Sampit (ANTARA) - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terus eksis menjalankan kegiatan sosial mereka meski selama ini aktivitasnya jarang terekspos ke publik.

"Memang selama ini kegiatan kami jarang kami ekspos karena memang kaitannya dengan tugas itu sendiri. Ada kode etik yang harus kami patuhi berkaitan orang-orang atau komunitas minoritas yang kami dampingi," kata Endra Rosana yang baru dilantik menjadi Ketua PKBI Cabang Kotawaringin Timur untuk periode 2020-2025 di Sampit, Minggu.

Endra mengatakan, selama ini PKBI menjalankan berbagai kegiatan seperti pendampingan ODHA atau orang dengan HIV/AIDS, anak bermasalah hukum di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sampit, penderita penyakit kelamin dan lainnya. Kegiatan terhadap kelompok-kelompok ini tentu harus jauh dari publikasi untuk menjaga privasi mereka.

PKBI Kotawaringin Timur juga melaksanakan sosialisasi kesehatan reproduksi dengan sasaran generasi muda. Berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta instansi lainnya.

"Kami juga membina komunitas-komunitas remaja di sekolah, kampus dan komunitas. Kami berharap mereka juga bersama-sama kami selaku relawan dalam membantu masyarakat," kata Endra yang juga Ketua KNPI Kotawaringin Timur.

Ketua PKBI Kalimantan Tengah dr Fitrianto mengatakan, sejak dibentuk pada 23 Desember 1967 silam, PKBI menjalankan tugasnya membantu pemerintah dalam hal pengendalian penduduk dan perlindungan anak, kesehatan reproduksi dan pemberdayaan. Hal itulah yang membuat Presiden Soeharto saat itu mendukung PKBI untuk terus eksis.

PKBI terus mengedukasi masyarakat dalam banyak hal, termasuk pencegahan pelecehan seksual terhadap anak. PKBI juga membantu pasangan muda untuk meningkatkan kualitas hidup keluarganya, serta membantu mendampingi masyarakat yang menghadapi masalah kesehatan.

"PKBI juga menjalankan program advokasi kesehatan reproduksi dengan melakukan sosialisasi kepada remaja. Remaja merupakan potensi besar yang harus dilindungi," kata Fitrianto.

Baca juga: Peserta Motorprix Sampit terbanyak di Kalteng

Pemerintah daerah yang diwakili anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah saat membuka kegiatan, mengapresiasi kiprah PKBI dalam membantu masyarakat selama ini.

"Kami mengapresiasi PKBI karena kegiatannya sangat mulia meski tidak terekspos. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini dan berharap benar-benar sampai pada target. Pemerintah daerah selalu siap mendukung kegiatan PKBI," kata Riskon.

Secara khusus Riskon berharap semua pihak membantu pembinaan remaja karena sangat rawan terhadap pergaulan bebas dan narkoba. Remaja biasanya penasaran ingin tahu dan mencoba, makanya mereka harus diberi pemahaman agar tidak terjerumus kegiatan negatif.

Sementara itu, kegiatan Musyawarah Cabang PKPI Kotawaringin Timur dan pengukuhan pengurus periode 2020-2025 juga diisi seminar kesehatan dengan tema Milenial Bicara Kesehatan Reproduksi.

Kegiatan ini disambut antusias puluhan remaja dari berbagai organisasi yang menghadiri acara ini. Seminar berlangsung menarik dengan antusiasnya peserta seminar menyampaikan pertanyaan terkait kesehatan reproduksi.

Baca juga: Masyarakat perdesaan Kotim membutuhkan sarana air bersih

Baca juga: Kondisi jalan di Kotim banyak dikeluhkan masyarakat

Baca juga: Ketua NU Kotim ajak optimalkan organisasi membantu masyarakat


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024