Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong melakukan panen perdana padi sawah musim tanam April – September 2020 pada lahan Kelompok Tani Sentol Jaya di Kecamatan Kurun, Jumat.
“Panen perdana padi sawah MT Asep ini adalah salah satu upaya untuk memotivasi peningkatan pendapatan hasil petani dan memasyarakatkan gerakan tanam padi di Gumas,” ucap Jaya.
Dia menyebut, panen perdana ini dilaksanakan sebagai bukti dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gumas terhadap upaya pemulihan ekonomi masyarakat pada kondisi pandemi virus corona atau COVID-19.
Baca juga: Perangkat daerah di Gumas harus cermat menyusun perencanaan anggaran
Pada MT Asep 2020, ujar dia, sasaran tanam yang direncanakan yakni seluas 100 hektare yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kurun seluas 46 hektare, Tewah 27 hektare, dan Rungan 27 hektare.
Menurut suami Mimie Mariatie Jaya S Monong ini, tanaman padi sawah untuk periode MT Asep ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah sekaligus sebagai upaya ketahanan pangan di Gumas.
“Untuk produksi padi sawah hingga April, sudah mencapai 713 ton Gabah Kering Panen (GKP),” beber orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.
Dia menjelaskan, secara keseluruhan untuk sasaran tanaman padi tahun 2020 di Gumas adalah seluas 1.059 hektare, dengan rincian padi sawah 475 hektare dan padi ladang seluas 602 hektare.
Baca juga: Audit terhadap penyertaan modal Pemkab Gumas rutin dilakukan
Guna mengoptimalkan produktivitas pengembangan padi sawah, kata dia, maka sangat diharapkan keseriusan budidaya dari para petani dan adanya swadaya petani guna mendukung sarana produksi yang berikan oleh pemerintah.
Kemudian peningkatan peran pengawalan dan pendampingan oleh petugas dari Dinas Pertanian Gumas, seperti penyuluh, Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan, Petugas Pengawas Benih Tanaman, Mantri Tani, dan Regu Pengendali Hama, sesuai kebutuhan di lapangan.
“Saya harap petani dapat lebih meningkatkan pemanfaatan lahan yang ada, memanfaatkan berbagai bantuan sarana produksi benih padi, pupuk, dan obat-obatan, sehingga hasil usaha tani meningkat dan memberi dampak baik untuk kesejahteraan keluarga petani,” demikian Jaya.
Baca juga: Tokoh agama diharapkan bersikap netral pada Pilkada
Baca juga: Hingga triwulan III, realisasi keuangan belanja Gumas belum sesuai target
Baca juga: Sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan akan diberlakukan di Gumas
“Panen perdana padi sawah MT Asep ini adalah salah satu upaya untuk memotivasi peningkatan pendapatan hasil petani dan memasyarakatkan gerakan tanam padi di Gumas,” ucap Jaya.
Dia menyebut, panen perdana ini dilaksanakan sebagai bukti dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gumas terhadap upaya pemulihan ekonomi masyarakat pada kondisi pandemi virus corona atau COVID-19.
Baca juga: Perangkat daerah di Gumas harus cermat menyusun perencanaan anggaran
Pada MT Asep 2020, ujar dia, sasaran tanam yang direncanakan yakni seluas 100 hektare yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kurun seluas 46 hektare, Tewah 27 hektare, dan Rungan 27 hektare.
Menurut suami Mimie Mariatie Jaya S Monong ini, tanaman padi sawah untuk periode MT Asep ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah sekaligus sebagai upaya ketahanan pangan di Gumas.
“Untuk produksi padi sawah hingga April, sudah mencapai 713 ton Gabah Kering Panen (GKP),” beber orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.
Dia menjelaskan, secara keseluruhan untuk sasaran tanaman padi tahun 2020 di Gumas adalah seluas 1.059 hektare, dengan rincian padi sawah 475 hektare dan padi ladang seluas 602 hektare.
Baca juga: Audit terhadap penyertaan modal Pemkab Gumas rutin dilakukan
Guna mengoptimalkan produktivitas pengembangan padi sawah, kata dia, maka sangat diharapkan keseriusan budidaya dari para petani dan adanya swadaya petani guna mendukung sarana produksi yang berikan oleh pemerintah.
Kemudian peningkatan peran pengawalan dan pendampingan oleh petugas dari Dinas Pertanian Gumas, seperti penyuluh, Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan, Petugas Pengawas Benih Tanaman, Mantri Tani, dan Regu Pengendali Hama, sesuai kebutuhan di lapangan.
“Saya harap petani dapat lebih meningkatkan pemanfaatan lahan yang ada, memanfaatkan berbagai bantuan sarana produksi benih padi, pupuk, dan obat-obatan, sehingga hasil usaha tani meningkat dan memberi dampak baik untuk kesejahteraan keluarga petani,” demikian Jaya.
Baca juga: Tokoh agama diharapkan bersikap netral pada Pilkada
Baca juga: Hingga triwulan III, realisasi keuangan belanja Gumas belum sesuai target
Baca juga: Sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan akan diberlakukan di Gumas