Palangka Raya (ANTARA) - Para pemangku kepentingan atau 'stakeholder' di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, didorong agar tidak hanya terlibat atau mengoptimalkan pembangunan fisik, namun juga pada pembangunan non fisik.
"Misalnya membuat suatu terobosan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi di Palangka Raya, Jumat.
Seperti halnya yang dilakukan TNI AD, yakni Kodam XII Tanjungpura, khususnya Korem 102 Panju Panjung. Mereka baru saja meluncurkan sebuah buku, mengulas tentang Kalteng yang memiliki prospek begitu luar biasa.
Agus menilai, apa yang dilakukan Korem tersebut patut diapresiasi dan menjadi contoh nyata bagi para pemangku kepentingan, baik individu, kelompok atau suatu komunitas sehingga bisa mengoptimalkan partisipasinya dalam pembangunan daerah.
"Ini sebuah gagasan dari TNI AD, sekaligus contoh bagi pihak lain, membuat suatu terobosan, pemikiran untuk membangun SDM. Kami mendorong pihak lain melakukan hal yang sama," ungkapnya.
Pembangunan tidak hanya sebatas fisik, yakni berupa peningkatan infrastruktur maupun sarana dan prasarana lainnya, namun juga harus diimbangi dengan pembangunan non fisik yang dilakukan secara terarah dan terukur.
Hingga pada akhirnya, kualitas SDM yang dimiliki benar-benar unggul dan mampu bersaing, serta keberadaannya mampu mengoptimalkan berbagai sumber daya, maupun fasilitas yang telah terbangun untuk kemajuan bangsa dan negara.
Pada Kamis (16/4) kemarin, mewakili pemda setempat Agus hadir dalam peluncuran buku oleh Korem 102 Panju Panjung yang memiliki judul 'Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Tambun Bungai'.
"Saya sudah membaca buku ini secara sepintas, ada lima esensi yang menjadi topik utama, diulas secara singkat namun jelas, mulai dari keadaan dan kekayaan alam serta hal lainnya di Kalteng," ucapnya.
Termasuk penjelasan tentang pentahelix, yakni suatu konsep pembangunan yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media bekerja sama guna mencapai peningkatan serta percepatan pembangunan. Hal tersebut penting agar bisa dipahami oleh semua pihak dan direalisasikan.
"Salah satunya yakni mengoptimalkan peran media yang memiliki peranan penting atau strategis dalam pembangunan di segala tingkatan," jelas Agus Siswadi.
"Misalnya membuat suatu terobosan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi di Palangka Raya, Jumat.
Seperti halnya yang dilakukan TNI AD, yakni Kodam XII Tanjungpura, khususnya Korem 102 Panju Panjung. Mereka baru saja meluncurkan sebuah buku, mengulas tentang Kalteng yang memiliki prospek begitu luar biasa.
Agus menilai, apa yang dilakukan Korem tersebut patut diapresiasi dan menjadi contoh nyata bagi para pemangku kepentingan, baik individu, kelompok atau suatu komunitas sehingga bisa mengoptimalkan partisipasinya dalam pembangunan daerah.
"Ini sebuah gagasan dari TNI AD, sekaligus contoh bagi pihak lain, membuat suatu terobosan, pemikiran untuk membangun SDM. Kami mendorong pihak lain melakukan hal yang sama," ungkapnya.
Pembangunan tidak hanya sebatas fisik, yakni berupa peningkatan infrastruktur maupun sarana dan prasarana lainnya, namun juga harus diimbangi dengan pembangunan non fisik yang dilakukan secara terarah dan terukur.
Hingga pada akhirnya, kualitas SDM yang dimiliki benar-benar unggul dan mampu bersaing, serta keberadaannya mampu mengoptimalkan berbagai sumber daya, maupun fasilitas yang telah terbangun untuk kemajuan bangsa dan negara.
Pada Kamis (16/4) kemarin, mewakili pemda setempat Agus hadir dalam peluncuran buku oleh Korem 102 Panju Panjung yang memiliki judul 'Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Tambun Bungai'.
"Saya sudah membaca buku ini secara sepintas, ada lima esensi yang menjadi topik utama, diulas secara singkat namun jelas, mulai dari keadaan dan kekayaan alam serta hal lainnya di Kalteng," ucapnya.
Termasuk penjelasan tentang pentahelix, yakni suatu konsep pembangunan yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media bekerja sama guna mencapai peningkatan serta percepatan pembangunan. Hal tersebut penting agar bisa dipahami oleh semua pihak dan direalisasikan.
"Salah satunya yakni mengoptimalkan peran media yang memiliki peranan penting atau strategis dalam pembangunan di segala tingkatan," jelas Agus Siswadi.