Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Syahbana mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan kampanye negatif dalam pemilu kepala daerah serentak 2020 ini.
"Tim pemenangan masing-masing pasangan calon harus memberi contoh sehingga masyarakat juga tidak melakukan tindakan-tindakan negatif. Jangan sampai ada kampanye negatif karena bisa menimbulkan konflik," kata Syahbana di Sampit, Selasa.
Menurut anggota Komisi II ini, persaingan merebut simpati masyarakat dalam pilkada Kotawaringin Timur merupakan hal wajar. Namun, persaingan harus dilakukan secara sehat dan tidak boleh merugikan pihak lain.
Tim pasangan calon diharapkan melakukan kampanye yang mendidik dengan adu program terbaik. Dengan begitu akan jauh bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa menjadi bahan bagi pemilih dalam memberikan hak pilihnya saat pemungutan suara pada 9 Desember nanti.
Materi kampanye masing-masing pasangan calon diharapkan tidak menyudutkan atau merugikan pihak lain. Jangan sampai materi kampanye negatif karena bisa memicu munculnya konflik.
Semua pihak harus menjaga situasi agar tetap kondusif. Berikan informasi dan program positif sehingga masyarakat tertarik memberi dukungan.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi sumbangsih TNI membantu pembangunan Kotim
Tidak dibenarkan menyebarkan informasi-informasi yang menyudutkan pasangan calon lain. Setiap tim disarankan lebih baik mempromosikan program pasangan calon masing-masing untuk menarik simpati pemilih.
Masyarakat juga diimbau teliti dan bijak menyikapi informasi terkait pasangan calon. Masyarakat diminta memilah informasi yang baik sebagai bahan dalam menentukan pilihan saat pemungutan suara nanti.
Pilkada tahun ini berbeda karena dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 sehingga kampanye memaksimalkan media sosial. Semua pihak diharapkan bijak agar tidak sampai menimbulkan konflik.
"Perdebatan terkait program tidak masalah, tapi jangan sampai ada perdebatan berkaitan dengan isu-isu negatif. Masyarakat maupun tim harus bijak. Tim harus bijak menyampaikan informasi dan masyarakat harus bijak menerima informasi berkaitan isu-isu yang belum jelas," demikian Syahbana.
Baca juga: Banjir kiriman rendam permukiman dan lahan pertanian di Kotim
Baca juga: Ancaman karhutla dan banjir jadi kewaspadaan Kodim Sampit
"Tim pemenangan masing-masing pasangan calon harus memberi contoh sehingga masyarakat juga tidak melakukan tindakan-tindakan negatif. Jangan sampai ada kampanye negatif karena bisa menimbulkan konflik," kata Syahbana di Sampit, Selasa.
Menurut anggota Komisi II ini, persaingan merebut simpati masyarakat dalam pilkada Kotawaringin Timur merupakan hal wajar. Namun, persaingan harus dilakukan secara sehat dan tidak boleh merugikan pihak lain.
Tim pasangan calon diharapkan melakukan kampanye yang mendidik dengan adu program terbaik. Dengan begitu akan jauh bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa menjadi bahan bagi pemilih dalam memberikan hak pilihnya saat pemungutan suara pada 9 Desember nanti.
Materi kampanye masing-masing pasangan calon diharapkan tidak menyudutkan atau merugikan pihak lain. Jangan sampai materi kampanye negatif karena bisa memicu munculnya konflik.
Semua pihak harus menjaga situasi agar tetap kondusif. Berikan informasi dan program positif sehingga masyarakat tertarik memberi dukungan.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi sumbangsih TNI membantu pembangunan Kotim
Tidak dibenarkan menyebarkan informasi-informasi yang menyudutkan pasangan calon lain. Setiap tim disarankan lebih baik mempromosikan program pasangan calon masing-masing untuk menarik simpati pemilih.
Masyarakat juga diimbau teliti dan bijak menyikapi informasi terkait pasangan calon. Masyarakat diminta memilah informasi yang baik sebagai bahan dalam menentukan pilihan saat pemungutan suara nanti.
Pilkada tahun ini berbeda karena dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 sehingga kampanye memaksimalkan media sosial. Semua pihak diharapkan bijak agar tidak sampai menimbulkan konflik.
"Perdebatan terkait program tidak masalah, tapi jangan sampai ada perdebatan berkaitan dengan isu-isu negatif. Masyarakat maupun tim harus bijak. Tim harus bijak menyampaikan informasi dan masyarakat harus bijak menerima informasi berkaitan isu-isu yang belum jelas," demikian Syahbana.
Baca juga: Banjir kiriman rendam permukiman dan lahan pertanian di Kotim
Baca juga: Ancaman karhutla dan banjir jadi kewaspadaan Kodim Sampit