Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memasok bahan pangan untuk mahasiswanya yang tetap bertahan di Ibu Kota Jawa Tengah atau tidak mudik ke kampung halamannya selama pandemi COVID-19.
"Bantuan bahan kebutuhan pokok untuk mahasiswa yang masih di Semarang. Termasuk mahasiswa asing Undip," kata Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama di Semarang, Kamis.
Bantuan tahap pertama ini, kata dia, diharapkan bisa meringankan para mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Menurut dia, para mahasiswa yang perkulihannya dilakukan secara daring tersebut diimbau untuk tidak mudik sebagai salah satu upaya mencegah penyerabaran Corona.
Baca juga: Kampus-kampus diminta bantu pulsa mahasiswa dan dosen
"Mungkin ada orangtua mahasiswa yang kesusahan untuk membantu anaknya, kami bantu," katanya.
Pada pemberian bantuan kali ini, kata dia, disiapkan 600 paket bahan kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, telur, serta masker.
Penyerahan bantuan sendiri dilaksanakan di depan gedung Rektorat Undip yang dibagi atas beberapa gerai untuk mencegah terjadinya antrean mahasiswa.
Sebelum pembagian kebutuhan pokok secara langsung pada hari ini, lanjut dia, Undip sebelumnya juga telah membagikan bahan kebutuhan pokok bagi mahasiswa yang tinggal di rusunawa.
Baca juga: Bupati Kotim surati perkebunan sawit imbau pekerja tidak mudik lebaran
Rektor menyebut ada sekitar dua ribu mahasiswa Undip yang bertahan di Semarang selama pandemi COVID-19.
"Dari jumlah itu yang didaftar untuk menerima bantuan untuk kali ini ada sekitar 650-an orang," katanya.
Menurut dia, Undip akan berupaya untuk memberikan bantuan bahan pangan kepada mahasiswa ini secara berkala.
"Kalau bahan kebutuhan pokok yang dibagikan ini paling hanya bisa memenuhi delapan hari saja," tambahnya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya imbau warga tak mudik Lebaran cegah Corona
Baca juga: MUI: Pertimbangkan mudik dan manfaatkan teknologi untuk bersilaturahmi
Baca juga: Konsumen ramai-ramai refund tiket mudik
"Bantuan bahan kebutuhan pokok untuk mahasiswa yang masih di Semarang. Termasuk mahasiswa asing Undip," kata Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama di Semarang, Kamis.
Bantuan tahap pertama ini, kata dia, diharapkan bisa meringankan para mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Menurut dia, para mahasiswa yang perkulihannya dilakukan secara daring tersebut diimbau untuk tidak mudik sebagai salah satu upaya mencegah penyerabaran Corona.
Baca juga: Kampus-kampus diminta bantu pulsa mahasiswa dan dosen
"Mungkin ada orangtua mahasiswa yang kesusahan untuk membantu anaknya, kami bantu," katanya.
Pada pemberian bantuan kali ini, kata dia, disiapkan 600 paket bahan kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, telur, serta masker.
Penyerahan bantuan sendiri dilaksanakan di depan gedung Rektorat Undip yang dibagi atas beberapa gerai untuk mencegah terjadinya antrean mahasiswa.
Sebelum pembagian kebutuhan pokok secara langsung pada hari ini, lanjut dia, Undip sebelumnya juga telah membagikan bahan kebutuhan pokok bagi mahasiswa yang tinggal di rusunawa.
Baca juga: Bupati Kotim surati perkebunan sawit imbau pekerja tidak mudik lebaran
Rektor menyebut ada sekitar dua ribu mahasiswa Undip yang bertahan di Semarang selama pandemi COVID-19.
"Dari jumlah itu yang didaftar untuk menerima bantuan untuk kali ini ada sekitar 650-an orang," katanya.
Menurut dia, Undip akan berupaya untuk memberikan bantuan bahan pangan kepada mahasiswa ini secara berkala.
"Kalau bahan kebutuhan pokok yang dibagikan ini paling hanya bisa memenuhi delapan hari saja," tambahnya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya imbau warga tak mudik Lebaran cegah Corona
Baca juga: MUI: Pertimbangkan mudik dan manfaatkan teknologi untuk bersilaturahmi
Baca juga: Konsumen ramai-ramai refund tiket mudik