Muara Teweh (ANTARA) - Banjir melanda wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah akibat meluapnya Sungai Barito yang memasuki hari ketiga terus meluas, bahkan aktivitas  kawasan perdagangan yang terendam banjir sudah tidak bisa dijangkau menggunakan kendaraan bermotor di tengah wabah COVID-19.

Pemantauan di Muara Teweh, Minggu pagi banjir yang melanda kawasan perekonomian di Jalan Panglima Batur dan Jalan Sumbawa Muara Teweh sudah setinggi 1-1,5 meter lebih yang membuat sejumlah kios,toko,hotel dan perbankan tutup akibat terendam banjir serta akses transportasi menuju kawasan itu hanya bisa menggunakan angkutan jukung (perahu kecil dikayuh dan bermesin). 

"Banjir cepat naiknya,namun kami masih sempat berkemas dan mengevakuasi barang yang jualan yang ada di toko kami, di lantai dua," kata Dadang seorang pedagang 'spare part' sepeda motor di Jalan Panglima Batur.

  Warga memanfaatkan jasa perahu untuk menuju tempat tinggalnya yang terendam banjir  di Jalan Sumbawa Muara Teweh, Minggu (12/4/2020) pagi.ANTARA/Kasriadi

Sementara itu beberapa ruas jalan dan pemukiman penduduk yang ketinggian airnya terus bertambah di antaranya Jalan Sengaji Hilir dan Jalan Sengaji Hulu, Jalan Simpang Perwira, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Merak, Jalan Sengaji Hulu, Jalan Dahlia, Jalan Cempaka Putih dan Jalan Imam Bonjol dan sejumlah kawasan padat penduduk lainnya.

Sejumlah pemilik toko di Jalan Sengaji Hulu dan Sengaji Hilir terlihat mengamankan barang dagangannya baik sembako, bahan bangunan, eletronik dan mesin generator di lokasi yang jauh dari jangkauan banjir.

Sedangkan para pedagang Pasar Pendopo sejak pagi hari mulai memasang tanda lapak barang dagangan di Jalan Timor dan Jalan Tumenggung Surapati selain itu pedagang sayuran sudah berjualan.

  Karyawan toko 'spare part' mengemas barang jualan ke tempat yang tinggi dari banjir di Jalan Panglima Batur Muara Teweh, Minggu (12/4/2020).ANTARA/Kasriadi

"Saya memasang tanda tempat lapak untuk berjualan, mungkin besok sudah pindah ke sini (Jalan Timor) karena tempat kami berjualan di kawasan water front city atau pinggiran Sungai Barito mulai banjir," kata seorang pedagang ayam potong Pasar Pendopo, H Mardi.  

Selain kawasan pertokoan dan pemukiman penduduk banjir juga merendam sarana ibadah dan sekolah serta rumah warga lainnya, terutama yang berada di pinggiran sungai seperti sejumlah desa dan kelurahan di enam dari sembilan kecamatan antara lain Kecamatan Lahei, Lahei Barat, Teweh Tengah, Teweh Selatan,Teweh Baru dan Montallat.

Pewarta : Kasriadi
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024