Sampit (ANTARA) - Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor dan Irawati atau HARATI, menghargai sikap tim dua pasangan calon yang menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan bupati dan wakil bupati setempat.
"Kami berharap semua berjalan lancar dan tidak sampai ada gugatan, apalagi selisih perolehan suara cukup jauh yaitu sekitar 5,58 persen dengan pasangan calon terbanyak kedua. Tetapi kami menghargai kawan-kawan dari pasangan calon lain jika mempunyai sudut pandang lain," kata Sekretaris Tim Pemenangan HARATI, Gahara di Sampit, Selasa malam.
Hal itu disampaikan Gahara menanggapi adanya dua tim pasangan calon yang menolak hasil rekapitulasi dan menolak menandatangani berita acara saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur yang berakhir pada Selasa tengah malam.
Berdasarkan hasil penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur, pasangan Halikinnor-Irawati memperoleh 56.536 suara, Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad memperoleh 44.105 suara, Muhammad Taufiq Mukri-Supriadi memperoleh 20.353 suara, serta Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin memperoleh 47.161 suara.
Namun dua tim pasangan calon yang hadir sebagai saksi saat itu menyatakan menolak hasil rekapitulasi dan menolak menandatangani berita acara karena menduga telah terjadi sejumlah pelanggaran aturan. Mereka adalah tim dari pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin dan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad.
Penolakan disampaikan Freddy MT Mardhani selaku Ketua Tim Advokasi pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin dan Basuni selaku saksi pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad.
Gahara mengakui, aturan memang memberi peluang bagi pasangan calon untuk menyampaikan keberatannya. Namun diharapkan semua disampaikan dengan baik sesuai aturan.
Tokoh muda yang juga Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DCP PDI Perjuangan Kotawaringin Timur mengimbau seluruh masyarakat tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan. Dia mengajak semua kembali bersatu untuk bersama-sama membangun Kotawaringin Timur agar semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera.
Gahara menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT karena KPU telah menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan posisi pasangan Halikinnor-Irawati sebagai peraih suara tertinggi.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada seluruh tim pemenangan, relawan, tim militan, partai pengusung dan partai pendukung yang sudah bekerja keras untuk kemenangan pasangan HARATI.
Terima kasih juga disampaikan kepada KPU dan Bawaslu atas profesionalitas dalam menjalankan tugas. Terima kasih juga diucapkan kepada TNI dan Polri karena pilkada berjalan aman dan lancar.
Baca juga: Sugianto-Edy berhasil unggul di Kotim
Secara khusus Tim Pemenangan HARATI menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kotawaringin Timur yang sudah berpartisipasi dalam pilkada dan telah mendukung pasangan HARATI.
Gahara mengakui, Tim Pemenangan HARATI memasang target tinggi dalam perolehan suara. Meski begitu, capaian ini dinilai telah memenuhi ekspektasi dan harapan masyarakat.
Terkait kemungkinan gugatan oleh pasangan calon lain terhadap proses maupun hasil pilkada, Gahara menanggapinya secara wajar. Dia menegaskan pasangan HARATI sudah siap menghadapi jika gugatan ditujukan kepada penyelenggara pilkada maupun pasangan HARATI sendiri.
"Dari awal kita sudah 100 persen siap. Tapi sesuai dengan peraturan MK (Mahkamah Konstitusi) kami rasa dengan selisih perolehan suara sekitar 5,58 persen itu tidak memenuhi (untuk digugat). Tapi kami tetap menghargai sikap kawan-kawan pasangan calon lain. Prinsipnya, kami sudah siap sejak awal. Tim advokasi sudah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan adanya gugatan," demikian Gahara.
Baca juga: Halikinnor-Irawati menangi Pilkada Kotim, dua paslon tolak hasil rekapitulasi
"Kami berharap semua berjalan lancar dan tidak sampai ada gugatan, apalagi selisih perolehan suara cukup jauh yaitu sekitar 5,58 persen dengan pasangan calon terbanyak kedua. Tetapi kami menghargai kawan-kawan dari pasangan calon lain jika mempunyai sudut pandang lain," kata Sekretaris Tim Pemenangan HARATI, Gahara di Sampit, Selasa malam.
Hal itu disampaikan Gahara menanggapi adanya dua tim pasangan calon yang menolak hasil rekapitulasi dan menolak menandatangani berita acara saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur yang berakhir pada Selasa tengah malam.
Berdasarkan hasil penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur, pasangan Halikinnor-Irawati memperoleh 56.536 suara, Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad memperoleh 44.105 suara, Muhammad Taufiq Mukri-Supriadi memperoleh 20.353 suara, serta Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin memperoleh 47.161 suara.
Namun dua tim pasangan calon yang hadir sebagai saksi saat itu menyatakan menolak hasil rekapitulasi dan menolak menandatangani berita acara karena menduga telah terjadi sejumlah pelanggaran aturan. Mereka adalah tim dari pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin dan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad.
Penolakan disampaikan Freddy MT Mardhani selaku Ketua Tim Advokasi pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali-Samsudin dan Basuni selaku saksi pasangan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad.
Gahara mengakui, aturan memang memberi peluang bagi pasangan calon untuk menyampaikan keberatannya. Namun diharapkan semua disampaikan dengan baik sesuai aturan.
Tokoh muda yang juga Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DCP PDI Perjuangan Kotawaringin Timur mengimbau seluruh masyarakat tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan. Dia mengajak semua kembali bersatu untuk bersama-sama membangun Kotawaringin Timur agar semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera.
Gahara menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT karena KPU telah menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan posisi pasangan Halikinnor-Irawati sebagai peraih suara tertinggi.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada seluruh tim pemenangan, relawan, tim militan, partai pengusung dan partai pendukung yang sudah bekerja keras untuk kemenangan pasangan HARATI.
Terima kasih juga disampaikan kepada KPU dan Bawaslu atas profesionalitas dalam menjalankan tugas. Terima kasih juga diucapkan kepada TNI dan Polri karena pilkada berjalan aman dan lancar.
Baca juga: Sugianto-Edy berhasil unggul di Kotim
Secara khusus Tim Pemenangan HARATI menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kotawaringin Timur yang sudah berpartisipasi dalam pilkada dan telah mendukung pasangan HARATI.
Gahara mengakui, Tim Pemenangan HARATI memasang target tinggi dalam perolehan suara. Meski begitu, capaian ini dinilai telah memenuhi ekspektasi dan harapan masyarakat.
Terkait kemungkinan gugatan oleh pasangan calon lain terhadap proses maupun hasil pilkada, Gahara menanggapinya secara wajar. Dia menegaskan pasangan HARATI sudah siap menghadapi jika gugatan ditujukan kepada penyelenggara pilkada maupun pasangan HARATI sendiri.
"Dari awal kita sudah 100 persen siap. Tapi sesuai dengan peraturan MK (Mahkamah Konstitusi) kami rasa dengan selisih perolehan suara sekitar 5,58 persen itu tidak memenuhi (untuk digugat). Tapi kami tetap menghargai sikap kawan-kawan pasangan calon lain. Prinsipnya, kami sudah siap sejak awal. Tim advokasi sudah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan adanya gugatan," demikian Gahara.
Baca juga: Halikinnor-Irawati menangi Pilkada Kotim, dua paslon tolak hasil rekapitulasi