Tamiang Layang (ANTARA) - Kejaksaan Negeri Kabupaten Barito Timur, kalimantan Tengah, ikut memantau seleksi honorer yang bakal dilaksanakan pemerintah setempat agar terlaksana dengan baik, bersih dan transparan. 

Kepala Kejaksaan Negeri Bartim Roy Rovalino Herudiansyah melalui Kasi Intelejen Arief Zain di Tamiang Layang, Kamis, mengatakan pemantauan telah dilaksanakan sejak ada wacana seleksi terhadap 1.000 honorer, baik berstatus pegawai harian lepas (PHL) maupun pegawai harian tetap (PHT).

"Itu perlu kami lakukan karena rawan terjadi penyalahgunaan wewenang. Untuk itu kami pantau agar berjalan sebaik-baiknya, sehingga tercipta honorer yang berkualitas untuk membangun dan mewujudan Bartim sehat, cerdas dan sejahtera melalui pemerintahan yang amanah," ucapnya.

Menurutnya, dari seluruh honorer sebanyak 3.815 orang akan dilakukan seleksi untuk 1.000 orang tenaga honorer yang akan berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang akan mendapatkan gaji sesuai upah minimum kabupaten.

Seleksinya dirancang menggunakan sistem computer assited test (CAT) secara online. Untuk formasi akan disediakan mulai dari lulusan SMA hingga Sarjana (S1), untuk mengisi tenaga kesehatan, tenaga pendidikan dan tenaga administrasi.

Baca juga: Usai penerimaan CPNS, Pemkab Bartim gelar seleksi tenaga honorer

"Kami juga menghimbau agar para honorer yang mengetahui adanya dugaan praktek KKN ataupun menyalahi aturan dalam seleksi honorer, segera sampaikan kepada kami," pinta Arief.

Pemab Bartim diharapkan membentuk panitia yang memiliki integritas dan bersikap netral, transparan, jujur, serta menjauhkan diri dari tindakan menyimpang sehingga pelaksanaan seleksi bisa menghasilkan tenaga yang berkualitas untuk membangun Bartim untuk mensejahterakan masyarakat.

Ditegasan Arief, yang dilakukan pihaknya merupakan langkah korps Adhyaksa dalam mendukung visi dan misi pembangunan daerah yang tujuan akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itu, diperlukan abdi-abdi pembangunan yang berkompeten dan tidak melakukan praktek-praktek KKN,," demikian Arief.

Baca juga: Tiga mahasiswa Bartim dipastikan bebas virus corona Covid-19

Baca juga: Barito Timur bersiap ikuti MTQ Kalteng

Pewarta : Habibullah/Inforial
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024