Pulang Pisau (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, pemilihan Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan Tengah sangatlah tepat untuk pelaksanaan program ketahanan pangan yakni 'food estate'.
"Tidak salah pemerintah mendorong Kalteng, khususnya Pulang Pisau bersama Kapuas menjadi lumbung padi nasional," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Pulang Pisau, Sabtu.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/BPN RI Dr Sofyan Djalil, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beserta jajaran.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten sudah melaksanakan rapat berkali-kali terkait rencana pelaksanaan program tersebut.
Memasuki era tatanan kehidupan baru, pihaknya memutuskan langsung menuju Pulang Pisau dan juga Kapuas, untuk melihat kondisi lahan di lapangan secara langsung.
"Kami kesini karena ingin merekomendasikannya kepada Presiden RI untuk datang kesini. Hingga nantinya presiden mencanangkan lumbung beras nasional 'food estate' untuk Indonesia ada di Kalteng," tegasnya.
Baca juga: Menko Perekonomian dan Menteri ATR/BPN tinjau lahan di Kalteng
Baca juga: Pengembangan lahan di Pulpis-Kapuas tak hanya untuk pertanian
Baca juga: Menteri PUPR prioritaskan rehabilitasi jaringan irigasi pertanian di Pulang Pisau
Airlangga mengungkapkan, pihaknya bersama menteri lainnya telah sering melihat pemetaan di lapangan, namun tentu rasanya berbeda kalau melihat hamparan padi yang ada secara langsung.
"Melihat hamparan padi yang ada ini secara langsung, memberi percaya diri kepada pemerintah bahwa ini pilihan tepat," ungkapnya.
Pada tahap awal, pemerintah memproyeksikan peningkatan produktivitas pertanian dan pada tahap selanjutnya barulah dilanjutkan pengembangan lebih jauh lagi.
Setiap perkembangan kegiatan akan terus pihaknya pantau dan kaji, sehingga menjadi pembelajaran dan dilakukan penyempurnaan, guna menjadikannya sebagai kawasan pertanian modern.
Tahap selanjutnya yakni mengajak para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangannya dan mempersiapkannya menjadi kawasan ekonomi khusus.
"Kawasan khusus harus kepada masyarakat dengan daya juang luar biasa dan semangat Isen Mulang. Pemerintah sudah datang, pantang mundur hingga menjadi lumbung padi nasional," jelasnya.
Lebih lanjut Airlangga menuturkan, lokasi yang ada saat ini sangatlah strategis, yakni jarak kepada tujuan yang menjadi pasar juga terjangkau, sehingga diharapkan nilai tukar petani pun meningkat.
Baca juga: Menteri PUPR tinjau infrastruktur di Kalteng terkait pengembangan lahan
Baca juga: Menteri Pertanian RI : Wujudkan pertanian modern di Kalteng
Baca juga: Diproyeksi sebagai lumbung pangan nasional, Kalteng siapkan pendanaan
"Tidak salah pemerintah mendorong Kalteng, khususnya Pulang Pisau bersama Kapuas menjadi lumbung padi nasional," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Pulang Pisau, Sabtu.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/BPN RI Dr Sofyan Djalil, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beserta jajaran.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten sudah melaksanakan rapat berkali-kali terkait rencana pelaksanaan program tersebut.
Memasuki era tatanan kehidupan baru, pihaknya memutuskan langsung menuju Pulang Pisau dan juga Kapuas, untuk melihat kondisi lahan di lapangan secara langsung.
"Kami kesini karena ingin merekomendasikannya kepada Presiden RI untuk datang kesini. Hingga nantinya presiden mencanangkan lumbung beras nasional 'food estate' untuk Indonesia ada di Kalteng," tegasnya.
Baca juga: Menko Perekonomian dan Menteri ATR/BPN tinjau lahan di Kalteng
Baca juga: Pengembangan lahan di Pulpis-Kapuas tak hanya untuk pertanian
Baca juga: Menteri PUPR prioritaskan rehabilitasi jaringan irigasi pertanian di Pulang Pisau
Airlangga mengungkapkan, pihaknya bersama menteri lainnya telah sering melihat pemetaan di lapangan, namun tentu rasanya berbeda kalau melihat hamparan padi yang ada secara langsung.
"Melihat hamparan padi yang ada ini secara langsung, memberi percaya diri kepada pemerintah bahwa ini pilihan tepat," ungkapnya.
Pada tahap awal, pemerintah memproyeksikan peningkatan produktivitas pertanian dan pada tahap selanjutnya barulah dilanjutkan pengembangan lebih jauh lagi.
Setiap perkembangan kegiatan akan terus pihaknya pantau dan kaji, sehingga menjadi pembelajaran dan dilakukan penyempurnaan, guna menjadikannya sebagai kawasan pertanian modern.
Tahap selanjutnya yakni mengajak para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangannya dan mempersiapkannya menjadi kawasan ekonomi khusus.
"Kawasan khusus harus kepada masyarakat dengan daya juang luar biasa dan semangat Isen Mulang. Pemerintah sudah datang, pantang mundur hingga menjadi lumbung padi nasional," jelasnya.
Lebih lanjut Airlangga menuturkan, lokasi yang ada saat ini sangatlah strategis, yakni jarak kepada tujuan yang menjadi pasar juga terjangkau, sehingga diharapkan nilai tukar petani pun meningkat.
Baca juga: Menteri PUPR tinjau infrastruktur di Kalteng terkait pengembangan lahan
Baca juga: Menteri Pertanian RI : Wujudkan pertanian modern di Kalteng
Baca juga: Diproyeksi sebagai lumbung pangan nasional, Kalteng siapkan pendanaan