Sampit (ANTARA) - Pedagang kuliner di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan bersiap beralih berjualan melalui online karena pemerintah daerah memastikan tahun ini tidak akan menyiapkan Pasar Ramadhan dengan alasan mencegah penularan COVID-19.
"Situasinya kan memang seperti ini, rasanya sulit juga. Kalau dipaksakan membuat lapak sendiri di pinggir jalan pun, saya khawatir pembelinya juga tidak banyak, nanti malah rugi," kata Nurhayati, salah seorang penjual kue di Sampit, Minggu.
Bulan suci Ramadhan biasanya menjadi momen menggembirakan bagi pedagang karena penjualan meningkat. Namun tahun ini, Nurhayati mengaku belum berani memprediksinya.
Saat ini pandemi COVID-19 masih terjadi, masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mencegah penularan COVID-19. Penjualan secara langsung pun dikhawatirkan akan menurun drastis.
Dalam situasi seperti ini, penjualan secara online dengan memanfaatkan media sosial, dinilai menjadi pilihan tetap. Apalagi, masyarakat di Sampit sudah semakin akrab dengan transaksi melalui sistem online.
Nurhayati berharap penjualan pada Ramadhan tahun ini tetap bagus meski mengandalkan promosi secara online. Justru ini akan memudahkan pembeli karena pesanan akan diantar langsung ke rumah pembeli.
"Saya cukup yakin penjualan masih bagus karena saat kondisi seperti ini warga juga banyak beralih ke online. Tinggal pesan, nanti penjual yang mengantar ke rumah pembeli. Justru lebih mudah," kata Nurhayati.
Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi memastikan tahun ini pemerintah daerah tidak ada menyiapkan Pasar Ramadhan. Hal ini sebagi upaya mencegah penularan COVID-19 yang masih mengancam.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab cegah penimbunan gula
"Kan sudah jelas, semua kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak, kita batalkan, seperti Sampit Expo dan lainnya, termasuk Pasar Ramadhan juga tidak diadakan," kata Supian.
Biasanya pemerintah menggelar Pasar Ramadhan di sisi Taman Kota Sampit. Selain memfasilitasi pedagang dan pembeli, pasar tahunan ini juga menjadi bagian dari tradisi yang kini dikemas apik untuk menarik minat wisatawan.
Supian mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Masyarakat diminta tetap di rumah, tidak melakukan kontak fisik, menjaga jarak, sering mencuci tangan, menjaga asupan gizi serta berolahraga dan istirahat teratur.
Sementara itu berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Timur pada Minggu pukul 12.00 WIB, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 55 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 5 orang dan pasien positif COVID-19 sebanyak 4 orang. Mereka tersebar di 10 kecamatan.
Baca juga: Klinik ODP dibuka 24 jam siap melayani masyarakat Kotim
Baca juga: Ketua DPRD Kotim prihatin kondisi warga terdampak COVID-19
"Situasinya kan memang seperti ini, rasanya sulit juga. Kalau dipaksakan membuat lapak sendiri di pinggir jalan pun, saya khawatir pembelinya juga tidak banyak, nanti malah rugi," kata Nurhayati, salah seorang penjual kue di Sampit, Minggu.
Bulan suci Ramadhan biasanya menjadi momen menggembirakan bagi pedagang karena penjualan meningkat. Namun tahun ini, Nurhayati mengaku belum berani memprediksinya.
Saat ini pandemi COVID-19 masih terjadi, masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mencegah penularan COVID-19. Penjualan secara langsung pun dikhawatirkan akan menurun drastis.
Dalam situasi seperti ini, penjualan secara online dengan memanfaatkan media sosial, dinilai menjadi pilihan tetap. Apalagi, masyarakat di Sampit sudah semakin akrab dengan transaksi melalui sistem online.
Nurhayati berharap penjualan pada Ramadhan tahun ini tetap bagus meski mengandalkan promosi secara online. Justru ini akan memudahkan pembeli karena pesanan akan diantar langsung ke rumah pembeli.
"Saya cukup yakin penjualan masih bagus karena saat kondisi seperti ini warga juga banyak beralih ke online. Tinggal pesan, nanti penjual yang mengantar ke rumah pembeli. Justru lebih mudah," kata Nurhayati.
Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi memastikan tahun ini pemerintah daerah tidak ada menyiapkan Pasar Ramadhan. Hal ini sebagi upaya mencegah penularan COVID-19 yang masih mengancam.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab cegah penimbunan gula
"Kan sudah jelas, semua kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak, kita batalkan, seperti Sampit Expo dan lainnya, termasuk Pasar Ramadhan juga tidak diadakan," kata Supian.
Biasanya pemerintah menggelar Pasar Ramadhan di sisi Taman Kota Sampit. Selain memfasilitasi pedagang dan pembeli, pasar tahunan ini juga menjadi bagian dari tradisi yang kini dikemas apik untuk menarik minat wisatawan.
Supian mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Masyarakat diminta tetap di rumah, tidak melakukan kontak fisik, menjaga jarak, sering mencuci tangan, menjaga asupan gizi serta berolahraga dan istirahat teratur.
Sementara itu berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Timur pada Minggu pukul 12.00 WIB, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 55 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 5 orang dan pasien positif COVID-19 sebanyak 4 orang. Mereka tersebar di 10 kecamatan.
Baca juga: Klinik ODP dibuka 24 jam siap melayani masyarakat Kotim
Baca juga: Ketua DPRD Kotim prihatin kondisi warga terdampak COVID-19