Palangka Raya (ANTARA) - Peserta seleksi Bintara Polri di Kalimantan Tengah diingatkan menjaga kesehatan, terlebih saat pandemi saat ini karena jika terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 maka mereka akan digugurkan dari seleksi tersebut.
"Misalnya apabila salah satu calon dilakukan tes cepat beberapa kali dengan menggunakan alat yang berbeda tetap reaktif, maka akan dilakukan swab dan hasilnya akan menentukan. Kalau positif maka yang bersangkutan tidak akan diloloskan," kata Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono di Palangka Raya, Rabu.
Indro Wiyono mengatakan, kondisi kesehatan memang menjadi perhatian utama dalam seleksi calon siswa Bintara Polri. Namun, panitia memang tidak begitu saja menggugurkan calon siswa yang sedang mengikuti seleksi karena semua akan melalui proses.
Panitia tidak begitu saja menggugurkan calon siswa yang dalam pemeriksaan setiap tahapan yang hasilnya reaktif. Panitia tetap mengikutkan calon siswa tersebut mengikuti tahapan tes tetapi wajib diisolasi, guna mengetahui hasil swab.
Apabila hasil negatif, maka calon siswa tersebut bisa mengikuti tahapan selanjutnya. Maka dari itu, calon siswa yang sudah mendaftar wajib menjaga kesehatannya selama mengikuti tes penerimaan Bintara Polri 2020.
"Meskipun casis (calon siswa) tersebut rangking satu dan dinyatakan lolos tes Bintara Polri, tetapi yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19, maka yang bersangkutan tetap dinyatakan tidak lolos dalam seleksi rekrutmen tersebut," ujar Indro.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Kalteng Kombes Denny menjelaskan untuk kuota dalam penerimaan Bintara Polri tahun ini, Polda setempat mendapatkan jatah 265 orang. Jumlah tersebut terdiri dari, kuota untuk Polisi Wanita (Polwan) berjumlah 12 orang, sedangkan sisanya adalah Polisi Laki-laki (Polki).
Dalam penerimaan ini pemeriksaan administrasi awal dilakukan di setiap Polresta dan Polres yang berada di jajaran Polda Kalteng. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penularan wabah COVID-19 kepada calon siswa.
"Jumlah casis terbanyak dari Polresta Palangka Raya yang mencapai 400 orang lebih dan mereka melaksanakan tes tahap awal dimulai dari sekarang, sedangkan polres yang lain menyesuaikan sesuai jadwal yang sudah mereka susun," ungkapnya.
Ditambahkan Denny, guna mengantisipasi terjadinya kecurangan dan praktik calo maka dalam waktu dekat ini segera disebar pengawasan terhadap rekrutmen calon Bintara Polri yang dilaksanakan di masing-masing Polres yang ada di Kalteng.
"Untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan serta lain sebagainya, kami juga akan menyebar panitia pengawas jalannya penerimaan setiap polres-polres yang ada di Kalteng. Sehingga, penerimaan calon bintara Polri benar-benar bebas dari hal-hal yang sama-sama tidak kita inginkan," demikian Denny.
Baca juga: Polda bersama Polres Barsel sampaikan sejumlah bantuan di masa pandemi
Baca juga: Bupati Barito Utara sambut tim Ekspedisi Merah Putih Polda Kalteng
"Misalnya apabila salah satu calon dilakukan tes cepat beberapa kali dengan menggunakan alat yang berbeda tetap reaktif, maka akan dilakukan swab dan hasilnya akan menentukan. Kalau positif maka yang bersangkutan tidak akan diloloskan," kata Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono di Palangka Raya, Rabu.
Indro Wiyono mengatakan, kondisi kesehatan memang menjadi perhatian utama dalam seleksi calon siswa Bintara Polri. Namun, panitia memang tidak begitu saja menggugurkan calon siswa yang sedang mengikuti seleksi karena semua akan melalui proses.
Panitia tidak begitu saja menggugurkan calon siswa yang dalam pemeriksaan setiap tahapan yang hasilnya reaktif. Panitia tetap mengikutkan calon siswa tersebut mengikuti tahapan tes tetapi wajib diisolasi, guna mengetahui hasil swab.
Apabila hasil negatif, maka calon siswa tersebut bisa mengikuti tahapan selanjutnya. Maka dari itu, calon siswa yang sudah mendaftar wajib menjaga kesehatannya selama mengikuti tes penerimaan Bintara Polri 2020.
"Meskipun casis (calon siswa) tersebut rangking satu dan dinyatakan lolos tes Bintara Polri, tetapi yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19, maka yang bersangkutan tetap dinyatakan tidak lolos dalam seleksi rekrutmen tersebut," ujar Indro.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Kalteng Kombes Denny menjelaskan untuk kuota dalam penerimaan Bintara Polri tahun ini, Polda setempat mendapatkan jatah 265 orang. Jumlah tersebut terdiri dari, kuota untuk Polisi Wanita (Polwan) berjumlah 12 orang, sedangkan sisanya adalah Polisi Laki-laki (Polki).
Dalam penerimaan ini pemeriksaan administrasi awal dilakukan di setiap Polresta dan Polres yang berada di jajaran Polda Kalteng. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penularan wabah COVID-19 kepada calon siswa.
"Jumlah casis terbanyak dari Polresta Palangka Raya yang mencapai 400 orang lebih dan mereka melaksanakan tes tahap awal dimulai dari sekarang, sedangkan polres yang lain menyesuaikan sesuai jadwal yang sudah mereka susun," ungkapnya.
Ditambahkan Denny, guna mengantisipasi terjadinya kecurangan dan praktik calo maka dalam waktu dekat ini segera disebar pengawasan terhadap rekrutmen calon Bintara Polri yang dilaksanakan di masing-masing Polres yang ada di Kalteng.
"Untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan serta lain sebagainya, kami juga akan menyebar panitia pengawas jalannya penerimaan setiap polres-polres yang ada di Kalteng. Sehingga, penerimaan calon bintara Polri benar-benar bebas dari hal-hal yang sama-sama tidak kita inginkan," demikian Denny.
Baca juga: Polda bersama Polres Barsel sampaikan sejumlah bantuan di masa pandemi
Baca juga: Bupati Barito Utara sambut tim Ekspedisi Merah Putih Polda Kalteng