Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Irawati mendorong pemerintah provinsi dapat lebih mempercepat merealisasikan pembangunan rumah sakit tipe A, karena anggaran untuk limbah medis rumah sakit umum Doris Silvanus relatif besar setiap tahunnya.

Pemerintah provinsi setiap tahunnya harus menyediakan anggaran sekitar Rp3 miliar hanya untuk pengelolaan dan pembuangan limbah medis RSUD Doris Silvanus, kata Irawati di ruang Komisi A DPRD Kalteng, Kamis.

"Anggaran sebesar itu kalau dialihkan untuk program pembangunan, saya rasa akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kemajuan Kalteng," beber dia.

Informasi yang diterima anggota Komisi A DPRD Kalteng itu, rumah sakit tipe A yang rencananya dibangun tersebut memiliki kapasitas untuk menampung limbah medis. Dengan begitu, pemerintah provinsi tidak perlu menyediakan anggaran yang besar hanya untuk mengelola dan membuang limbah medis.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan itu, RS Type A yang rencananya dibangun di Km 38 Tangkiling, Kota Palangka Raya tersebut bahkan berpotensi memiliki pengembangan yang maksimal serta luas.

"Itulah kenapa kami mendorong pemprov dapat mempercepat rencana pembangunan RS Tipe A tersebut. Banyak manfaat yang bisa didapat Kalteng bila itu terrealisasi dalam waktu dekat," kata Irawati.

Baca juga: Petani keluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi, kata Legislator Kalteng

Sementara itu, Ketua Komisi III Duwel Rawing mengatakan RS Type A merupakan standart nasional dan ini memudahkan masyarakat, dalam memperoleh pelayanan kesehatan secara maksimal, khususnya untuk rumah sakit rujukan.

"Bisa dikatakan pelayanannya tidak hanya mencakup masyarakat Kalteng saja, namun juga seluruh masyarakat di pulau kalimantan. Intinya ketika perencanaan itu diwujudkan, maka masyarakat tidak perlu lagi berobat ke Singapura atau Malaysia," kata Duwel.

Pria yang pernah menjadi Bupati Katingan periode 2003-2013 itu pun sangat mendukung penuh terobosan membangun rumah sakit Tipe A. Sebab, dengan begitu masyarakat Kalteng tidak perlu harus ke rumah sakit di daerah bahkan negara lain.

"Nantinya akan semakin banyak masyarakat yang datang berobat ke Kalteng, secara tidak langsung berdampak positif, bagi ekonomi masyarakat," demikian Duwel.

Baca juga: DPRD Kalteng minta pemprov segera tambah ruang perawatan pasien COVID-19

Baca juga: Legislator Kalteng ingatkan bansos COVID-19 jangan tumpang tindih


Baca juga: DPRD Kalteng minta pemprov segera tindaklanjuti rekomendasi BPK

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024