Polisi di Kalteng jadi bapak asuh warga pedalaman jadi sarjana
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Kapolda Kalteng) Irjen Pol Nanang Avianto menyatakan kesiapan ikut mendorong percepatan peningkatan sumber daya manusia melalui program Polisi Bapak Asuh bagi warga pedesaan dan pedalaman untuk berkuliah.
"Program ini memfasilitasi warga yang tinggal di perdesaan dan wilayah pedalaman Kalteng dapat mengakses pendidikan tinggi dan menjadi sarjana," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto di Palangka Raya, Selasa.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat menerima kunjungan Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Dr Muhammad Yusuf bersama rombongan dalam rangka silaturahmi dan kolaborasi program pengembangan SDM.
Nanang mengatakan, program itu juga menjadi bentuk kepedulian dan komitmen jajaran Kepolisian di Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing generasi muda di tengah pesat dan ketatnya laju persaingan.
Melalui program Polisi Bapak Asuh ini para Kapolres akan memfasilitasi lima orang dari desa atau daerah pedalaman, baik kategori anak berprestasi atau tidak mampu untuk mengakses pendidikan tinggi atau berkuliah.
Apalagi, meningkatkan kualitas SDM yang salah satunya melalui pendidikan merupakan bentuk investasi guna menciptakan generasi penerus bangsa selaku pembangunan di masa depan.
Sementara itu, pada pertemuan yang digelar di lobi Mapolda Kalteng, Irjen Pol Nanang Avianto turut didampingi Wakapolda Kalteng, Brigjen Polisi Mohamad Agung Budijono, Irwasda Polda Kalteng Komber Pol Ady Soeseno, Kepala Biro SDM Polda Kalteng, Kombespol Ivan Adhityas Nugraha dan Direktur Intelkam Kombespol Ajie Indra Dwi Atma.
Kemudian Rektor UMPR didampingi Wakil Rektor Rida Respati, Kepala Bidang Kerjasama Rahdinda, Kepala Bidang Humas dan Protokol Try Sutrisno beserta para Dekan.
Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya juga selalu siap mendukung program Kepolisian termasuk dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.
"UMPR siap memfasilitasi sebanyak mungkin warga Kalteng untuk menjadi sarjana termasuk melalui Program Polisi Bapak Asuh. Bahkan kami juga menawarkan dan siap memfasilitasi perkuliahan satu polsek satu anak asuh," kata Rektor UMPR.
Dalam rangka mendukung dan menyukseskan program Polisi Bapak Asuh itu, UMPR juga memberikan keringanan pembiayaan yakni dari yang biasanya sekitar Rp30 juta selama kuliah menjadi Rp15 juta selama kuliah. Artinya, mahasiswa atau bapak asuh hanya membayar Rp325 ribu per bulan atau Rp1.950.000 per semester.
Akses pendidikan dengan biaya ringan itu tersedia pada Program Studi Bisnis Digital, Sistem Informasi, Pendidikan Teknologi Informasi, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Teknik Lingkungan.
Rektor UMPR mengatakan, pada program Polisi Bapak Asuh ini, pada mahasiswa tidak perlu datang ke kampus, ini karena perkuliahan ini menerapkan metode "blended learning" atau perpaduan daring dan luring.
"Artinya mahasiswa tidak terganggu aktivitasnya selama mengakses perkuliahan. Bahkan nantinya tim dosen mendatangi mahasiswa dan sekaligus melaksanakan penelitian di daerah sasaran perkuliahan," kata Dr Muhammad Yusuf.
Baca juga: UMPR permudah warga Kalteng akses pendidikan tinggi
Baca juga: Tim UMPR ikut dampingi anak korban bencana kebakaran di Palangka Raya
Baca juga: Seminar internasional UMPR hadirkan akademisi empat negara
"Program ini memfasilitasi warga yang tinggal di perdesaan dan wilayah pedalaman Kalteng dapat mengakses pendidikan tinggi dan menjadi sarjana," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto di Palangka Raya, Selasa.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat menerima kunjungan Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Dr Muhammad Yusuf bersama rombongan dalam rangka silaturahmi dan kolaborasi program pengembangan SDM.
Nanang mengatakan, program itu juga menjadi bentuk kepedulian dan komitmen jajaran Kepolisian di Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing generasi muda di tengah pesat dan ketatnya laju persaingan.
Melalui program Polisi Bapak Asuh ini para Kapolres akan memfasilitasi lima orang dari desa atau daerah pedalaman, baik kategori anak berprestasi atau tidak mampu untuk mengakses pendidikan tinggi atau berkuliah.
Apalagi, meningkatkan kualitas SDM yang salah satunya melalui pendidikan merupakan bentuk investasi guna menciptakan generasi penerus bangsa selaku pembangunan di masa depan.
Sementara itu, pada pertemuan yang digelar di lobi Mapolda Kalteng, Irjen Pol Nanang Avianto turut didampingi Wakapolda Kalteng, Brigjen Polisi Mohamad Agung Budijono, Irwasda Polda Kalteng Komber Pol Ady Soeseno, Kepala Biro SDM Polda Kalteng, Kombespol Ivan Adhityas Nugraha dan Direktur Intelkam Kombespol Ajie Indra Dwi Atma.
Kemudian Rektor UMPR didampingi Wakil Rektor Rida Respati, Kepala Bidang Kerjasama Rahdinda, Kepala Bidang Humas dan Protokol Try Sutrisno beserta para Dekan.
Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya juga selalu siap mendukung program Kepolisian termasuk dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.
"UMPR siap memfasilitasi sebanyak mungkin warga Kalteng untuk menjadi sarjana termasuk melalui Program Polisi Bapak Asuh. Bahkan kami juga menawarkan dan siap memfasilitasi perkuliahan satu polsek satu anak asuh," kata Rektor UMPR.
Dalam rangka mendukung dan menyukseskan program Polisi Bapak Asuh itu, UMPR juga memberikan keringanan pembiayaan yakni dari yang biasanya sekitar Rp30 juta selama kuliah menjadi Rp15 juta selama kuliah. Artinya, mahasiswa atau bapak asuh hanya membayar Rp325 ribu per bulan atau Rp1.950.000 per semester.
Akses pendidikan dengan biaya ringan itu tersedia pada Program Studi Bisnis Digital, Sistem Informasi, Pendidikan Teknologi Informasi, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Teknik Lingkungan.
Rektor UMPR mengatakan, pada program Polisi Bapak Asuh ini, pada mahasiswa tidak perlu datang ke kampus, ini karena perkuliahan ini menerapkan metode "blended learning" atau perpaduan daring dan luring.
"Artinya mahasiswa tidak terganggu aktivitasnya selama mengakses perkuliahan. Bahkan nantinya tim dosen mendatangi mahasiswa dan sekaligus melaksanakan penelitian di daerah sasaran perkuliahan," kata Dr Muhammad Yusuf.
Baca juga: UMPR permudah warga Kalteng akses pendidikan tinggi
Baca juga: Tim UMPR ikut dampingi anak korban bencana kebakaran di Palangka Raya
Baca juga: Seminar internasional UMPR hadirkan akademisi empat negara