Jakarta (ANTARA) - PSSI dan manajer pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong sepakat untuk melupakan polemik akibat silang pendapat di antara mereka melalui media yang terjadi dalam satu minggu terakhir dan kembali fokus mengembangkan sepak bola nasional.
“Malam ini mulai pukul 20.00 WIB saya bertemu secara virtual dengan Shin Tae-yong dan hanya didampingi penerjemah. Inti pertemuan itu adalah kami menyadari ada komunikasi yang tersumbat karena COVID-19. Komunikasi menjadi tidak lancar. Namun kami sudah menyepakati untuk melupakan polemik. Beliau ingin terus membangun sepak bola Indonesia khususnya tim nasional,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat.
Menurut Iriawan, Shin Tae-yong tetap berkomitmen melatih tim nasional Indonesia baik U-19, U-23 dan senior seperti kesepakatan awal ketika juru taktik asal Korea Selatan itu dikontrak oleh PSSI.
Iriawan menegaskan bahwa pembicaraannya dengan Shin Tae-yong berjalan dengan akrab dalam suasana kekeluargaan.
“Saya menyampaikan kepada Shin, umur kamu 52 tahun dan saya 58 tahun. Berarti kamu adik saya. Shin cukup senang dan bahkan dia memanggil saya kakak,” kata pria yang juga purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Kemudian, Iriawan melanjutkan, diskusi dengan Shin Tae-yong juga menghasilkan kesepakatan soal peta jalan (roadmap) tim nasional yang mengalami perubahan karena pandemi COVID-19.
Shin berjanji akan menyusun perubahan roadmap terbaru dalam satu sampai dua hari ke depan. Setelah roadmap itu diserahkan ke PSSI, Iriawan menyebut pihaknya minta Shin semua asisten pelatih timnas yang kini berada di Korea Selatan agar kembali ke Indonesia pada awal Juli 2020.
“Dalam satu atau dua hari, Shin akan membuat roadmap baru, termasuk daftar pemain yang mungkin akan dipanggil untuk pemusatan latihan. Begitu PSSI menerima roadmap itu, kami akan mempelajarinya. Lalu di awal Juli kami mengharapkan yang bersangkutan sudah kembali ke Indonesia,” tutur Iriawan.
Melalui media Korea Selatan, pada Selasa (16/6), Shin Tae-yong sempat mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya ingin agar TC timnas berlangsung di Korea Selatan karena khawatir dengan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia.
Akan tetapi, keinginan tersebut tidak disetujui oleh PSSI yang berharap TC berlangsung di Indonesia.
Perbedaan pendapat itu berlanjut dengan saling adu argumentasi di media yang membuat kabar soal keretakan hubungan PSSI dan Shin Tae-yong sempat merebak di Tanah Air.
“Malam ini mulai pukul 20.00 WIB saya bertemu secara virtual dengan Shin Tae-yong dan hanya didampingi penerjemah. Inti pertemuan itu adalah kami menyadari ada komunikasi yang tersumbat karena COVID-19. Komunikasi menjadi tidak lancar. Namun kami sudah menyepakati untuk melupakan polemik. Beliau ingin terus membangun sepak bola Indonesia khususnya tim nasional,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat.
Menurut Iriawan, Shin Tae-yong tetap berkomitmen melatih tim nasional Indonesia baik U-19, U-23 dan senior seperti kesepakatan awal ketika juru taktik asal Korea Selatan itu dikontrak oleh PSSI.
Iriawan menegaskan bahwa pembicaraannya dengan Shin Tae-yong berjalan dengan akrab dalam suasana kekeluargaan.
“Saya menyampaikan kepada Shin, umur kamu 52 tahun dan saya 58 tahun. Berarti kamu adik saya. Shin cukup senang dan bahkan dia memanggil saya kakak,” kata pria yang juga purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.
Kemudian, Iriawan melanjutkan, diskusi dengan Shin Tae-yong juga menghasilkan kesepakatan soal peta jalan (roadmap) tim nasional yang mengalami perubahan karena pandemi COVID-19.
Shin berjanji akan menyusun perubahan roadmap terbaru dalam satu sampai dua hari ke depan. Setelah roadmap itu diserahkan ke PSSI, Iriawan menyebut pihaknya minta Shin semua asisten pelatih timnas yang kini berada di Korea Selatan agar kembali ke Indonesia pada awal Juli 2020.
“Dalam satu atau dua hari, Shin akan membuat roadmap baru, termasuk daftar pemain yang mungkin akan dipanggil untuk pemusatan latihan. Begitu PSSI menerima roadmap itu, kami akan mempelajarinya. Lalu di awal Juli kami mengharapkan yang bersangkutan sudah kembali ke Indonesia,” tutur Iriawan.
Melalui media Korea Selatan, pada Selasa (16/6), Shin Tae-yong sempat mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya ingin agar TC timnas berlangsung di Korea Selatan karena khawatir dengan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia.
Akan tetapi, keinginan tersebut tidak disetujui oleh PSSI yang berharap TC berlangsung di Indonesia.
Perbedaan pendapat itu berlanjut dengan saling adu argumentasi di media yang membuat kabar soal keretakan hubungan PSSI dan Shin Tae-yong sempat merebak di Tanah Air.