Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Evandi mendorong Pemerintah Desa Batu Nyapau, Kecamatan Tewah agar mengembangkan potensi wisata yang ada di desa itu.
“Batu Nyapau memiliki potensi wisata alam yakni Air Terjun Sei Bahandang dan wisata sejarah yakni Lubang Pondan. Dua potensi wisata tersebut layak untuk dikembangkan,” ucap Evandi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat.
Air Terjun Sei Bahandang, ujar dia, terletak hanya beberapa kilometer dari pemukiman warga Batu Nyapau. Di air terjun tersebut menawarkan pemandangan alam yang masih alami dengan air yang jernih.
Selama ini banyak masyarakat Batu Nyapau dan sekitarnya yang berkunjung ke Air Terjun Sei Bahandang, untuk melihat pemandangan alam sembari menikmati udara yang sejuk serta air yang jernih.
Baca juga: Realisasi PAD Gumas 2020 telah lampaui target
Sedangkan Lubang Pondan, dari cerita yang disampaikan turun temurun secara lisan, dulunya merupakan sebuah betang atau rumah adat suku Dayak. Namun karena satu dan lain hal, betang tersebut berubah menjadi batu.
“Saya yakin dua potensi wisata tersebut dapat menjadi sumber pendapatan asli desa bagi Batu Nyapau, jika dikembangkan dengan baik,” tutur politisi Partai Nasional Demokrat ini.
Menurut alumni Universitas Palangka Raya ini, ada beberapa hal yang harus dibenahi, jika ingin potensi wisata di Batu Nyapau maju dan berkembang, serta menjadi destinasi pariwisata unggulan.
Utamanya, sambung legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, akses jalan menuju Air Terjun Sei Bahandang dan Lubang Pondan.
Baca juga: KPU Gumas masih memerlukan delapan kotak suara TPS
“Akses jalan dari pemukiman desa menuju kedua objek wisata tadi memang masih sulit dilalui. Itu yang harus menjadi perhatian utama," kata pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini.
Tentunya diperlukan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam mengembangkan potensi wisata di Batu Nyapau, mengingat anggaran yang ada pada pemerintah desa juga terbatas.
Terpisah, Sekretaris Desa Batu Nyapau Jon Prinedi mengatakan bahwa di desa itu memiliki potensi wisata yang rencananya akan dikembangkan oleh pemerintah desa. Dia berharap adanya dukungan dari seluruh pihak, agar pengembangan potensi wisata berjalan baik.
“Jika potensi wisata yang ada di Batu Nyapau dapat dikembangkan maka akan banyak wisatawan yang datang. Itu dapat menjadi sumber PADes dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” demikian Jon Prinedi.
Baca juga: Jadikan Pilkada Kalteng sebagai tolak ukur Pilkades di Gumas
Baca juga: Masa jabatan anggota BPD pada empat desa di Gumas diperpanjang
Baca juga: Legislator Gumas dorong perempuan jadi pengawas TPS Pilkada 2020
“Batu Nyapau memiliki potensi wisata alam yakni Air Terjun Sei Bahandang dan wisata sejarah yakni Lubang Pondan. Dua potensi wisata tersebut layak untuk dikembangkan,” ucap Evandi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat.
Air Terjun Sei Bahandang, ujar dia, terletak hanya beberapa kilometer dari pemukiman warga Batu Nyapau. Di air terjun tersebut menawarkan pemandangan alam yang masih alami dengan air yang jernih.
Selama ini banyak masyarakat Batu Nyapau dan sekitarnya yang berkunjung ke Air Terjun Sei Bahandang, untuk melihat pemandangan alam sembari menikmati udara yang sejuk serta air yang jernih.
Baca juga: Realisasi PAD Gumas 2020 telah lampaui target
Sedangkan Lubang Pondan, dari cerita yang disampaikan turun temurun secara lisan, dulunya merupakan sebuah betang atau rumah adat suku Dayak. Namun karena satu dan lain hal, betang tersebut berubah menjadi batu.
“Saya yakin dua potensi wisata tersebut dapat menjadi sumber pendapatan asli desa bagi Batu Nyapau, jika dikembangkan dengan baik,” tutur politisi Partai Nasional Demokrat ini.
Menurut alumni Universitas Palangka Raya ini, ada beberapa hal yang harus dibenahi, jika ingin potensi wisata di Batu Nyapau maju dan berkembang, serta menjadi destinasi pariwisata unggulan.
Utamanya, sambung legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, akses jalan menuju Air Terjun Sei Bahandang dan Lubang Pondan.
Baca juga: KPU Gumas masih memerlukan delapan kotak suara TPS
“Akses jalan dari pemukiman desa menuju kedua objek wisata tadi memang masih sulit dilalui. Itu yang harus menjadi perhatian utama," kata pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini.
Tentunya diperlukan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam mengembangkan potensi wisata di Batu Nyapau, mengingat anggaran yang ada pada pemerintah desa juga terbatas.
Terpisah, Sekretaris Desa Batu Nyapau Jon Prinedi mengatakan bahwa di desa itu memiliki potensi wisata yang rencananya akan dikembangkan oleh pemerintah desa. Dia berharap adanya dukungan dari seluruh pihak, agar pengembangan potensi wisata berjalan baik.
“Jika potensi wisata yang ada di Batu Nyapau dapat dikembangkan maka akan banyak wisatawan yang datang. Itu dapat menjadi sumber PADes dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” demikian Jon Prinedi.
Baca juga: Jadikan Pilkada Kalteng sebagai tolak ukur Pilkades di Gumas
Baca juga: Masa jabatan anggota BPD pada empat desa di Gumas diperpanjang
Baca juga: Legislator Gumas dorong perempuan jadi pengawas TPS Pilkada 2020