Jakarta (ANTARA) - Disney mengumumkan akan merilis "Mulan" perdana di Disney Plus pada 4 September dengan harga sewa premium.
Tidak seperti konten lain yang tersedia di Disney Plus, untuk menyaksikan "Mulan" pelanggan hsrus membayar lagi 29,99 dolar Amerika atau senilai Rp435 ribu. Sedangkan untuk wilayah di mana Disney Plus tidak tersedia, "Mulan" akan tetap ditayangkan di bioskop.
CEO Disney, Bob Chapek mengatakan keputusan besar untuk "Mulan" ini bukan cerminan dari model bisnis baru untuk perusahan tersebut.
"Ini kami lakukan hanya untuk "Mulan" dan bukan merupakan bagian dari bisnis baru," ujar Chapek dilansir Variety, Rabu.
Baca juga: "Sonic the Hedgehog" jadi film pembuka di bioskop China
Baca juga: Rilis "Mulan" ditunda lagi jadi 21 Agustus
Keputusan untuk membawa "Mulan" ke video-on-demand premium juga untuk menekan peningkatan ketergantungan studio pada Disney Plus di saat sebagian besar bisnis mereka seperti taman hiburan, kapal pesiar hingga toko ritel lumpuh akibat pandemi.
Chapek mengatakan berdasarkan hasil penelitian, rilis film besar seperti "Mulan" jika dibawa ke rumah akan menjadi stimulus yang cukup besar untuk orang-orang mendaftar ke Disney Plus.
Chapek juga mengatakan bahwa keputusan ini akan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan kembali beberapa investasi awalnya di "Mulan." Film ini menelan biaya 200 juta dolar untuk produksi dan jutaan lainnya untuk pemasaran dan promosi skala global. Itu berarti "Mulan" hanya bergantung dari penjualan tiket.
"Mulan" awalnya dijadwalkan rilis perdana pada 27 Maret dan mengalami penundaan beberapa kali hingga akhirnya dihapus dari kalender rilis tanpa batas waktu pada pekan lalu.
"Mulan" bercerita tentang legenda prajurit wanita China yang menyamar sebagai pria untuk membebaskan ayahnya yang lemah dari wajib militer akibat perang. Film ini menampilkan Liu Yifei sebagai Mulan, Tzi Ma sebagai ayah Mulan dan Gong Ling, seorang penjahat yang misterius.
Seperti "Crazy Rich Asians", film ini adalah satu-satunya rilis berskala besar dari studio Hollywood yang seluruh pemainnya adalah orang Asia. "Mulan" direncanakan untuk rilis secara global teruma di Cina. Meski bioskop di sana telah buka, penjualan box office tetap melambat karena tidak ada konten baru untuk ditampilkan.
Tidak seperti konten lain yang tersedia di Disney Plus, untuk menyaksikan "Mulan" pelanggan hsrus membayar lagi 29,99 dolar Amerika atau senilai Rp435 ribu. Sedangkan untuk wilayah di mana Disney Plus tidak tersedia, "Mulan" akan tetap ditayangkan di bioskop.
CEO Disney, Bob Chapek mengatakan keputusan besar untuk "Mulan" ini bukan cerminan dari model bisnis baru untuk perusahan tersebut.
"Ini kami lakukan hanya untuk "Mulan" dan bukan merupakan bagian dari bisnis baru," ujar Chapek dilansir Variety, Rabu.
Baca juga: "Sonic the Hedgehog" jadi film pembuka di bioskop China
Baca juga: Rilis "Mulan" ditunda lagi jadi 21 Agustus
Keputusan untuk membawa "Mulan" ke video-on-demand premium juga untuk menekan peningkatan ketergantungan studio pada Disney Plus di saat sebagian besar bisnis mereka seperti taman hiburan, kapal pesiar hingga toko ritel lumpuh akibat pandemi.
Chapek mengatakan berdasarkan hasil penelitian, rilis film besar seperti "Mulan" jika dibawa ke rumah akan menjadi stimulus yang cukup besar untuk orang-orang mendaftar ke Disney Plus.
Chapek juga mengatakan bahwa keputusan ini akan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan kembali beberapa investasi awalnya di "Mulan." Film ini menelan biaya 200 juta dolar untuk produksi dan jutaan lainnya untuk pemasaran dan promosi skala global. Itu berarti "Mulan" hanya bergantung dari penjualan tiket.
"Mulan" awalnya dijadwalkan rilis perdana pada 27 Maret dan mengalami penundaan beberapa kali hingga akhirnya dihapus dari kalender rilis tanpa batas waktu pada pekan lalu.
"Mulan" bercerita tentang legenda prajurit wanita China yang menyamar sebagai pria untuk membebaskan ayahnya yang lemah dari wajib militer akibat perang. Film ini menampilkan Liu Yifei sebagai Mulan, Tzi Ma sebagai ayah Mulan dan Gong Ling, seorang penjahat yang misterius.
Seperti "Crazy Rich Asians", film ini adalah satu-satunya rilis berskala besar dari studio Hollywood yang seluruh pemainnya adalah orang Asia. "Mulan" direncanakan untuk rilis secara global teruma di Cina. Meski bioskop di sana telah buka, penjualan box office tetap melambat karena tidak ada konten baru untuk ditampilkan.