Jakarta (ANTARA) - UNIQLO menghadirkan masker wajah AIRism di Indonesia dengan tiga lapis kain yang diklaim bisa mengoptimalkan perlindungan dan kenyamanan bagi pemakainya.
Nano filter di bagian tengah memiliki nilai BFE (efisiensi filtrasi bakteri) dan efisiensi filtrasi partikel sebesar 99 persen untuk menghalangi masuknya percikan air dan melindungi dari bakteri dan partikel yang terkontaminasi virus.
Lapisan tengah kemudian dibalut kain mesh berteknologi AIRism untuk memastikan agar masker tetap ringan dan tipis serta terus mengoptimalkan sirkulasi udara sehingga tidak terasa pengap.
"Masker AIRism sudah diuji di lab di Jepang. Masker sudah tiga lapis, lapisan pertama bahan AIRism, lapis kedua nano filter dan lapisan ketiga AIRsm. Lapisan yang kena kulit itu AIRism, ringan, breathable. (Masker ini) memaksimalkan proteksi dan maksimalkan sirkulasi udara, tidak pengap," ujar Marketing Manager UNIQLO Indonesia, Evy Christina dalam konferensi pers daring, Rabu.
Baca juga: Uniqlo buka toko baru dan yakin perekonomian Indonesia akan membaik
Masker AIRism juga memiliki nilai UPF (Ultraviolet Protection Factor) 40, sehingga menghalangi 90 persen sinar ultraviolet dan bisa digunakan di Indonesia yang terletak di jalur khatulistiwa.
Kemudian, seperti halnya masker non-bedah pada umumnya, masker ini juga bisa dicuci baik itu menggunakan tangan atau mesin cuci dengan deterjen rumah tangga biasa. Evy tidak menyarankan penggunaan pemutih. Setelahnya, keringkan masker dengan cukup diangin-anginkan.
Filter di dalam masker masih mampu mempertahankan kegunaannya bahkan setelah 20 kali pencucian pada temperatur 40 derajat Celcius.
Masker AIRism tersedia dalam tiga pilihan ukuran S, M dan L dan dua varian warna yakni hitam dan putih yang dapat digunakan mulai dari anak-anak berusia 3 tahun ke atas hingga orang dewasa.
Baca juga: Uniqlo luncurkan Bratop untuk jawab kebutuhan penampilan perempuan
Baca juga: Uniqlo akan luncurkan masker kain Airism
Baca juga: Uniqlo luncurkan koleksi Uniqlo U Musim Fall/Winter 2020
Nano filter di bagian tengah memiliki nilai BFE (efisiensi filtrasi bakteri) dan efisiensi filtrasi partikel sebesar 99 persen untuk menghalangi masuknya percikan air dan melindungi dari bakteri dan partikel yang terkontaminasi virus.
Lapisan tengah kemudian dibalut kain mesh berteknologi AIRism untuk memastikan agar masker tetap ringan dan tipis serta terus mengoptimalkan sirkulasi udara sehingga tidak terasa pengap.
"Masker AIRism sudah diuji di lab di Jepang. Masker sudah tiga lapis, lapisan pertama bahan AIRism, lapis kedua nano filter dan lapisan ketiga AIRsm. Lapisan yang kena kulit itu AIRism, ringan, breathable. (Masker ini) memaksimalkan proteksi dan maksimalkan sirkulasi udara, tidak pengap," ujar Marketing Manager UNIQLO Indonesia, Evy Christina dalam konferensi pers daring, Rabu.
Baca juga: Uniqlo buka toko baru dan yakin perekonomian Indonesia akan membaik
Masker AIRism juga memiliki nilai UPF (Ultraviolet Protection Factor) 40, sehingga menghalangi 90 persen sinar ultraviolet dan bisa digunakan di Indonesia yang terletak di jalur khatulistiwa.
Kemudian, seperti halnya masker non-bedah pada umumnya, masker ini juga bisa dicuci baik itu menggunakan tangan atau mesin cuci dengan deterjen rumah tangga biasa. Evy tidak menyarankan penggunaan pemutih. Setelahnya, keringkan masker dengan cukup diangin-anginkan.
Filter di dalam masker masih mampu mempertahankan kegunaannya bahkan setelah 20 kali pencucian pada temperatur 40 derajat Celcius.
Masker AIRism tersedia dalam tiga pilihan ukuran S, M dan L dan dua varian warna yakni hitam dan putih yang dapat digunakan mulai dari anak-anak berusia 3 tahun ke atas hingga orang dewasa.
Baca juga: Uniqlo luncurkan Bratop untuk jawab kebutuhan penampilan perempuan
Baca juga: Uniqlo akan luncurkan masker kain Airism
Baca juga: Uniqlo luncurkan koleksi Uniqlo U Musim Fall/Winter 2020