Sampit (ANTARA) - Prihatin dengan kondisi masyarakat di kawasan pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang semakin kesusahan imbas pandemi COVID-19, anggota DPRD dari daerah pemilihan 5 ramai-ramai membawa bantuan untuk warga.
"Jangan dilihat dari jumlahnya. Kami berupaya membantu semampu kami untuk meringankan beban masyarakat, terlebih saat pandemi COVID-19 ini ekonomi warga semakin sulit," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah di Parenggean, Rabu.
Empat anggota DPRD dari daerah pemilihan 5 yaitu Juliansyah, Hendra Sia, H Hairis Salamad dan Anang Kapeliyus. Mereka melaksanakan reses ke daerah pemilihan mereka yang meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai.
Sambil menyerap aspirasi masyarakat, empat legislator ini membawa bantuan sembako yang mereka bagikan di enam desa di Kecamatan Parenggean dan Tualan Hulu. Bantuan sembako itu berasal dari dana pribadi yang dikumpulkan empat wakil rakyat tersebut.
Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga membawa dampak yang luas, termasuk dalam hal ekonomi. Banyak warga yang pendapatannya anjlok, bahkan tidak sedikit yang diberhentikan dari pekerjaannya karena perusahaan tempat mereka bekerja juga terdampak COVID-19.
Kondisi ini membuat kemampuan dan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjadi berkurang. Dalam kondisi ini, masyarakat sangat membutuhkan bantuan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, bahkan tingkat desa.
Sekretaris Komisi II ini mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten mempercepat realisasi dan pemerataan bantuan bagi warga terdampak COVID-19. Pemerintah desa juga bisa membantu warganya menggunakan keuangan desa namun dengan tetap berpegang pada aturan.
Pihak swasta, khususnya perusahaan besar swasta perkebunan dan lainnya yang beroperasi di Kotawaringin Timur diharapkan peduli membantu masyarakat. Juliansyah mengapresiasi perusahaan yang sudah peduli membantu, namun dia juga mendorong perusahaan lainnya juga melakukan langkah serupa membantu masyarakat.
Baca juga: Pemeriksaan penumpang pesawat diperketat cegah penularan COVID-19 ke Kotim
"Pandemi COVID-19 ini masalah kita bersama karena dampak yang ditimbulkannya sangat luas. Makanya kita semua harus membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi wabah ini dan dampaknya," ucap pria yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra sekaligus Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur.
Juliansyah dan anggota DPRD lainnya mengajak masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 agar wabah virus mematikan ini segera berakhir.
Masyarakat diminta tetap berada di rumah, menggunakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak, sering mencuci tangan, makan makanan bergizi, serta berolahraga dan beristirahat teratur.
Sementara itu data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, hingga Rabu siang tercatat 16 warga positif COVID-19, terdiri dari 10 orang sembuh, empat orang masih dirawat dan dua orang meninggal dunia. Selain itu ada 10 orang dalam pemantauan dan satu orang pasien dalam pengawasan.
Baca juga: Legislator Kotim pertanyakan minimnya bantuan sosial dari pemprov
Baca juga: Imbauan tidak shalat tarawih di masjid masih berlaku di Kotim
"Jangan dilihat dari jumlahnya. Kami berupaya membantu semampu kami untuk meringankan beban masyarakat, terlebih saat pandemi COVID-19 ini ekonomi warga semakin sulit," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah di Parenggean, Rabu.
Empat anggota DPRD dari daerah pemilihan 5 yaitu Juliansyah, Hendra Sia, H Hairis Salamad dan Anang Kapeliyus. Mereka melaksanakan reses ke daerah pemilihan mereka yang meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai.
Sambil menyerap aspirasi masyarakat, empat legislator ini membawa bantuan sembako yang mereka bagikan di enam desa di Kecamatan Parenggean dan Tualan Hulu. Bantuan sembako itu berasal dari dana pribadi yang dikumpulkan empat wakil rakyat tersebut.
Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga membawa dampak yang luas, termasuk dalam hal ekonomi. Banyak warga yang pendapatannya anjlok, bahkan tidak sedikit yang diberhentikan dari pekerjaannya karena perusahaan tempat mereka bekerja juga terdampak COVID-19.
Kondisi ini membuat kemampuan dan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjadi berkurang. Dalam kondisi ini, masyarakat sangat membutuhkan bantuan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, bahkan tingkat desa.
Sekretaris Komisi II ini mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten mempercepat realisasi dan pemerataan bantuan bagi warga terdampak COVID-19. Pemerintah desa juga bisa membantu warganya menggunakan keuangan desa namun dengan tetap berpegang pada aturan.
Pihak swasta, khususnya perusahaan besar swasta perkebunan dan lainnya yang beroperasi di Kotawaringin Timur diharapkan peduli membantu masyarakat. Juliansyah mengapresiasi perusahaan yang sudah peduli membantu, namun dia juga mendorong perusahaan lainnya juga melakukan langkah serupa membantu masyarakat.
Baca juga: Pemeriksaan penumpang pesawat diperketat cegah penularan COVID-19 ke Kotim
"Pandemi COVID-19 ini masalah kita bersama karena dampak yang ditimbulkannya sangat luas. Makanya kita semua harus membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi wabah ini dan dampaknya," ucap pria yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra sekaligus Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur.
Juliansyah dan anggota DPRD lainnya mengajak masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 agar wabah virus mematikan ini segera berakhir.
Masyarakat diminta tetap berada di rumah, menggunakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak, sering mencuci tangan, makan makanan bergizi, serta berolahraga dan beristirahat teratur.
Sementara itu data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, hingga Rabu siang tercatat 16 warga positif COVID-19, terdiri dari 10 orang sembuh, empat orang masih dirawat dan dua orang meninggal dunia. Selain itu ada 10 orang dalam pemantauan dan satu orang pasien dalam pengawasan.
Baca juga: Legislator Kotim pertanyakan minimnya bantuan sosial dari pemprov
Baca juga: Imbauan tidak shalat tarawih di masjid masih berlaku di Kotim