Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Ruselita meminta kepada masyarakat agar selalu mewaspadai bencana alam karena wilayah kota setempat dalam beberapa minggu ini selalu diguyur hujan.
"Tetap mewaspadai bencana alam saat hujan turun. Biasanya luapan air sungai meluap sehingga membahayakan bagi masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran sungai, yaitu banjir yang setiap tahunnya selalu melanda mereka," kata Ruselita di Palangka Raya, Minggu.
Dia menjelaskan, memang ada untungnya ketika cuaca lembab atau diguyur hujan karena potensi bencana alam kebakaran hutan dan lahan akan berkurang, meski itupun bersifat sementara. Namun di satu sisi, meningkatnya curah hujan rawan memicu banjir.
Masyarakat diharapkan bisa mewaspadai potensi-potensi bencana alam yang akan mengancam setiap pergantian musim. Dengan mempersiapkan antisipasinya, warga dan pemerintah setempat tidak akan terkejut lagi dengan adanya bencana alam yang terjadi di wilayahnya.
"Saya harapkan semoga tahun ini semua potensi bencana alam yang mengancam tahun ini dapat diantisipasi, sehingga semua aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar meski di tengah pandemi COVID-19," ucap srikandi DPRD Kota Palangka Raya itu.
Supaya ancaman bahaya bencana alam dapat diketahui seluruh warga Kota Palangka Raya, ia berharap, selain instansi terkait melakukan sosialisasi lurah bersama perangkatnya diharapkan juga ikut mensosialisasikan pontensi bencana dan antisipasinya.
Masyarakat yang menerima informasi dari instansi terkait atau lurah di wilayahnya masing-masing, sudah jauh hari mempersiapkan apa saja yang harus diantisipasi.
"Semoga tahun ini tidak ada korban jiwa apabila daerah kita dilanda bencana alam, baik itu banjir serta bencana karhutla serta lain sebagainya," inginnya.
Pemerintah Kota Palangka Raya menganggarkan cukup besar untuk dana penanggulangan bencana. Salah satunya adalah penanganan wabah COVID-19, kebakaran lahan serta bencana lain..
Apalagi bencana banjir dan karhutla di wilayah kota setempat terjadi hampir setiap tahun sehingga harus terus diantisipasi. Semua pihak diharapkan berperan mencegah dan menanggulangi bencana yang terjadi.
Baca juga: Satu kecamatan di Palangka Raya masih zona hijau penyebaran COVID-19
Baca juga: Pelaku usaha di Palangka Raya mulai disiplin terapkan protokol kesehatan
"Tetap mewaspadai bencana alam saat hujan turun. Biasanya luapan air sungai meluap sehingga membahayakan bagi masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran sungai, yaitu banjir yang setiap tahunnya selalu melanda mereka," kata Ruselita di Palangka Raya, Minggu.
Dia menjelaskan, memang ada untungnya ketika cuaca lembab atau diguyur hujan karena potensi bencana alam kebakaran hutan dan lahan akan berkurang, meski itupun bersifat sementara. Namun di satu sisi, meningkatnya curah hujan rawan memicu banjir.
Masyarakat diharapkan bisa mewaspadai potensi-potensi bencana alam yang akan mengancam setiap pergantian musim. Dengan mempersiapkan antisipasinya, warga dan pemerintah setempat tidak akan terkejut lagi dengan adanya bencana alam yang terjadi di wilayahnya.
"Saya harapkan semoga tahun ini semua potensi bencana alam yang mengancam tahun ini dapat diantisipasi, sehingga semua aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar meski di tengah pandemi COVID-19," ucap srikandi DPRD Kota Palangka Raya itu.
Supaya ancaman bahaya bencana alam dapat diketahui seluruh warga Kota Palangka Raya, ia berharap, selain instansi terkait melakukan sosialisasi lurah bersama perangkatnya diharapkan juga ikut mensosialisasikan pontensi bencana dan antisipasinya.
Masyarakat yang menerima informasi dari instansi terkait atau lurah di wilayahnya masing-masing, sudah jauh hari mempersiapkan apa saja yang harus diantisipasi.
"Semoga tahun ini tidak ada korban jiwa apabila daerah kita dilanda bencana alam, baik itu banjir serta bencana karhutla serta lain sebagainya," inginnya.
Pemerintah Kota Palangka Raya menganggarkan cukup besar untuk dana penanggulangan bencana. Salah satunya adalah penanganan wabah COVID-19, kebakaran lahan serta bencana lain..
Apalagi bencana banjir dan karhutla di wilayah kota setempat terjadi hampir setiap tahun sehingga harus terus diantisipasi. Semua pihak diharapkan berperan mencegah dan menanggulangi bencana yang terjadi.
Baca juga: Satu kecamatan di Palangka Raya masih zona hijau penyebaran COVID-19
Baca juga: Pelaku usaha di Palangka Raya mulai disiplin terapkan protokol kesehatan