Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong mengimbau masyarakat di kabupaten itu agar tidak mudik ke kampung halaman, guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
Selain itu, masyarakat dari luar daerah juga diminta untuk tidak mudik ke Kabupaten Gumas selama pandemi COVID-19, kata Jaya saat memberi keterangan kepada awak media, di Desa Petak Bahandang, Kecamatan Kurun, Kamis.
“Yang dari luar saya harap juga tidak mudik ke Kabupaten Gumas, kita saling menjaga. Jadi bukan hanya masyarakat Kabupaten Gumas yang saya minta jangan mudik, tapi masyarakat lain yang ingin mudik ke Kabupaten Gumas juga,” ucapnya.
Baca juga: Gunung Mas salurkan bantuan sembako kepada lansia
Menurut orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, untuk sementara masyarakat hendaknya menggunakan berbagai kemajuan teknologi yang ada saat ini, supaya tali silaturahmi tidak terputus.
Lebih lanjut, Jaya juga menyampaikan bahwa selama bulan suci Ramadhan 1441 hijriah, jam kerja aparatur sipil negara maupun pegawai tidak tetap di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gumas mengalami pengurangan.
Namun pengurangan jam kerja tidak berlaku bagi instansi yang pegawainya bersentuhan langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti petugas medis yang bekerja rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas pembantu.
Baca juga: Dua warga terseret arus sungai di Gumas ditemukan tewas
Dengan adanya pengurangan jam kerja selama Ramadan, lanjut dia, diharapkan seluruh pegawai bisa segera melakukan penyesuaian waktu, sebagaimana jam kerja yang telah disampaikan ke masing-masing perangkat.
Untuk menjalin kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, masyarakat non muslim juga diminta untuk selalu menghargai dan menghormati umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan.
”Kepada umat muslim saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Sedangkan untuk non muslim, mari kita hargai saudara kita yang menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan,” tuturnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman untuk mencegah penyebaran COVID-19. Presiden pun mengaku tidak ingin mengambil risiko penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.
"Jadi dari sinilah kemudian saya ingin mengambil sebuah keputusan setelah larangan mudik ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu lalu. Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan (larangan mudik) ini mulai disiapkan," ucap Joko Widodo.
Baca juga: Polres Gumas bagikan ratusan paket sembako untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: Kaum perempuan diajak jadikan Hari Kartini momentum tingkatkan peran lawan COVID-19
Baca juga: Sinergikan pelayanan gereja dengan sosialisasi pencegahan COVID-19
Selain itu, masyarakat dari luar daerah juga diminta untuk tidak mudik ke Kabupaten Gumas selama pandemi COVID-19, kata Jaya saat memberi keterangan kepada awak media, di Desa Petak Bahandang, Kecamatan Kurun, Kamis.
“Yang dari luar saya harap juga tidak mudik ke Kabupaten Gumas, kita saling menjaga. Jadi bukan hanya masyarakat Kabupaten Gumas yang saya minta jangan mudik, tapi masyarakat lain yang ingin mudik ke Kabupaten Gumas juga,” ucapnya.
Baca juga: Gunung Mas salurkan bantuan sembako kepada lansia
Menurut orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, untuk sementara masyarakat hendaknya menggunakan berbagai kemajuan teknologi yang ada saat ini, supaya tali silaturahmi tidak terputus.
Lebih lanjut, Jaya juga menyampaikan bahwa selama bulan suci Ramadhan 1441 hijriah, jam kerja aparatur sipil negara maupun pegawai tidak tetap di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gumas mengalami pengurangan.
Namun pengurangan jam kerja tidak berlaku bagi instansi yang pegawainya bersentuhan langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti petugas medis yang bekerja rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas pembantu.
Baca juga: Dua warga terseret arus sungai di Gumas ditemukan tewas
Dengan adanya pengurangan jam kerja selama Ramadan, lanjut dia, diharapkan seluruh pegawai bisa segera melakukan penyesuaian waktu, sebagaimana jam kerja yang telah disampaikan ke masing-masing perangkat.
Untuk menjalin kebersamaan dan toleransi antarumat beragama, masyarakat non muslim juga diminta untuk selalu menghargai dan menghormati umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan.
”Kepada umat muslim saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Sedangkan untuk non muslim, mari kita hargai saudara kita yang menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan,” tuturnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman untuk mencegah penyebaran COVID-19. Presiden pun mengaku tidak ingin mengambil risiko penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.
"Jadi dari sinilah kemudian saya ingin mengambil sebuah keputusan setelah larangan mudik ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu lalu. Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan (larangan mudik) ini mulai disiapkan," ucap Joko Widodo.
Baca juga: Polres Gumas bagikan ratusan paket sembako untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: Kaum perempuan diajak jadikan Hari Kartini momentum tingkatkan peran lawan COVID-19
Baca juga: Sinergikan pelayanan gereja dengan sosialisasi pencegahan COVID-19