Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menggandeng Dr Sadiani, Pembantu Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya yang mempunyai sertifikasi mediator nasional untuk memediasi warganet yang berseteru di media sosial.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kepala Bidang Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya menerima laporan dari salah satu warganet bahwa ia berseteru dengan warganet lainnya di medsos dan minta didamaikan.
"Usai menerima laporan dari salah satu warganet berinisial MK (27), kami langsung menindaklanjutinya dengan memanggil kedua pihak yang berseteru dengan pelapor yaitu IR (25) bersama suaminya," kata Hendra di Palangka Raya, Minggu.
Mantan Kepala Sekolah Polisi Negara Tjilik Riwut itu mengatakan, pihaknya tidak ingin perseteruan antar warganet di media sosial ini akan merembet ke mana-mana apabila tidak segera ditangani.
Maka dari itu pihaknya berusaha mencarikan solusi agar perseteruan warganet di medsos bisa didamaikan dan tidak berbuntut di kemudian hari.
"Dalam melakukan mediasi kali ini, kami meminta bantuan Dosen IAIN Palangka Raya Dr Sadiani karena beliau adalah mediator nasional yang sangat berpengalaman dalam hal memediasi perselisihan masyarakat," ucapnya.
Alhasil, MK dan IR berhasil didamaikan dan mereka saling meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Mereka sama-sama menyadari kesalahannya yang disebabkan salah paham dan miskomunikasi.
Keduanya juga menyadari, apabila perseteruan tersebut tidak ada solusi tentunya akan merugikan keduanya, baik itu waktu, tenaga dan pikiran yang terkuras dalam persoalan itu.
"Semoga dengan adanya hal ini masyarakat kita bisa menjadikan pelajaran dan mereka yang berseteru menjadikan pengalaman sehingga kedepannya hal tersebut tidak akan terjadi lagi," ungkap perwira Polri berpangkat melati tiga itu.
Perwira Polri jebolan Akpol 1995 itu juga mengimbau kepada warganet agar bijak bermedia sosial, dengan tidak saling mencaci dan memaki karena media sosial adalah ruang publik. Jika ada permasalahan, hendaknya diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan perdamaian sehingga tidak berbuntut panjang.
"Yang terpenting adalah mari bijak bermedia sosial karena media sosial bisa di jadikan tempat komunikasi dengan sanak keluarga yang berada di luar kota," demikian Hendra.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Palangka Raya masih 101 jiwa
Baca juga: Satgas COVID-19 dampingi 912 kegiatan masyarakat di Palangka Raya