Sampit (ANTARA) - Banjir yang masih merendam Jalan Jenderal Sudirman km 4 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, memicu kemacetan panjang sejak pagi hingga malam hari.
"Tadi sore yang sekitar satu jam baru bisa melewati kawasan banjir itu karena antrenya panjang sehingga harus bergantian dari kedua arah. Malam ini juga masih antre tapi panjangnya antrean mulai berkurang," kata Rahmat Nor di Sampit, Senin malam.
Banjir di lokasi tersebut terjadi sejak Sabtu (17/10) lalu akibat luapan anak sungai di sekitar kawasan itu. Pemicunya adalah hujan deras yang terjadi sejak Jumat (16/10) malam hingga Sabtu (17/10) pagi memicu air meluber dan merendam badan jalan.
Memasuki hari ketiga, banjir masih cukup dalam. Pengendara roda dua cukup kesulitan melintas karena banjir cukup dalam, hampir selutut orang dewasa. Sementara itu, kendaraan mobil keluarga dan truk harus antre melintas sehingga terjadi antrean panjang.
Pagi hari, antrean sudah mencapai ratusan meter. Kemacetan parah terjadi mulai siang hingga malam hari karena lalu lintas sangat padat sehingga antrean kendaraan yang hendak melintas terus bertambah panjang.
Puncaknya, antrean lebih dari dua kilometer terjadi pada sore hari, bertepatan jam pulang kerja, ditambah arus lalu lintas di kawasan itu yang memang padat. Antrean sedikit berkurang pada malam hari, namun cukup rawan antrean panjang.
Baca juga: Satu pasien COVID-19 meninggal, Satgas ajak masyarakat Kotim tingkatkan kewaspadaan
"Saat ini antrean berkurang dibanding tadi siang. Mudah-mudahan banjirnya cepat surut sehingga tidak macet lagi. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk ditangani agar tidak selalu terendam saat curah hujan tinggi seperti sekarang," kata Didi, warga lainnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Sutaman mengatakan, kondisi banjir menjadi pemicu utama antrean panjang tersebut. Pengaturan terus dilakukan agar kemacetan tidak semakin parah..
"Kami ada menempatkan petugas kami untuk membantu mengatur arus lalu lintas, bersama petugas Satlantas Polres Kotawaringin Timur yang terus siaga agar arus lalu lintas tetap berjalan," demikian Sutaman.
Masyarakat berharap hujan deras tidak terjadi lagi sehingga banjir tersebut segera surut. Saat ini ketinggian air mulai turun meski belum signifikan.
Baca juga: Pasar Sejumput Sampit terbakar, warga bercebur ke sungai selamatkan diri
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta bantu nelayan Kotim
"Tadi sore yang sekitar satu jam baru bisa melewati kawasan banjir itu karena antrenya panjang sehingga harus bergantian dari kedua arah. Malam ini juga masih antre tapi panjangnya antrean mulai berkurang," kata Rahmat Nor di Sampit, Senin malam.
Banjir di lokasi tersebut terjadi sejak Sabtu (17/10) lalu akibat luapan anak sungai di sekitar kawasan itu. Pemicunya adalah hujan deras yang terjadi sejak Jumat (16/10) malam hingga Sabtu (17/10) pagi memicu air meluber dan merendam badan jalan.
Memasuki hari ketiga, banjir masih cukup dalam. Pengendara roda dua cukup kesulitan melintas karena banjir cukup dalam, hampir selutut orang dewasa. Sementara itu, kendaraan mobil keluarga dan truk harus antre melintas sehingga terjadi antrean panjang.
Pagi hari, antrean sudah mencapai ratusan meter. Kemacetan parah terjadi mulai siang hingga malam hari karena lalu lintas sangat padat sehingga antrean kendaraan yang hendak melintas terus bertambah panjang.
Puncaknya, antrean lebih dari dua kilometer terjadi pada sore hari, bertepatan jam pulang kerja, ditambah arus lalu lintas di kawasan itu yang memang padat. Antrean sedikit berkurang pada malam hari, namun cukup rawan antrean panjang.
Baca juga: Satu pasien COVID-19 meninggal, Satgas ajak masyarakat Kotim tingkatkan kewaspadaan
"Saat ini antrean berkurang dibanding tadi siang. Mudah-mudahan banjirnya cepat surut sehingga tidak macet lagi. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk ditangani agar tidak selalu terendam saat curah hujan tinggi seperti sekarang," kata Didi, warga lainnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Sutaman mengatakan, kondisi banjir menjadi pemicu utama antrean panjang tersebut. Pengaturan terus dilakukan agar kemacetan tidak semakin parah..
"Kami ada menempatkan petugas kami untuk membantu mengatur arus lalu lintas, bersama petugas Satlantas Polres Kotawaringin Timur yang terus siaga agar arus lalu lintas tetap berjalan," demikian Sutaman.
Masyarakat berharap hujan deras tidak terjadi lagi sehingga banjir tersebut segera surut. Saat ini ketinggian air mulai turun meski belum signifikan.
Baca juga: Pasar Sejumput Sampit terbakar, warga bercebur ke sungai selamatkan diri
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta bantu nelayan Kotim