Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) meski di tengah pandemi COVID-19, diantaranya dengan cara pemutakhiran data wajib pajak.

"Pemuktahiran data PBB-P2 jadi prioritas sebagai upaya untuk mendongkrak PAD karena potensi pendapatan sektor ini pasti dan permanen," kata Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kotawaringin Timur, Marjuki di Sampit, Selasa.

Marjuki menyebutkan, kontribusi PAD dalam APBD Kotawaringin Timur masih kecil yaitu sebesar 11,25 persen, sedangkan sisanya adalah dana perimbangan sebesar 68,16 persen dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 20,59 persen.

Dia yakin PAD masih bisa ditingkatkan karena potensinya masih cukup besar meski di tengah pandemi COVID-19. Hanya, perlu kerja keras setiap satuan organisasi perangkat daerah untuk mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan.

Saat rapat koordinasi pengendalian pembangunan Kabupaten Kotawaringin Timur triwulan III tahun anggaran 2020, Marjuki memaparkan capaian PAD sampai 30 September 2020.

Target awal PAD Rp270 miliar, sedangkan target penyesuaian Rp170.361.206.750. Realisasinya sudah Rp169.711.055.059. Capaian target awal 62,86 persen, sedangkan capaian target penyesuaian 99,62 persen.

Pajak daerah meliputi target awal Rp75 miliar, sedangkan target penyesuaian Rp50.250.000.000. Realisasinya Rp47.948.508.064 atau 63,93 dari target awal dan 95,42 persen dari target penyesuaian.

Baca juga: Legislator Kotim ingatkan TPS harus dijamin bebas penularan COVID-19

Retribusi daerah pada target awal Rp20.288.751.825, sedangkan target penyesuaian Rp11.031.916.433. Realisasinya Rp7.192.785.537 dengan persentase sebesar 35,45 persen dari target awal atau 65,20 persen dari target penyesuaian.

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan diberi target awal Rp13.391.483.475, sedangkan target penyesuaian Rp8.124.917.212. Realisasinya Rp8.595.948.859 dengan persentase 64,19 persen dari target awal atau 105,80 persen dari target penyesuaian.

Sementara itu lain-lain PAD yang sah ditetapkan dengan target awal Rp161.319.764.700, sedangkan target penyesuaian Rp100.954.373.105. Realisasinya Rp105.973.812.599 dengan persentase 65,69 persen dari target awal atau 104,97 persen dari target penyesuaian.

"Ini kerja kita semua. Kalau semua SOPD bekerja keras untuk mencapai target yang sudah ditetapkan untuk masing-masing, saya yakin hasilnya juga akan maksimal," demikian Marjuki.

Baca juga: DPRD Kotim masih banyak menerima pengaduan sengketa lahan sawit

Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab bantu petani korban banjir

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024