayapura (ANTARA) - Seorang kakak beradik berinisial BD (32) warga Kampung Endokisi/Kantumilena, Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura, Papua menikam adik kandungnya SD (18) dengan sangkur mengakibatkan adiknya mengalami luka tikam.
Kapolsek Depapre Ipda Usriyanto ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Senin, mengatakan kasus perkelahian antara kakak dan adik hingga berujung penikaman itu berakibat negatif terhadap ayahnya Markus Demetouw yang secara tiba-tiba meninggal dunia karena shock dengan adanya peristiwa perkelahian itu..
Kasus ini, kata dia, terjadi di Kampung Endokisi/Kantumilena Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura pada Sabtu (23/2) malam.
Kasus perkelahian antara BD (32) dengan adiknya SD (18) terjadi di Kampung Endokisi berawal dari pertengkaran yang menyebabkan luka tikam pada paha dan dada sebelah kanan,
"Awalnya sang kakak BD (32) yang juga pelaku penikaman pulang kerumah dalam keadaan mabuk, tetapi lanjut meminum minuman beralkohol bersama dua temannya didalam rumah," katanya.
Setelah itu, lanjutnya, saat BD (32) keluar rumah kemudian bertemu dengan adiknya SD (18) disaat itu terjadi pertengkaran mulut antara keduanya dan berlanjut hingga terjadi perkelahian dan kakaknya BD (32) mencabut pisau sangkur yang diselip dipinggangnya kemudian menikam sang adik hingga mengenai paha dan dada sebelah kanan.
Ayah kedua kaka beradik itu, Markus Demetouw yang melihat kedua anaknya berkelahi tiba - tiba jatuh, Dan, warga Kampung Kantumilena langsung mengamankan sang kakak BD (32) ke Mapolsek Depapre, kemudian mengevakuasi keduanya ke RSUD Yowari.
Saat tiba di RSUD Yowari, kata dia, dokter menyampaikan bahwa Markus Demetouw sudah meninggal dunia, dikarenakan stroke setelah melihat kedua anaknya berkelahi..
Berdasarkan permintaan dari pihak keluarga pagi tadi, menurut dia, kasus ini tidak diproses secara hukum karena pelaku BD (32) telah dibebaskan, sementara adiknya SD (18) telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura.
Jasad almarhum ayah kakak beradik yang berkelahi, Markus Demetouw, rencananya akan dimakamkan di Kampung Endokisi / Kantumilena Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura.
Kapolsek Depapre Ipda Usriyanto ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Senin, mengatakan kasus perkelahian antara kakak dan adik hingga berujung penikaman itu berakibat negatif terhadap ayahnya Markus Demetouw yang secara tiba-tiba meninggal dunia karena shock dengan adanya peristiwa perkelahian itu..
Kasus ini, kata dia, terjadi di Kampung Endokisi/Kantumilena Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura pada Sabtu (23/2) malam.
Kasus perkelahian antara BD (32) dengan adiknya SD (18) terjadi di Kampung Endokisi berawal dari pertengkaran yang menyebabkan luka tikam pada paha dan dada sebelah kanan,
"Awalnya sang kakak BD (32) yang juga pelaku penikaman pulang kerumah dalam keadaan mabuk, tetapi lanjut meminum minuman beralkohol bersama dua temannya didalam rumah," katanya.
Setelah itu, lanjutnya, saat BD (32) keluar rumah kemudian bertemu dengan adiknya SD (18) disaat itu terjadi pertengkaran mulut antara keduanya dan berlanjut hingga terjadi perkelahian dan kakaknya BD (32) mencabut pisau sangkur yang diselip dipinggangnya kemudian menikam sang adik hingga mengenai paha dan dada sebelah kanan.
Ayah kedua kaka beradik itu, Markus Demetouw yang melihat kedua anaknya berkelahi tiba - tiba jatuh, Dan, warga Kampung Kantumilena langsung mengamankan sang kakak BD (32) ke Mapolsek Depapre, kemudian mengevakuasi keduanya ke RSUD Yowari.
Saat tiba di RSUD Yowari, kata dia, dokter menyampaikan bahwa Markus Demetouw sudah meninggal dunia, dikarenakan stroke setelah melihat kedua anaknya berkelahi..
Berdasarkan permintaan dari pihak keluarga pagi tadi, menurut dia, kasus ini tidak diproses secara hukum karena pelaku BD (32) telah dibebaskan, sementara adiknya SD (18) telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura.
Jasad almarhum ayah kakak beradik yang berkelahi, Markus Demetouw, rencananya akan dimakamkan di Kampung Endokisi / Kantumilena Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura.