Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengingatkan bahwa diperlukan sinergitas dari seluruh komponen yang ada untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Gumi Jari Janang Kalalawah.
"Pemkab Bartim, Kodim 1012 Buntok dan Polres Bartim serta masyarakat sinergi dalam menangani karhutla,” kata Ampere di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, dengan adanya sinergitas maka permasalahan karhtla yang tiap tahun terjadi bisa diatasi sehingga dampak asap dari karhutla seperti asap yang berimplikasi pada kesehatan bisa teratasi dengan baik.
Sementara itu, Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang mengatakan, saat ini kesiapan personelnya sudah maksimal dan siap menghadapi karhutla yang bisa kapan saja terjadi di wilayah Kabupaten Bartim.
"Hari ini kita gelar pasukan dan sarana yang dimiliki sudah cukup memadai. Dengan sarana ini, seluruh personel yang terlibat dalam tim karhutla siap memadamkan," kata Hafidh.
Menurut dia, sejak Januari hingga Desember 2020 terdapat 38 titik panas atau hotspot. Dari titik tersebut yang bisa diatasi sebanyak 33 titik panas atau 87 persen. Dan dari hasil pemetaan rawan karhuta, ada kecamatan yang masuk kategori tersebut yakni Kecamatan Paju Epat dan Pematang Karau.
Dia mengatakan eskalasi pengawasan karhutla pada dua kecamatan tersebut akan ditingkatkan. Pengawasan ditingkatkan mulai pada tingkatan bawah yakni di tingkat desa dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dibantu Babinsa dan Pemdes setempat.
"Bhabinkamtibmas ditugaskan bekerjasama dengan pihak terkait di wilayahnya untuk bisa memantau titik panas dan sigap dalam mengecek dan memadamkannya," kata Hafidh lagi.
Baca juga: Pemkab perkuat perencanaan program ekonomi kerakyatan di Bartim
Warga yang mengetahui ada karhuta diminta menyampaikan informasi kepada anggota Bhabinkamtibmas sesuai wilayahnya. Informasi yang cepat akan ditindaklanjuti dengan cepat sehingga api bisa cepat diatasi.
"Silahkan menyampaikan informasi menggunakan aplikasi Hanyaken Musuh yang saat ini dipergunakan sebagai penyampaian informasi yang cepat dan terintegrasi dalam menangani karhutla," kata pria berpangkat melati dua itu.
Hanyaken Musuh merupakan aplikasi yang dibangun sebagai sarana untuk memberikan beragam informasi kebencanaan. Untuk pelaporan, permohonan bantuan dan lain sebagainya bagi masyarakat Kalteng, tidak hanya melalui aplikasi ini masyarakat juga bisa mengetahui lebih dalam tentang kejadian dan kegiatan apa saja yang telah dan sedang terjadi.
Baca juga: Hilang tiga hari di hutan, seorang kakek di Bartim berhasil ditemukan
Baca juga: Diminta makzulkan bupati, ini jawaban DPRD Bartim
Baca juga: Pemkab Bartim berbenah, siapkan program pemulihan ekonomi pasca COVID-19
Baca juga: Tujuh warga Bartim dinyatakan sembuh dari COVID-19
"Pemkab Bartim, Kodim 1012 Buntok dan Polres Bartim serta masyarakat sinergi dalam menangani karhutla,” kata Ampere di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, dengan adanya sinergitas maka permasalahan karhtla yang tiap tahun terjadi bisa diatasi sehingga dampak asap dari karhutla seperti asap yang berimplikasi pada kesehatan bisa teratasi dengan baik.
Sementara itu, Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang mengatakan, saat ini kesiapan personelnya sudah maksimal dan siap menghadapi karhutla yang bisa kapan saja terjadi di wilayah Kabupaten Bartim.
"Hari ini kita gelar pasukan dan sarana yang dimiliki sudah cukup memadai. Dengan sarana ini, seluruh personel yang terlibat dalam tim karhutla siap memadamkan," kata Hafidh.
Menurut dia, sejak Januari hingga Desember 2020 terdapat 38 titik panas atau hotspot. Dari titik tersebut yang bisa diatasi sebanyak 33 titik panas atau 87 persen. Dan dari hasil pemetaan rawan karhuta, ada kecamatan yang masuk kategori tersebut yakni Kecamatan Paju Epat dan Pematang Karau.
Dia mengatakan eskalasi pengawasan karhutla pada dua kecamatan tersebut akan ditingkatkan. Pengawasan ditingkatkan mulai pada tingkatan bawah yakni di tingkat desa dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dibantu Babinsa dan Pemdes setempat.
"Bhabinkamtibmas ditugaskan bekerjasama dengan pihak terkait di wilayahnya untuk bisa memantau titik panas dan sigap dalam mengecek dan memadamkannya," kata Hafidh lagi.
Baca juga: Pemkab perkuat perencanaan program ekonomi kerakyatan di Bartim
Warga yang mengetahui ada karhuta diminta menyampaikan informasi kepada anggota Bhabinkamtibmas sesuai wilayahnya. Informasi yang cepat akan ditindaklanjuti dengan cepat sehingga api bisa cepat diatasi.
"Silahkan menyampaikan informasi menggunakan aplikasi Hanyaken Musuh yang saat ini dipergunakan sebagai penyampaian informasi yang cepat dan terintegrasi dalam menangani karhutla," kata pria berpangkat melati dua itu.
Hanyaken Musuh merupakan aplikasi yang dibangun sebagai sarana untuk memberikan beragam informasi kebencanaan. Untuk pelaporan, permohonan bantuan dan lain sebagainya bagi masyarakat Kalteng, tidak hanya melalui aplikasi ini masyarakat juga bisa mengetahui lebih dalam tentang kejadian dan kegiatan apa saja yang telah dan sedang terjadi.
Baca juga: Hilang tiga hari di hutan, seorang kakek di Bartim berhasil ditemukan
Baca juga: Diminta makzulkan bupati, ini jawaban DPRD Bartim
Baca juga: Pemkab Bartim berbenah, siapkan program pemulihan ekonomi pasca COVID-19
Baca juga: Tujuh warga Bartim dinyatakan sembuh dari COVID-19