Kuala Kurun (ANTARA) - Dua Forum Keserasian Sosial (FKS) yakni Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan Desa Tumbang Tariak di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah telah terbentuk pada tahun 2020 ini.
Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial pada Dinas Sosial Kalteng Diah P di Kuala Kurun, Rabu mengatakan FKS merupakan program dari Kementerian Sosial RI yang bertujuan untuk meminimalisir adanya konflik di masyarakat.
“Dari kegiatan ini, masing-masing FKS mendapat bantuan Rp150 juta yang sebagian digunakan untuk kegiatan fisik maupun non fisik, namun dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat,” ucap Diah.
Baca juga: KPU Gunung Mas masih memerlukan tambahan surat suara
Dia menjelaskan, setiap kegiatan non fisik dilakukan secara gotong royong tanpa ada upah tukang. Dengan demikian, diharapkan tidak ada kecemburuan sosial yang muncul di tengah masyarakat sekaligus memperkuat semangat gotong royong.
Secara keseluruhan di Gumas terdapat empat FKS dan seluruhnya berada di Kecamatan Kurun. Keempat FKS tersebut adalah FKS Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan FKS Desa Tumbang Tariak yang terbentuk pada tahun 2020 ini, serta FKS Kelurahan Kuala Kurun dan FKS Desa Tumbang Miwan yang terbentuk pada tahun sebelumnya.
Lurah Tampang Tumbang Anjir Berjoaldi mengatakan, semangat kebersamaan dan gotong royong di kelurahan itu masih kurang. Melalui FKS, dia berharap kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat dapat ditingkatkan.
“Dalam penggunaan bantuan Rp150 juta dari Kemensos RI, FKS Kelurahan Tampang Tumbang Anjir melakukan pembangunan tiga bangunan fisik yakni aula serba guna, pos pelayanan terpadu, serta tugu keserasian sosial,” bebernya.
Baca juga: Wamenhan RI tinjau lahan di wilayah Kalteng
Disamping itu, sambung dia, FKS Kelurahan Tampang Tumbang Anjir juga melakukan kegiatan non fisik yakni dialog tematik I dan II. Untuk dialog tematik I telah dilakukan dan dialog tematik II akan segera dilakukan.
Terpisah, Kepala Desa Tumbang Tariak Rodi Asser mengatakan bahwa dengan adanya FKS diharapkan semangat kebersamaan dan gotong royong di desa itu akan tetap terjaga bahkan meningkat.
“Bantuan Rp150 juta dari Kemensos RI kami gunakan untuk membangun sarana olahraga seperti lapangan futsal, voli, badminton, tenis meja, serta tugu keserasian sosial. Kami juga melakukan dialog tematik,” jelas Rodi.
Baca juga: Bapemperda DPRD Gumas terima saran dan masukan terkait dua raperda
Baca juga: Wabup dorong kaum perempuan di Gumas turut berperan dalam pembangunan
Baca juga: Usaha tanaman hias mulai dilirik warga Gumas
Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial pada Dinas Sosial Kalteng Diah P di Kuala Kurun, Rabu mengatakan FKS merupakan program dari Kementerian Sosial RI yang bertujuan untuk meminimalisir adanya konflik di masyarakat.
“Dari kegiatan ini, masing-masing FKS mendapat bantuan Rp150 juta yang sebagian digunakan untuk kegiatan fisik maupun non fisik, namun dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat,” ucap Diah.
Baca juga: KPU Gunung Mas masih memerlukan tambahan surat suara
Dia menjelaskan, setiap kegiatan non fisik dilakukan secara gotong royong tanpa ada upah tukang. Dengan demikian, diharapkan tidak ada kecemburuan sosial yang muncul di tengah masyarakat sekaligus memperkuat semangat gotong royong.
Secara keseluruhan di Gumas terdapat empat FKS dan seluruhnya berada di Kecamatan Kurun. Keempat FKS tersebut adalah FKS Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan FKS Desa Tumbang Tariak yang terbentuk pada tahun 2020 ini, serta FKS Kelurahan Kuala Kurun dan FKS Desa Tumbang Miwan yang terbentuk pada tahun sebelumnya.
Lurah Tampang Tumbang Anjir Berjoaldi mengatakan, semangat kebersamaan dan gotong royong di kelurahan itu masih kurang. Melalui FKS, dia berharap kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat dapat ditingkatkan.
“Dalam penggunaan bantuan Rp150 juta dari Kemensos RI, FKS Kelurahan Tampang Tumbang Anjir melakukan pembangunan tiga bangunan fisik yakni aula serba guna, pos pelayanan terpadu, serta tugu keserasian sosial,” bebernya.
Baca juga: Wamenhan RI tinjau lahan di wilayah Kalteng
Disamping itu, sambung dia, FKS Kelurahan Tampang Tumbang Anjir juga melakukan kegiatan non fisik yakni dialog tematik I dan II. Untuk dialog tematik I telah dilakukan dan dialog tematik II akan segera dilakukan.
Terpisah, Kepala Desa Tumbang Tariak Rodi Asser mengatakan bahwa dengan adanya FKS diharapkan semangat kebersamaan dan gotong royong di desa itu akan tetap terjaga bahkan meningkat.
“Bantuan Rp150 juta dari Kemensos RI kami gunakan untuk membangun sarana olahraga seperti lapangan futsal, voli, badminton, tenis meja, serta tugu keserasian sosial. Kami juga melakukan dialog tematik,” jelas Rodi.
Baca juga: Bapemperda DPRD Gumas terima saran dan masukan terkait dua raperda
Baca juga: Wabup dorong kaum perempuan di Gumas turut berperan dalam pembangunan
Baca juga: Usaha tanaman hias mulai dilirik warga Gumas