Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat penambahan jumlah pasien sembuh hingga Jumat, 8 Mei 2020, pukul 12.00 WIB, menjadi 2.494 orang setelah ada penambahan sebanyak 113 orang dari 13.112 orang terkonfirmasi positif.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat menyebutkan terdapat tambahan konfirmasi 336 kasus positif baru dan 13 orang meninggal sehingga total meninggal dunia mencapai 943 jiwa.
"Kalau kita perhatikan akumulasi penambahan data, kasus terkonfirmasi positif bertambah 336 sehingga totalnya menjadi 13.112, kasus sembuh bertambah 113 orang total menjadi 2.494, kasus meninggal bertambah 13 orang sehingga menjadi 943 orang," kata Yurianto.
Pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 berdasarkan kondisi klinis pasien yang tidak lagi memerlukan layanan kesehatan di rumah sakit disertai dengan hasil uji laboratorium negatif selama dua kali pemeriksaan berturut-turut.
Yurianto mengatakan pemerintah telah melakukan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan tes cepat berbasis molekuler (TCM) di Wisma Atlet Kemayoran dan 15 mesin lain tersebar di seluruh Indonesia akan segera difungsikan.
Hasil uji spesimen sebanyak 143.453 yang diambil dari 103.177 orang dengan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di 53 laboratorium. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sebanyak 13.026 positif dan 90.151 negatif.
Sementara pemeriksaan oleh TCM dengan spesimen sebanyak 328 yang diambil dari 184 orang dengan menggunakan metode tes cepat molekuler di satu laboratorium. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sebanyak 86 positif dan 98 negatif.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 244.480 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 29.087 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 356 kabupaten/kota di Tanah Air.
Penambahan kasus positif baru terbanyak masih terjadi di DKI Jakarta, yaitu 100 kasus, disusul Jawa Tengah 28 kasus, Kalimantan Timur 27 Kasus, Sulawesi Selatan 24 kasus, dan Jawa Barat 23 kasus.
Laporan Gugus Tugas merinci data kasus positif COVID-19 di Indonesia, yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 300 kasus, Banten 505 kasus, Bangka Belitung 28 kasus, Bengkulu 14 kasus, Yogyakarta 143 kasus, DKI Jakarta 4.955 kasus.
Selanjutnya di Jambi 47 kasus, Jawa Barat 1.404 kasus, Jawa Tengah 933 kasus, Jawa Timur 1.284 kasus, Kalimantan Barat 95 kasus, Kalimantan Timur 209 kasus, Kalimantan Tengah 188 kasus, Kalimantan Selatan 246 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 100 kasus, Nusa Tenggara Barat 312 kasus, Sumatera Selatan 227 kasus, Sumatera Barat 270 kasus, Sulawesi Utara 47 kasus, Sumatera Utara 157 kasus, dan Sulawesi Tenggara 70 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 708 kasus, Sulawesi Tengah 75 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 69 kasus, Maluku Utara 50 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 53 kasus, Papua 265 kasus, Sulawesi Barat 60 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, dan Gorontalo 19 kasus.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat menyebutkan terdapat tambahan konfirmasi 336 kasus positif baru dan 13 orang meninggal sehingga total meninggal dunia mencapai 943 jiwa.
"Kalau kita perhatikan akumulasi penambahan data, kasus terkonfirmasi positif bertambah 336 sehingga totalnya menjadi 13.112, kasus sembuh bertambah 113 orang total menjadi 2.494, kasus meninggal bertambah 13 orang sehingga menjadi 943 orang," kata Yurianto.
Pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 berdasarkan kondisi klinis pasien yang tidak lagi memerlukan layanan kesehatan di rumah sakit disertai dengan hasil uji laboratorium negatif selama dua kali pemeriksaan berturut-turut.
Yurianto mengatakan pemerintah telah melakukan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan tes cepat berbasis molekuler (TCM) di Wisma Atlet Kemayoran dan 15 mesin lain tersebar di seluruh Indonesia akan segera difungsikan.
Hasil uji spesimen sebanyak 143.453 yang diambil dari 103.177 orang dengan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di 53 laboratorium. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sebanyak 13.026 positif dan 90.151 negatif.
Sementara pemeriksaan oleh TCM dengan spesimen sebanyak 328 yang diambil dari 184 orang dengan menggunakan metode tes cepat molekuler di satu laboratorium. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sebanyak 86 positif dan 98 negatif.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 244.480 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 29.087 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 356 kabupaten/kota di Tanah Air.
Penambahan kasus positif baru terbanyak masih terjadi di DKI Jakarta, yaitu 100 kasus, disusul Jawa Tengah 28 kasus, Kalimantan Timur 27 Kasus, Sulawesi Selatan 24 kasus, dan Jawa Barat 23 kasus.
Laporan Gugus Tugas merinci data kasus positif COVID-19 di Indonesia, yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 300 kasus, Banten 505 kasus, Bangka Belitung 28 kasus, Bengkulu 14 kasus, Yogyakarta 143 kasus, DKI Jakarta 4.955 kasus.
Selanjutnya di Jambi 47 kasus, Jawa Barat 1.404 kasus, Jawa Tengah 933 kasus, Jawa Timur 1.284 kasus, Kalimantan Barat 95 kasus, Kalimantan Timur 209 kasus, Kalimantan Tengah 188 kasus, Kalimantan Selatan 246 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 100 kasus, Nusa Tenggara Barat 312 kasus, Sumatera Selatan 227 kasus, Sumatera Barat 270 kasus, Sulawesi Utara 47 kasus, Sumatera Utara 157 kasus, dan Sulawesi Tenggara 70 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 708 kasus, Sulawesi Tengah 75 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 69 kasus, Maluku Utara 50 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 53 kasus, Papua 265 kasus, Sulawesi Barat 60 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, dan Gorontalo 19 kasus.