Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Arsyad meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bergerak cepat menangani banjir yang saat ini terjadi di sejumlah kecamatan.
"Kami khususnya anggota DPRD Kotim dari daerah pemilihan 4 meminta tim dari BPBD segera mengecek kondisi di lapangan dan segera memberikan bantuan pangan dan kesehatan jika kondisi warga yang terdampak memang membutuhkan," kata Arsyad di Sampit, Selasa.
Sejak akhir pekan lalu, banjir melanda sejumlah kecamatan di Kotawaringin Timur, diantaranya di Kecamatan Kecamatan Tualan Hulu, Telaga Antang, Parenggean, Cempaga, Cempaga Hulu, Kota Besi dan Telawang.
Arsyad mencontohkan, dirinya mendapat laporan terkait banjir yang terjadi di Dusun Muara Ubar, Desa Tanah Putih Kecamatan Telawang. Dia berharap pemerintah daerah melalui BPBD dan Dinas Sosial segera menyalurkan bantuan kepada korban banjir yang membutuhkan bantuan.
Kondisi ini harus disikapi dengan cepat agar masyarakat tidak sampai menderita. Pemerintah daerah diharapkan juga mengantisipasi kemungkinan banjir bertambah parah seiring intensitas hujan yang terus meningkat.
"Kondisi banjir harus terus dipantau perkembangannya untuk mengantisipasi jika terjadi banjir parah. Keselamatan masyarakat harus menjadi perhatian serius. Pemerintah harus memastikan korban banjir tidak sampai kesulitan, khususnya terkait makanan dan kondisi kesehatan," kata Arsyad.
Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk memantau perkembangan banjir. Tim BPBD bersama pihak terkait juga sudah turun ke beberapa lokasi banjir untuk mempercepat pendataan warga terdampak banjir.
"Kami terus memantau sekaligus berkoordinasi dengan camat dan kepala desa terkait pendataan. Pak Bupati dan Sekda rencananya juga akan meninjau sejumlah lokasi banjir," kata Yusuf.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit mengingat masyarakat mengantisipasi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir, peningkatan banjir, puting beliung hingga munculnya hujan es yang berpotensi terjadi.
Baca juga: Bandar judi asal Katingan ditangkap di Sampit
"Untuk potensi banjirnya meningkat dan perlu diwaspadai jika hujan lebat bersamaan dengan pasang surut air laut sehingga debit air hujan yang turun tidak dapat segera mengalir ke laut," kata Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan.
Disebutkan, BMKG Pusat telah mengeluarkan surat peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem tersebut. Potensi ini merata akibat memasuki pancaroba.
Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah mengalami periode pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Cuaca umumnya berubah lebih dinamis dan sangat dipengaruhi pemanasan permukaan oleh radiasi matahari, sirkulasi atmosfer lokal, serta ada atau tidaknya gangguan atmosfer di atas suatu wilayah dan sekitarnya akibat aktivitas badai tropis, pusaran angin atau gelombang atmosfer ekuator tropis.
BMKG mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah, termasuk Provinsi Kalimantan Tengah agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, angin kencang, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es dan lainnya, serta kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin dalam satu hingga lima hari ke depan.
Nur Setiawan mengatakan, cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Kotawaringin Timur sehingga pemerintah dan masyarakat mewaspadainya, termasuk dampak yang mungkin ditimbulkan. Terlebih, beberapa hari terakhir ini terjadi hujan lebat disertai petir pada malam hingga menjelang pagi hari.
Baca juga: Baru bebas, pria di Sampit ini kembali mencuri sepeda motor di kampungnya
Baca juga: Ratusan tukang becak, ojek dan sopir Kotim terima bantuan Polri
Baca juga: DPRD Kotim dorong percepatan pemerataan penyaluran bantuan warga terdampak COVID-19