Kuala Kurun (ANTARA) - Sebanyak tiga orang meninggal dunia dan tiga orang dinyatakan hilang akibat terseret luapan Sungai Huoi di Desa Tumbang Mahuroi Kecamatan Damang Batu di pedalaman Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Kapolres Gunung Mas (Gumas) AKBP Rudi Asriman dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu mengatakan bahwa mereka terseret luapan Sungai Huoi saat hendak menyeberang dari pondok ke pemukiman warga.
“Awalnya mereka ada sembilan orang di pondok. Pada Jumat (17/4) hujan deras sampai Sabtu (18/4) sekitar jam 01.00 WIB, mereka terbangun dan melihat pondok mereka dikelilingi air,” ucap Rudi.
Panik karena pondok dikepung air, enam dari sembilan orang tadi memutuskan menyeberangi sungai, menuju pemukiman warga. Sedangkan sisanya yakni tiga orang memilih tetap bertahan di pondok.
Ternyata, musibah menimpa enam orang tersebut, karena alat transportasi air yang mereka gunakan terseret arus sungai. Tiga dari mereka meninggal dunia dan tiga lainnya belum ditemukan.
Informasi tersebut didapatkan dari keterangan tiga orang yang tetap berada di pondok dan selamat. Pihaknya juga belum mengetahui secara pasti korban menyeberang menggunakan alat transportasi air jenis apa.
Hingga saat ini pencarian terhadap tiga orang yang hilang ini masih dilakukan oleh tim gabungan Polres, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gumas, dan masyarakat setempat.
"Sebagian besar mereka ini warga luar daerah. Namun ada juga satu atau dua yang merupakan warga setempat. Kita belum tahu mereka di pondok ini bekerja apa. Saat ini pencarian terus dilakukan,” demikian Rudi Asriman.
Kapolres Gunung Mas (Gumas) AKBP Rudi Asriman dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu mengatakan bahwa mereka terseret luapan Sungai Huoi saat hendak menyeberang dari pondok ke pemukiman warga.
“Awalnya mereka ada sembilan orang di pondok. Pada Jumat (17/4) hujan deras sampai Sabtu (18/4) sekitar jam 01.00 WIB, mereka terbangun dan melihat pondok mereka dikelilingi air,” ucap Rudi.
Panik karena pondok dikepung air, enam dari sembilan orang tadi memutuskan menyeberangi sungai, menuju pemukiman warga. Sedangkan sisanya yakni tiga orang memilih tetap bertahan di pondok.
Ternyata, musibah menimpa enam orang tersebut, karena alat transportasi air yang mereka gunakan terseret arus sungai. Tiga dari mereka meninggal dunia dan tiga lainnya belum ditemukan.
Informasi tersebut didapatkan dari keterangan tiga orang yang tetap berada di pondok dan selamat. Pihaknya juga belum mengetahui secara pasti korban menyeberang menggunakan alat transportasi air jenis apa.
Hingga saat ini pencarian terhadap tiga orang yang hilang ini masih dilakukan oleh tim gabungan Polres, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gumas, dan masyarakat setempat.
"Sebagian besar mereka ini warga luar daerah. Namun ada juga satu atau dua yang merupakan warga setempat. Kita belum tahu mereka di pondok ini bekerja apa. Saat ini pencarian terus dilakukan,” demikian Rudi Asriman.