Jakarta (ANTARA) - Selama pandemi COVID-19 sebagian orang hanya menghabiskan waktu di rumah seperti bekerja dan belajar secara virtual, hal ini pun membuat sulit untuk berolahraga karena beberapa alasan.
Di saat pandemi, aktivitas fisik dan berolahraga justru sangat penting bagi setiap orang dari segala usia, bahkan badan kesehatan dunia atau WHO menggalakkan kampanye "WHO's Be Active" untuk membuat masyarakat tetap bergerak.
Dikutip dari laman resmi WHO, Sabtu, melakukan gerakan fisik disela-selama WFH (work from home) dengan intensitas ringan selama 3-4 menit seperti jalan kaki atau peregangan dapat membantu melemaskan otot dan memperlancar peredaran darah serta aktivitas otot.
Aktivitas fisik yang teratur bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Dapat menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mengatur berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan berbagai jenis kanker serta semua kondisi yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap COVID-19.
Aktivitas fisik juga meningkatkan kekuatan tulang dan otot serta meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kebugaran. Untuk orangtua, aktivitas yang meningkatkan keseimbangan membantu mencegah jatuh dan cedera.
Baca juga: Aktivitas fisik yang tepat untuk ibu hamil
Aktivitas fisik atau berolahraga disebut berpengaruh bagi kesehatan mental seperti mengurangi risiko depresi, penurunan kognitif, menunda timbulnya demensia serta meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
WHO memiliki rekomendasi tentang jumlah aktivitas fisik yang harus dilakukan orang dari segala usia untuk memberi manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan.
Bayi di bawah usia 1 tahun
Semua bayi harus aktif secara fisik beberapa kali sehari. Bagi mereka yang belum bisa merangkak atau berjalan, setidaknya lakukanlah berbagai permainan di lantai dalam posisi tengkurap selama 30 menit sehari atau selama bayi terjaga.
Anak di bawah usia 5 tahun
Semua anak kecil harus menghabiskan setidaknya 180 menit sehari dalam berbagai jenis aktivitas fisik dengan intensitas apa pun. Anak-anak berusia 3-4 tahun harus menghabiskan setidaknya 60 menit dari waktu ini dalam melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat.
Baca juga: Apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti beraktivitas fisik?
Anak-anak dan remaja berusia 5-17 tahun
Semua anak dan remaja harus melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat setidaknya 60 menit sehari. Hal ini harus mencakup aktivitas yang memperkuat otot dan tulang, setidaknya tiga kali seminggu.
Melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit setiap hari pun dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Dewasa berusia di atas 18 tahun
Semua orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang minggu, atau setidaknya 75 menit aktivitas fisik dengan intensitas tinggi sepanjang minggu.
Untuk manfaat kesehatan tambahan, orang dewasa harus meningkatkan aktivitas fisik intensitas sedang menjadi 300 menit per minggu.
Sementara untuk mengembangkan dan memelihara kesehatan muskuloskeletal, aktivitas penguatan otot yang melibatkan kelompok otot utama harus dilakukan dalam 2 kali atau lebih dalam seminggu.
Lansia
Bagi lansia yang sudah sulit berjalan atau bergerak, lakukanlah aktivitas fisik yang bersifat meningkatkan kesimbangan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
#satgascovid19
Baca juga: Air mineral berkualitas penting bagi kalangan minim aktivitas fisik
Baca juga: Cara mudah atasi batu empedu
Baca juga: Aktivitas fisik yang perlu dilakukan penderita penyakit jantung
Baca juga: Diet dan aktivitas fisik yang bantu atasi batu empedu
Di saat pandemi, aktivitas fisik dan berolahraga justru sangat penting bagi setiap orang dari segala usia, bahkan badan kesehatan dunia atau WHO menggalakkan kampanye "WHO's Be Active" untuk membuat masyarakat tetap bergerak.
Dikutip dari laman resmi WHO, Sabtu, melakukan gerakan fisik disela-selama WFH (work from home) dengan intensitas ringan selama 3-4 menit seperti jalan kaki atau peregangan dapat membantu melemaskan otot dan memperlancar peredaran darah serta aktivitas otot.
Aktivitas fisik yang teratur bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Dapat menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mengatur berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan berbagai jenis kanker serta semua kondisi yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap COVID-19.
Aktivitas fisik juga meningkatkan kekuatan tulang dan otot serta meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kebugaran. Untuk orangtua, aktivitas yang meningkatkan keseimbangan membantu mencegah jatuh dan cedera.
Baca juga: Aktivitas fisik yang tepat untuk ibu hamil
Aktivitas fisik atau berolahraga disebut berpengaruh bagi kesehatan mental seperti mengurangi risiko depresi, penurunan kognitif, menunda timbulnya demensia serta meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
WHO memiliki rekomendasi tentang jumlah aktivitas fisik yang harus dilakukan orang dari segala usia untuk memberi manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan.
Bayi di bawah usia 1 tahun
Semua bayi harus aktif secara fisik beberapa kali sehari. Bagi mereka yang belum bisa merangkak atau berjalan, setidaknya lakukanlah berbagai permainan di lantai dalam posisi tengkurap selama 30 menit sehari atau selama bayi terjaga.
Anak di bawah usia 5 tahun
Semua anak kecil harus menghabiskan setidaknya 180 menit sehari dalam berbagai jenis aktivitas fisik dengan intensitas apa pun. Anak-anak berusia 3-4 tahun harus menghabiskan setidaknya 60 menit dari waktu ini dalam melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat.
Baca juga: Apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti beraktivitas fisik?
Anak-anak dan remaja berusia 5-17 tahun
Semua anak dan remaja harus melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat setidaknya 60 menit sehari. Hal ini harus mencakup aktivitas yang memperkuat otot dan tulang, setidaknya tiga kali seminggu.
Melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit setiap hari pun dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Dewasa berusia di atas 18 tahun
Semua orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang minggu, atau setidaknya 75 menit aktivitas fisik dengan intensitas tinggi sepanjang minggu.
Untuk manfaat kesehatan tambahan, orang dewasa harus meningkatkan aktivitas fisik intensitas sedang menjadi 300 menit per minggu.
Sementara untuk mengembangkan dan memelihara kesehatan muskuloskeletal, aktivitas penguatan otot yang melibatkan kelompok otot utama harus dilakukan dalam 2 kali atau lebih dalam seminggu.
Lansia
Bagi lansia yang sudah sulit berjalan atau bergerak, lakukanlah aktivitas fisik yang bersifat meningkatkan kesimbangan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
#satgascovid19
Baca juga: Air mineral berkualitas penting bagi kalangan minim aktivitas fisik
Baca juga: Cara mudah atasi batu empedu
Baca juga: Aktivitas fisik yang perlu dilakukan penderita penyakit jantung
Baca juga: Diet dan aktivitas fisik yang bantu atasi batu empedu