Pulang Pisau (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dr Muliyanto Budihardjo mengatakan, untuk penerapan "new normal" atau normal baru di kabupaten setempat masih diperlukan kajian dan berpatokan dengan dua daerah yakni Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas yang saat ini masih tinggi dalam kasus COVID-19.
“Kalau hanya persiapan mungkin tidak masalah karena semua daerah harus menuju ke normal baru. Untuk saat ini seluruh masyarakat di kabupaten ini masih diminta tetap waspada dengan bertambahnya pasien positif COVID-19 dan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang ada kontak erat dengan pasien,” kata Muliyanto di Pulang Pisau, Jumat sore.
Menurut Muliyanto, penyelesaian kasus COVID-19 di Palangka Raya dan Kapuas menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau jika ingin segera memberlakukan normal baru.
Seperti diketahui, Pulang Pisau diapit dua daerah tersebut, yakin Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas. Dua daerah ini saat ini termasuk daerah zona merah dengan jumlah kasus positif COVID-19 sangat tinggi sehingga rawan terjadi penularan hingga ke Pulang Pisau.
Untuk Kalimantan Tengah, baru dua kabupaten yang mempersiapkan normal baru yaitu Kabupaten Barito Utara dan Sukamara yang memiliki kasus COVID-19 tidak signifikan mengalami kenaikan. Berdasarkan dari hasil rapat yang dilakukan dengan pemerintah provinsi belum lama ini, dua daerah tersebut memungkinkan memberlakukan normal baru.
Dijelaskan Muliyanto, apabila ada rencana mulai menerapkan normal baru, tentu Bupati Pulang Pisau nantinya menggelar rapat secara khusus dengan mempertimbangkan situasi terakhir perkembangan COVID-19 di kabupaten setempat dalam mengambil sebuah kebijakan.
Perkembangan terbaru perkembangan COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau, terang Muliyanto, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih dipantau sampai hari ini mengalami penambahan sebanyak 12 orang, menyusul adanya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang merupakan seorang ibu yang sedang hamil berasal dari Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah. Sedangkan secara keseluruhan jumlah OTG sebanyak 55 orang.
Baca juga: Menteri Pertanian RI : Wujudkan pertanian modern di Kalteng
“OTG ini merupakan hasil pelacakan yang dilakukan Gugus Tugas dengan orang yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19,” ucap Muliyanto.
Muliyanto mengungkapkan pasien positif asal Kecamatan Kahayan Tengah tersebut memiliki catatan riwayat perjalanan sering bolak-balik ke pasar besar Palangka Raya. Dalam satu hari bisa dua sampai tiga kali perjalanan karena memang ibunya merupakan seorang pedagang.
Gugus Tugas Kabupaten Pulang Pisau juga masih menunggu hasil dari tes swab yang masih dalam proses antrean.
Baca juga: Antisipasi karhutla Pulang Pisau tanpa tambahan mobil pemadam kebakaran
Baca juga: Desa di Pulpis belum seluruhnya salurkan BLTD
“Kalau hanya persiapan mungkin tidak masalah karena semua daerah harus menuju ke normal baru. Untuk saat ini seluruh masyarakat di kabupaten ini masih diminta tetap waspada dengan bertambahnya pasien positif COVID-19 dan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang ada kontak erat dengan pasien,” kata Muliyanto di Pulang Pisau, Jumat sore.
Menurut Muliyanto, penyelesaian kasus COVID-19 di Palangka Raya dan Kapuas menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau jika ingin segera memberlakukan normal baru.
Seperti diketahui, Pulang Pisau diapit dua daerah tersebut, yakin Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas. Dua daerah ini saat ini termasuk daerah zona merah dengan jumlah kasus positif COVID-19 sangat tinggi sehingga rawan terjadi penularan hingga ke Pulang Pisau.
Untuk Kalimantan Tengah, baru dua kabupaten yang mempersiapkan normal baru yaitu Kabupaten Barito Utara dan Sukamara yang memiliki kasus COVID-19 tidak signifikan mengalami kenaikan. Berdasarkan dari hasil rapat yang dilakukan dengan pemerintah provinsi belum lama ini, dua daerah tersebut memungkinkan memberlakukan normal baru.
Dijelaskan Muliyanto, apabila ada rencana mulai menerapkan normal baru, tentu Bupati Pulang Pisau nantinya menggelar rapat secara khusus dengan mempertimbangkan situasi terakhir perkembangan COVID-19 di kabupaten setempat dalam mengambil sebuah kebijakan.
Perkembangan terbaru perkembangan COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau, terang Muliyanto, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih dipantau sampai hari ini mengalami penambahan sebanyak 12 orang, menyusul adanya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang merupakan seorang ibu yang sedang hamil berasal dari Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah. Sedangkan secara keseluruhan jumlah OTG sebanyak 55 orang.
Baca juga: Menteri Pertanian RI : Wujudkan pertanian modern di Kalteng
“OTG ini merupakan hasil pelacakan yang dilakukan Gugus Tugas dengan orang yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19,” ucap Muliyanto.
Muliyanto mengungkapkan pasien positif asal Kecamatan Kahayan Tengah tersebut memiliki catatan riwayat perjalanan sering bolak-balik ke pasar besar Palangka Raya. Dalam satu hari bisa dua sampai tiga kali perjalanan karena memang ibunya merupakan seorang pedagang.
Gugus Tugas Kabupaten Pulang Pisau juga masih menunggu hasil dari tes swab yang masih dalam proses antrean.
Baca juga: Antisipasi karhutla Pulang Pisau tanpa tambahan mobil pemadam kebakaran
Baca juga: Desa di Pulpis belum seluruhnya salurkan BLTD