Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz mematahkan anggapan bahwa mobil listrik hanya untuk perkotaan, dengan memperkenalkan EQC 4x4, mobil off-road listrik pertamanya yang dikembangkan berdasarkan kelebihan beberapa model sebelumnya, termasuk GLC.
Selain memanfaatkan keunggulan penggerak off-road model GLC, EQC 4x4 juga menggunakan platform teknologi berdasarkan EQC 400 4MATIC, ditambah as roda portal multi-link serta suara mesin buatan pada interior dan eksterior.
Meskipun bertenaga listrik, EQC 4X4 tetap menghasilkan suara meraung di medan off-road berkat suara mesin buatan melalui pengeras suara, termasuk pengeras suara yang disatukan dengan lampu depan.
Baca juga: 'Roof box' dari Mercedes-AMG segera meluncur
Mercedes-Benz EQC 4x4. (ANTARA/Mercedes-Benz)
EQC 4x4² adalah mobil listrik yang luar biasa. Mercedes-Benz ingin menguji batasan dengan kendaraan ini, dan menunjukkan bahwa e-mobilitas tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di luar jalan raya.
“Tujuan kami adalah untuk menggabungkan kemewahan modern dan keberlanjutan dengan daya tarik emosional. EQC 4x4 menunjukkan betapa menyenangkannya mobilitas berkelanjutan,” kata Direktur Daimler Group Research dan COO Mercedes-Benz Cars, Markus Schafer, dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa.
Baca juga: Dua model ini akan jadi bintang pameran Mercedes-Benz Virtual Expo
Dengan EQC 4x4 sebagai platform teknologi, Mercedes-Benz menunjukkan bahwa kecintaan akan petualangan dapat dipadukan dengan gaya hidup dan keberlanjutan. Kemampuan EQC 4X4 termasuk melalui pasir di daerah gurun dan di pantai, di medan berbatu, dan melalui jalur pegunungan.
Mercedes-Benz EQC 4x4. (ANTARA/Mercedes-Benz)
Baca juga: Peluncuran Mercedes EQA ditunda hingga tahun depan
Selain keandalan yang tinggi dan kenyamanan yang sesuai, mobil ini juga memungkinkan untuk pengoperasian trailer dan pemasangan rak atap. Tenda atap dan perahu karet memungkinkan untuk dibawa dengan mobil ini.
EQC 4x4 memiliki ground clearance (jarak bebas dari tanah) 293 milimeter, bahkan lebih tinggi 58mm dari G-Class, dan kedalaman fording (kemampuan melewati genangan air) ditingkatkan 15cm menjadi 40cm.
Mercedes-Benz EQC 4x4. (ANTARA/Mercedes-Benz)
Dikombinasikan dengan ban berukuran 285/50 R 20, ini menghasilkan ketangguhan yang mengesankan di medan. Penampilan visual yang mencolok dikuatkan dengan cat abu-abu logam gun-metal dan flare lengkungan roda hitam.
Walau dibekali roda besar, 20 inci, lingkar besok mobil ini kecil berkat kinematika gandar modern dengan gandar depan empat sambungan.
EQC 4x4 sudah menjadi model ketiga dari keluarga 4x4 dari Mercedes-Benz, setelah G 500 4x4 yang mulai diproduksi September 2015 dan E 400 All-Terrain 4x4 pada 2017.
Baca juga: Hamilton juarai F1 Tuscan yang kacau balau
Baca juga: Mercedes Benz gandeng supermodel untuk kenalkan masker
Baca juga: Sudah bisa dipesan, harga Mercedes-AMG GT 2020 di kisaran Rp2 miliar
Selain memanfaatkan keunggulan penggerak off-road model GLC, EQC 4x4 juga menggunakan platform teknologi berdasarkan EQC 400 4MATIC, ditambah as roda portal multi-link serta suara mesin buatan pada interior dan eksterior.
Meskipun bertenaga listrik, EQC 4X4 tetap menghasilkan suara meraung di medan off-road berkat suara mesin buatan melalui pengeras suara, termasuk pengeras suara yang disatukan dengan lampu depan.
Baca juga: 'Roof box' dari Mercedes-AMG segera meluncur
EQC 4x4² adalah mobil listrik yang luar biasa. Mercedes-Benz ingin menguji batasan dengan kendaraan ini, dan menunjukkan bahwa e-mobilitas tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di luar jalan raya.
“Tujuan kami adalah untuk menggabungkan kemewahan modern dan keberlanjutan dengan daya tarik emosional. EQC 4x4 menunjukkan betapa menyenangkannya mobilitas berkelanjutan,” kata Direktur Daimler Group Research dan COO Mercedes-Benz Cars, Markus Schafer, dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa.
Baca juga: Dua model ini akan jadi bintang pameran Mercedes-Benz Virtual Expo
Dengan EQC 4x4 sebagai platform teknologi, Mercedes-Benz menunjukkan bahwa kecintaan akan petualangan dapat dipadukan dengan gaya hidup dan keberlanjutan. Kemampuan EQC 4X4 termasuk melalui pasir di daerah gurun dan di pantai, di medan berbatu, dan melalui jalur pegunungan.
Baca juga: Peluncuran Mercedes EQA ditunda hingga tahun depan
Selain keandalan yang tinggi dan kenyamanan yang sesuai, mobil ini juga memungkinkan untuk pengoperasian trailer dan pemasangan rak atap. Tenda atap dan perahu karet memungkinkan untuk dibawa dengan mobil ini.
EQC 4x4 memiliki ground clearance (jarak bebas dari tanah) 293 milimeter, bahkan lebih tinggi 58mm dari G-Class, dan kedalaman fording (kemampuan melewati genangan air) ditingkatkan 15cm menjadi 40cm.
Dikombinasikan dengan ban berukuran 285/50 R 20, ini menghasilkan ketangguhan yang mengesankan di medan. Penampilan visual yang mencolok dikuatkan dengan cat abu-abu logam gun-metal dan flare lengkungan roda hitam.
Walau dibekali roda besar, 20 inci, lingkar besok mobil ini kecil berkat kinematika gandar modern dengan gandar depan empat sambungan.
EQC 4x4 sudah menjadi model ketiga dari keluarga 4x4 dari Mercedes-Benz, setelah G 500 4x4 yang mulai diproduksi September 2015 dan E 400 All-Terrain 4x4 pada 2017.
Baca juga: Hamilton juarai F1 Tuscan yang kacau balau
Baca juga: Mercedes Benz gandeng supermodel untuk kenalkan masker
Baca juga: Sudah bisa dipesan, harga Mercedes-AMG GT 2020 di kisaran Rp2 miliar