Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui berbagai sektor terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di tengah pandemi COVID-19.
"Salah satunya yakni sektor pertambangan, dimana royalti terpantau mencapai target nasional," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Rabu.
Namun demikian, pemprov terus berupaya meningkatkan capaian tersebut, hingga pada akhirnya memberikan manfaat yang lebih besar untuk daerah dan masyarakat dalam membangun Kalteng.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng Ermal Subhan mengatakan, selain pengawasan dan monitoring, pihaknya terus melakukan koordinasi dan pemantauan khususnya mengenai royalti tersebut.
"Royalti Kalteng sudah mencapai target nasional yakni Rp964 miliar sampai 30 Juni 2020," ungkapnya.
Kendati demikian pihaknya berharap dan terus berupaya, agar royalti tersebut mampu melebihi target yang signifikan, meskipun memahami situasi COVID-19 yang juga berpengaruh pada industri pertambangan dunia.
“Semoga tetap bisa seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni pencapaian hingga Rp2 triliun atau Rp1,8 triliun," terangnya.
Ia menegaskan di tengah pandemi saat ini dan dampaknya terhadap dunia usaha maupun industri pertambangan, mampu mencapai target saja sudah luar biasa. Maka dari itu, pihaknya berjanji terus meningkatan pengawasan sehingga PAD dari royalti pertambangan juga semakin baik.
Diketahui berbagai kebijakan juga diambil pemerintah provinsi untuk mendorong peningkatan PAD tanpa memberatkan masyarakat, diantaranya penghapusan denda pajak kendaraan bermotor.
Berbagai langkah strategis itu dilakukan agar PAD juga terpantau dan bergerak naik, sehingga pelaksanaan pembangunan di Kalteng bisa terus dipacu meski di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung.
"Salah satunya yakni sektor pertambangan, dimana royalti terpantau mencapai target nasional," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Rabu.
Namun demikian, pemprov terus berupaya meningkatkan capaian tersebut, hingga pada akhirnya memberikan manfaat yang lebih besar untuk daerah dan masyarakat dalam membangun Kalteng.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng Ermal Subhan mengatakan, selain pengawasan dan monitoring, pihaknya terus melakukan koordinasi dan pemantauan khususnya mengenai royalti tersebut.
"Royalti Kalteng sudah mencapai target nasional yakni Rp964 miliar sampai 30 Juni 2020," ungkapnya.
Kendati demikian pihaknya berharap dan terus berupaya, agar royalti tersebut mampu melebihi target yang signifikan, meskipun memahami situasi COVID-19 yang juga berpengaruh pada industri pertambangan dunia.
“Semoga tetap bisa seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni pencapaian hingga Rp2 triliun atau Rp1,8 triliun," terangnya.
Ia menegaskan di tengah pandemi saat ini dan dampaknya terhadap dunia usaha maupun industri pertambangan, mampu mencapai target saja sudah luar biasa. Maka dari itu, pihaknya berjanji terus meningkatan pengawasan sehingga PAD dari royalti pertambangan juga semakin baik.
Diketahui berbagai kebijakan juga diambil pemerintah provinsi untuk mendorong peningkatan PAD tanpa memberatkan masyarakat, diantaranya penghapusan denda pajak kendaraan bermotor.
Berbagai langkah strategis itu dilakukan agar PAD juga terpantau dan bergerak naik, sehingga pelaksanaan pembangunan di Kalteng bisa terus dipacu meski di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung.