Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi mengapresiasi kesadaran warga yang berstatus orang dalam pemantauan atau ODP yang dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri untuk mencegah muncul dan berjangkitnya virus Corona jenis COVID-19.

"Diantaranya pejabat. Dia melakukan isolasi mandiri dengan tidak keluar rumah. Mudahan itu hanya kelelahan saja, tapi ODP karena perjalanan dari daerah yang ditemukan kasus COVID-19. Tadi pagi kondisinya membaik. Mudahan hanya pilek biasa, tapi tetap melakukan isolasi mandiri," kata Supian Hadi didampingi Sekretaris Daerah Halikinnor saat meninjau ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, Selasa.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga Selasa pukul 12.00 WIB, jumlah ODP di kabupaten ini sebanyak 37 orang. Diantaranya adalah pejabat yang baru tiba dari suatu daerah, namun Supian tidak menyebutkan identitas pejabat tersebut.

Warga berstatus ODP tersebut tersebar di Kecamatan Antang Kalang sebanyak 11 orang, Baamang 10 orang, Mentawa Baru Ketapang 10 orang, Cempaga Hulu 3 orang dan Bukit Santuai 3 orang. Sementara pasien dalam pengawasan atau PDP dan positif COVID-19 masih nihil.

Supian menegaskan, berstatus ODP belum tentu terjangkit COVID-19, namun mereka dipantau selama 14 hari untuk memastikan bahwa kondisi tetap sehat dan tidak terjangkit.

Selama 14 hari, semua ODP diharapkan melakukan isolasi mandiri. Kondisi mereka juga tetap dipantau oleh petugas kesehatan untuk mengetahui perkembangannya.

Supian menghargai karena ODP sadar memeriksakan diri sendiri ke pusat pelayanan kesehatan. Hal itu dinilai sangat bagus karena menjadi langkah antisipasi dini sehingga bisa diketahui dan ditangani dengan cepat jika ada yang diduga terjangkit COVID-19.

"Saya sudah ingatkan seluruh pegawai Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, termasuk pejabatnya untuk tidak ke luar daerah dulu kalau memang tidak terlalu penting. Lebih baik kita mencegahnya agar virus COVID-19 ini tidak sampai berjangkit," kata Supian.

Baca juga: Swasta diminta lakukan desinfeksi mandiri cegah COVID-19

Sementara itu terkait kesiapan ruang isolasi di rumah sakit tersebut, Supian yang didampingi manajemen RSUD dr Murjani Sampit, menyatakan bahwa kesiapan sudah 100 persen.

Dia berharap ruang isolasi itu tidak sampai digunakan atau artinya tidak ada warga yang terjangkit COVID-19, namun ruang isolasi tersebut memang harus disiapkan sebagai antisipasi, apalagi rumah sakit ini menjadi salah satu rujukan penanganan COVID-19.

Pihak rumah sakit sudah menyiapkan empat dokter dan 18 perawat yang ditugaskan di ruang isolasi. Alat pelindung diri bagi tenaga medis tersebut juga sudah disiapkan.

"Sebelum ada keputusan pemerintah pusat akan memberi insentif bagi tenaga medis yang menangani COVID-19 ini, kami sebelumnya sudah menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan memberikan insentif kepada petugas medis tersebut. Besarannya tentu disesuaikan kemampuan daerah," kata Supian.

Sementara itu, desinfeksi massal di Kota Sampit terus berjalan. Tim gabungan dengan 60 personel terus melakukan penyemprotan desinfektan ke lokasi-lokasi yang sudah dipetakan.

Baca juga: Gubernur : Kalteng jangan lengah hadapi COVID-19

Baca juga: 349 peserta berhak mengikuti SKB CPNS Kotim


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024