Sampit (ANTARA) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Halikinnor dan Irawati atau disebut HARATI, meraih suara terbanyak pemilu kepala daerah 2020 menurut hasil hitung cepat atau "quick count" Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
"Quick count (hitung cepat) ini bukan keputusan final. Kita tetap menunggu keputusan resmi KPU Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan rapat pleno dan penetapan," kata Manajer LSKP-LSI Denny JA, Lana Maulana di Sampit, Rabu malam.
Berdasarkan hasil hitung cepat LSKP-LSI Denny JA, pasangan Halikinnor - Irawati (HARATI) memperoleh suara 34,27 persen, Suprianti Rambat - Muhammad Arsyad (SUPER) memperoleh 24,08 persen, Muhammad Taufiq Mukri - Supriadi (PANTAS) memperoleh 11,94 persen dan Muhammad Rudini Darwan Ali - Samsudin (BERCAHAYA) memperoleh 29,71 persen.
Hasil tersebut berdasarkan data masuk 93,33 persen dari hasil 285 TPS yang menjadi sampel dan dipilih secara acak dan proporsional dari seluruh populasi TPS yang ada di Kotawaringin Timur, dengan tingkat partisipasi pemilih sebesar 66,61 persen.
Berdasarkan zona daerah pemilihan, perolehan suara pasangan Halikinnor-Irawati mendominasi di daerah pemilihan dapil 1 dan 4, pasangan Rudini - Samsudin mendominasi daerah pemilihan 2, perolehan suara di daerah pemilihan 3 terjadi persaingan ketat pasangan Halikinnor-Irawati dan Rudini-Samsudin, sedangkan daerah pemilihan 5 didominasi pasangan Suprianti-Arsyad.
Lana menjelaskan, meski data belum 100 persen namun pihaknya yakin tidak akan mengubah hasil. Perubahan diperkirakan tidak signifikan, yakni hanya sekitar 1 persen.
"Ada lonjakan signifikan dari pasangan BERCAHAYA dibanding saat kami sampaikan hasil survei sebelumnya. Analisa kami, ada sosialisasi besar-besaran dari pasangan ini setelah survei yang kami umumkan sehingga ada hasil signifikan tersebut," tambah Lana.
Baca juga: Rudini-Samsudin optimistis jadi pemenang
Meski menyatakan hasil akhir tetap pada penghitungan akhir dan penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Lana meyakinkan bahwa hasil hitung cepat yang mereka lakukan bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Saat KPU menetapkan hasil rekapitulasi nantinya, dia yakin hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat yang mereka lakukan. LSKP-LSI Denny JA sudah berpengalaman dan selama ini hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
"Seperti saat Pilkada Kotim tahun 2015 lalu, hasil quick count kami dibanding dengan hasil akhir dari KPU hanya selisih 0,12 persen. LSI tentu menjaga kredibilitas. Hasil quick count dibanding dengan KPU "margin error" hanya sekitar 1 persen," ujar Lana.
Lana kembali menegaskan bahwa hasil akhir siapa pemenang pilkada ini tetap menunggu penetapan oleh KPU. Meski begitu, pihaknya yakin hasilnya tidak banyak berubah dibanding hasil hitung cepat yang mereka lakukan.
Baca juga: Taufiq Mukri pilih tunggu hasil akhir
"Quick count (hitung cepat) ini bukan keputusan final. Kita tetap menunggu keputusan resmi KPU Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan rapat pleno dan penetapan," kata Manajer LSKP-LSI Denny JA, Lana Maulana di Sampit, Rabu malam.
Berdasarkan hasil hitung cepat LSKP-LSI Denny JA, pasangan Halikinnor - Irawati (HARATI) memperoleh suara 34,27 persen, Suprianti Rambat - Muhammad Arsyad (SUPER) memperoleh 24,08 persen, Muhammad Taufiq Mukri - Supriadi (PANTAS) memperoleh 11,94 persen dan Muhammad Rudini Darwan Ali - Samsudin (BERCAHAYA) memperoleh 29,71 persen.
Hasil tersebut berdasarkan data masuk 93,33 persen dari hasil 285 TPS yang menjadi sampel dan dipilih secara acak dan proporsional dari seluruh populasi TPS yang ada di Kotawaringin Timur, dengan tingkat partisipasi pemilih sebesar 66,61 persen.
Berdasarkan zona daerah pemilihan, perolehan suara pasangan Halikinnor-Irawati mendominasi di daerah pemilihan dapil 1 dan 4, pasangan Rudini - Samsudin mendominasi daerah pemilihan 2, perolehan suara di daerah pemilihan 3 terjadi persaingan ketat pasangan Halikinnor-Irawati dan Rudini-Samsudin, sedangkan daerah pemilihan 5 didominasi pasangan Suprianti-Arsyad.
Lana menjelaskan, meski data belum 100 persen namun pihaknya yakin tidak akan mengubah hasil. Perubahan diperkirakan tidak signifikan, yakni hanya sekitar 1 persen.
"Ada lonjakan signifikan dari pasangan BERCAHAYA dibanding saat kami sampaikan hasil survei sebelumnya. Analisa kami, ada sosialisasi besar-besaran dari pasangan ini setelah survei yang kami umumkan sehingga ada hasil signifikan tersebut," tambah Lana.
Baca juga: Rudini-Samsudin optimistis jadi pemenang
Meski menyatakan hasil akhir tetap pada penghitungan akhir dan penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Lana meyakinkan bahwa hasil hitung cepat yang mereka lakukan bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Saat KPU menetapkan hasil rekapitulasi nantinya, dia yakin hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat yang mereka lakukan. LSKP-LSI Denny JA sudah berpengalaman dan selama ini hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
"Seperti saat Pilkada Kotim tahun 2015 lalu, hasil quick count kami dibanding dengan hasil akhir dari KPU hanya selisih 0,12 persen. LSI tentu menjaga kredibilitas. Hasil quick count dibanding dengan KPU "margin error" hanya sekitar 1 persen," ujar Lana.
Lana kembali menegaskan bahwa hasil akhir siapa pemenang pilkada ini tetap menunggu penetapan oleh KPU. Meski begitu, pihaknya yakin hasilnya tidak banyak berubah dibanding hasil hitung cepat yang mereka lakukan.
Baca juga: Taufiq Mukri pilih tunggu hasil akhir