Sampit (ANTARA) - Sebuah rumah milik H Uni bin H Asan, seorang tokoh masyarakat Kecamatan Baamang  Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, luluh lantak akibat dilalap api.

"Kami tidak tahu persis awal mula kebakaran itu. Kami tahu setelah api membubung tinggi," kata Toto, salah seorang warga saat di lokasi kejadian, Rabu malam.

Kebakaran yang menghanguskan rumah di Jalan Muchran Ali Kelurahan Baamang Tengah ini terjadi sekitar pukul 18.20 WIB. Belum diketahui jelas penyebab munculnya api pemicu kebakaran tersebut.

Kondisi rumah yang terbuat dari kayu berusia cukup lama itu membuat api dengan cepat membesar melalap rumah milik H Uni yang nama orangtuanya dijadikan nama bandara yaitu Bandara Haji Asan Sampit itu.

Saat kebakaran, H Uni beserta keluarganya berhasil menyelamatkan diri dan mengungsi ke rumah kerabatnya. Namun barang berharga hampir tidak ada yang sempat diselamatkan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Rihel mengatakan, api diduga muncul dari bagian tengah rumah, kemudian dengan cepat menjalar dan menghanguskan seluruh bagian rumah.

"Tadi kekuatan pemadam sebagian besar difokuskan berada di Sampit untuk mencegah api merembet ke rumah warga lainnya karena di sana rumah sangat padat. Untungnya berhasil diblok," kata Rihel.

Baca juga: Tim Pemenangan Harati tidak ingin terlena hasil survei

Sebanyak lima mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dikerahkan. Selain itu ada mobil tangki air milik PDAM serta pemadam swakarsa warga dari beberapa tempat yang berdatangan ke lokasi membantu pemadaman kebakaran.

Dibutuhkan waktu satu jam untuk menjinakkan hingga api benar-benar padam. Tidak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan lebih dari Rp100 juta.

"Kebakaran ini menyebabkan satu rumah ludes dan dua rumah rusak akibat api. Untuk penyebab kebakaran, itu menjadi kewenangan polisi untuk menyelidikinya," kata Rihel.

Kapolsek Baamang AKP Ratno mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran dan total kerugian korban.

"Kami sudah memasang garis polisi dan segera melakukan oleh TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengetahui penyebabnya. Kami juga akan meminta keterangan saksi dan korban," demikian Ratno.

Baca juga: Tujuh tokoh Kotim terima penghargaan

Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan pemutakhiran data PBB-P2 dongkrak PAD

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024