Tugu Keserasian Sosial jadi pengingat warga Gumas jaga keharmonisan
Kuala Kurun (ANTARA) - Tugu Keserasian Sosial yang berada di Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah diharapkan menjadi pengingat masyarakat agar senantiasa menjaga perdamaian di wilayah masing-masing.
"Dengan demikian, kami harapkan kedepan suasana kemananan dan ketertiban masyarakat akan selalu terjaga dengan kondusif," kata Camat Kurun Holten, Selasa.
Tugu itu merupakan pertanda, pengingat agar masyarakat senantiasa menjaga perdamaian di desa. Selama ini, Desa Tumbang Miwan cukup kondusif, sehingga ia berharap hal itu tetap dijaga bahkan ditingkatkan.
Secara khusus, pihaknya menginginkan desa atau kelurahan di Kecamatan Kurun bahkan di Gumas, dapat mencontoh Desa Tumbang Miwan yang selama ini terkenal, memiliki hubungan antar umat beragama yang harmonis.
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Gumas Alfred Segah menerangkan, Desa Tumbang Miwan dan Kelurahan Kuala Kurun membentuk Forum Keserasian Sosial pada tahun 2019, sebagai upaya menangkal konflik sosial.
Dia mengatakan, forum itu mendapat bantuan sebesar Rp150 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, untuk melaksanakan kegiatan keserasian sosial dalam bentuk non fisik maupun fisik.
Kegiatan non fisik yang dilakukan adalah dialog atau pertemuan desa, dalam rangka mencari upaya penyelesaian terhadap berbagai potensi konflik yang ada, dengan melibatkan berbagai pihak di desa.
Sedangkan kegiatan fisik, lanjut dia, forum keserasian sosial memotori tersedianya fasilitas umum kebutuhan masyarakat seperti air bersih, jalan desa, sarana olahraga, tempat ibadah dan lainnya.
Kepala Desa Tumbang Miwan yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Keserasian Sosial desa setempat Setiawan Krisbiantoro mengatakan, untuk kegiatan fisik, pihaknya membangun lapangan voli, pos kamling dan tugu peringatan.
“Untuk kegiatan fisik, kami melibatkan sejumlah masyarakat Desa Tumbang Miwan dalam membangun lapangan voli, pos kamling, dan juga tugu peringatan. Sedangkan kegiatan non fisik, kami melaksanakan dialog interaktif,” jelas Setiawan.
"Dengan demikian, kami harapkan kedepan suasana kemananan dan ketertiban masyarakat akan selalu terjaga dengan kondusif," kata Camat Kurun Holten, Selasa.
Tugu itu merupakan pertanda, pengingat agar masyarakat senantiasa menjaga perdamaian di desa. Selama ini, Desa Tumbang Miwan cukup kondusif, sehingga ia berharap hal itu tetap dijaga bahkan ditingkatkan.
Secara khusus, pihaknya menginginkan desa atau kelurahan di Kecamatan Kurun bahkan di Gumas, dapat mencontoh Desa Tumbang Miwan yang selama ini terkenal, memiliki hubungan antar umat beragama yang harmonis.
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Gumas Alfred Segah menerangkan, Desa Tumbang Miwan dan Kelurahan Kuala Kurun membentuk Forum Keserasian Sosial pada tahun 2019, sebagai upaya menangkal konflik sosial.
Dia mengatakan, forum itu mendapat bantuan sebesar Rp150 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, untuk melaksanakan kegiatan keserasian sosial dalam bentuk non fisik maupun fisik.
Kegiatan non fisik yang dilakukan adalah dialog atau pertemuan desa, dalam rangka mencari upaya penyelesaian terhadap berbagai potensi konflik yang ada, dengan melibatkan berbagai pihak di desa.
Sedangkan kegiatan fisik, lanjut dia, forum keserasian sosial memotori tersedianya fasilitas umum kebutuhan masyarakat seperti air bersih, jalan desa, sarana olahraga, tempat ibadah dan lainnya.
Kepala Desa Tumbang Miwan yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Keserasian Sosial desa setempat Setiawan Krisbiantoro mengatakan, untuk kegiatan fisik, pihaknya membangun lapangan voli, pos kamling dan tugu peringatan.
“Untuk kegiatan fisik, kami melibatkan sejumlah masyarakat Desa Tumbang Miwan dalam membangun lapangan voli, pos kamling, dan juga tugu peringatan. Sedangkan kegiatan non fisik, kami melaksanakan dialog interaktif,” jelas Setiawan.