Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Palangka Raya (UPR) melakukan swab terhadap puluhan pegawai dan dosen yang kontak erat dengan sejumlah pegawai dan dosen yang dinyatakan positif COVID-19.
"Hari ini kita lakukan swab terhadap sekitar 60 orang baik dosen maupun pegawai yang kontak erat," kata Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia, SE., M.Si saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, swab tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mendeteksi paparan COVID-19 di lingkungan universitas negeri terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah ini.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dr Andrie saat dikonfirmasi terkait tujuh orang di lingkungan UPR yang dinyatakan positif COVID-19 yang sebelumnya terdiri dari enam dosen dan satu pegawai.
"Kalau tidak salah ada tiga staf dan empat dosen yang positif. Kejadian pada tanggal 24 lalu sebanyak tiga orang dan empat orang diketahui positif setelahnya," katanya.
Baca juga: Enam dosen dan satu pegawai UPR positif COVID-19
Dalam rangka mendeteksi paparan COVID-19 di lingkungan universitas setempat pihak UPR telah melaksanakan dua kali swab. Selain itu dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus di lingkungan setempat juga telah dilaksanakan penyemprotan cairan desinfektan.
"Selain itu kami juga telah me-'lockdown' total Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta kantor rektorat selama 14 hari. Selain itu, unit-unit lain juga kita lakukan 'lockdown' terbatas," katanya.
Dia menerangkan, "lockdown" terbatas dimaksud yakni dengan melakukan segala bentuk pelayanan secara daring dan hanya melakukan pertemuan langsung untuk hal-hal sangat mendesak.
"Selain itu, kami juga tekankan setiap kegiatan di lingkungan kampus dan seluruh civitas akademik UPR selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dalam setiap aktivitas yang dilakukan," katanya.
Baca juga: Lama tak berfungsi, gedung SGO milik UPR hangus terbakar
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Murni D Djinu mengatakan saat ini jumlah pasien yang masih positif COVID-19 di kota setempat terus berkurang dan tinggal 41 orang.
Sementara itu, akumulasi kasus positif COVID-19 di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah dari kasus pertama sampai saat ini berada di angka 1.206 kasus positif.
Kemudian untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 di Palangka Raya sampai saat ini mencapai 1.097 orang. Angka itu berada 90,96 persen dari total kasus.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 68 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 615 orang.
"Selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah. Apalagi saat ini kita sudah masuk tahapan Pilkada, sehingga kita harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UPR bersama TP PKK Tanjung Pinang bahas pemanfaatan tanaman toga
Baca juga: Ibu rumah tangga asal Sampit ini raih cumlaude pascasarjana UPR
"Hari ini kita lakukan swab terhadap sekitar 60 orang baik dosen maupun pegawai yang kontak erat," kata Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia, SE., M.Si saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, swab tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mendeteksi paparan COVID-19 di lingkungan universitas negeri terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah ini.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dr Andrie saat dikonfirmasi terkait tujuh orang di lingkungan UPR yang dinyatakan positif COVID-19 yang sebelumnya terdiri dari enam dosen dan satu pegawai.
"Kalau tidak salah ada tiga staf dan empat dosen yang positif. Kejadian pada tanggal 24 lalu sebanyak tiga orang dan empat orang diketahui positif setelahnya," katanya.
Baca juga: Enam dosen dan satu pegawai UPR positif COVID-19
Dalam rangka mendeteksi paparan COVID-19 di lingkungan universitas setempat pihak UPR telah melaksanakan dua kali swab. Selain itu dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus di lingkungan setempat juga telah dilaksanakan penyemprotan cairan desinfektan.
"Selain itu kami juga telah me-'lockdown' total Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta kantor rektorat selama 14 hari. Selain itu, unit-unit lain juga kita lakukan 'lockdown' terbatas," katanya.
Dia menerangkan, "lockdown" terbatas dimaksud yakni dengan melakukan segala bentuk pelayanan secara daring dan hanya melakukan pertemuan langsung untuk hal-hal sangat mendesak.
"Selain itu, kami juga tekankan setiap kegiatan di lingkungan kampus dan seluruh civitas akademik UPR selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dalam setiap aktivitas yang dilakukan," katanya.
Baca juga: Lama tak berfungsi, gedung SGO milik UPR hangus terbakar
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Murni D Djinu mengatakan saat ini jumlah pasien yang masih positif COVID-19 di kota setempat terus berkurang dan tinggal 41 orang.
Sementara itu, akumulasi kasus positif COVID-19 di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah dari kasus pertama sampai saat ini berada di angka 1.206 kasus positif.
Kemudian untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 di Palangka Raya sampai saat ini mencapai 1.097 orang. Angka itu berada 90,96 persen dari total kasus.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 68 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 615 orang.
"Selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah. Apalagi saat ini kita sudah masuk tahapan Pilkada, sehingga kita harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UPR bersama TP PKK Tanjung Pinang bahas pemanfaatan tanaman toga
Baca juga: Ibu rumah tangga asal Sampit ini raih cumlaude pascasarjana UPR