Kuala Kurun (ANTARA) - Warga Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah antusias mengikuti simulasi pemungutan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum setempat, di Jalan Temanggung Panji, Kamis.
Ribka (34) mengaku mendapat gambaran secara umum terkait proses pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah Kalteng 2020, yang dilakukan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
“Simulasi ini gambaran saat hari H nanti. Menurut saya ini perlu dilakukan, supaya masyarakat mengetahui proses pemungutan suara di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini,” ucapnya.
Dia mengaku sudah beberapa kali menggunakan hak pilih, baik saat pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dan lainnya, sejak dia berusia 17 tahun.
Baca juga: Bupati Gumas: Pramuka bentuk karakter generasi muda
Hanya saja, ujar dia, saat itu pelaksanaan pemungutan suara dilakukan secara normal, tanpa penerapan protokol COVID-19. Oleh sebab itu, adanya simulasi ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat lainnya.
Senada, Date (40) menyambut baik pelaksanaan simulasi pemungutan suara yang dilakukan oleh KPU Gumas. Dia mengaku tidak mengalami kendala saat pelaksanaan simulasi yang menerapkan protokol kesehatan, mengingat dirinya selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
“Wajar saja jika kita menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, termasuk saat pemungutan suara, mengingat saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19. Tidak ada masalah,” bebernya.
Baca juga: Dua Forum Keserasian Sosial terbentuk di Gunung Mas
Lainnya, Beni (40) mengaku memerlukan waktu yang beberapa menit saat mengikuti simulasi, mengingat dirinya harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti mencuci tangan, mengenakan sarung tangan, dan beberapa lainnya.
Terlebih, dia tidak membawa alat tulis, sehingga menyulitkan dirinya saat melakukan tanda tangan menggunakan alat tulis orang lain. Sebab, saat melakukan tanda tangan menggunakan alat tulis orang lain dia diwajibkan menggunakan sarung tangan berbahan plastik.
Walau demikian, dia memahami penerapan protokol kesehatan COVID-19 harus dilakukan saat pemungutan suara nanti yakni pada 9 Desember 2020, demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Sementara itu, Ketua KPU Gumas Stepenson mengatakan simulasi pemungutan suara diharap dapat menjadi contoh dan gambaran kepada masyarakat, bahwa saat menggunakan hak pilih mereka harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Ini gambaran, bahwa saat pelaksanaan pemilihan pemilih hendaknya mempersiapkan alat dan dokumen yang harus dibawa, seperti masker, alat tulis, KTP, atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” jelas Stepenson.
Baca juga: KPU Gunung Mas masih memerlukan tambahan surat suara
Baca juga: Wamenhan RI tinjau lahan di wilayah Kalteng
Baca juga: Bapemperda DPRD Gumas terima saran dan masukan terkait dua raperda
Ribka (34) mengaku mendapat gambaran secara umum terkait proses pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah Kalteng 2020, yang dilakukan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
“Simulasi ini gambaran saat hari H nanti. Menurut saya ini perlu dilakukan, supaya masyarakat mengetahui proses pemungutan suara di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini,” ucapnya.
Dia mengaku sudah beberapa kali menggunakan hak pilih, baik saat pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dan lainnya, sejak dia berusia 17 tahun.
Baca juga: Bupati Gumas: Pramuka bentuk karakter generasi muda
Hanya saja, ujar dia, saat itu pelaksanaan pemungutan suara dilakukan secara normal, tanpa penerapan protokol COVID-19. Oleh sebab itu, adanya simulasi ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat lainnya.
Senada, Date (40) menyambut baik pelaksanaan simulasi pemungutan suara yang dilakukan oleh KPU Gumas. Dia mengaku tidak mengalami kendala saat pelaksanaan simulasi yang menerapkan protokol kesehatan, mengingat dirinya selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
“Wajar saja jika kita menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, termasuk saat pemungutan suara, mengingat saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19. Tidak ada masalah,” bebernya.
Baca juga: Dua Forum Keserasian Sosial terbentuk di Gunung Mas
Lainnya, Beni (40) mengaku memerlukan waktu yang beberapa menit saat mengikuti simulasi, mengingat dirinya harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti mencuci tangan, mengenakan sarung tangan, dan beberapa lainnya.
Terlebih, dia tidak membawa alat tulis, sehingga menyulitkan dirinya saat melakukan tanda tangan menggunakan alat tulis orang lain. Sebab, saat melakukan tanda tangan menggunakan alat tulis orang lain dia diwajibkan menggunakan sarung tangan berbahan plastik.
Walau demikian, dia memahami penerapan protokol kesehatan COVID-19 harus dilakukan saat pemungutan suara nanti yakni pada 9 Desember 2020, demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Sementara itu, Ketua KPU Gumas Stepenson mengatakan simulasi pemungutan suara diharap dapat menjadi contoh dan gambaran kepada masyarakat, bahwa saat menggunakan hak pilih mereka harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Ini gambaran, bahwa saat pelaksanaan pemilihan pemilih hendaknya mempersiapkan alat dan dokumen yang harus dibawa, seperti masker, alat tulis, KTP, atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” jelas Stepenson.
Baca juga: KPU Gunung Mas masih memerlukan tambahan surat suara
Baca juga: Wamenhan RI tinjau lahan di wilayah Kalteng
Baca juga: Bapemperda DPRD Gumas terima saran dan masukan terkait dua raperda